Sampai di kelas gue cerita sama dua sahabat gue. Di bangku belakang sendiri gue duduk dan.
"Gaes lo tau kagak?."
"Ya nggak lah,kan lo belum cerita bege," Deva.
"Oiyaaa lupa,maap maap. Partner gue olimpiade itu adalah Kak Angga."
"Ha? Serius lo? Kak Angga pinter matematika itu?," tanya Winda dengan hebohnya.
"Duarius,awalnya gue juga gak percaya kalo dia."
"Dan nanti gue sama Kak Angga mau belajar bareng."
"Wihhh enak banget lo bisa berduaan sama dia," ejek Winda.
"Apaan sih lo," jawab gue dengan pipi sudah memerah kaya kepinting rebus.
Blablabla
Pas gue mau ke kamar mandi,Yocky dari depan nyamperin gue. Buat debat super gaje.
Yocky panggil gue itu bukan Rania,tapi Bejo. Katanya kata Bejo itu di ambil dari Bahasa Yunani,pas gue cari kagak ada. Emang ada ada tua anak.
Sedangkan gue panggil dia adalah Mudho. Kata itu muncul di pikiran gue. Jadi yaudah gue pakek aja.
Dia duduk dan bilang "Jo,gue punya 4 jiwa."
"Hahaha,mana ada manusia punya 4 jiwa. Lo lagi sakit ya?," jawab gue dengan tertawa.
"Gila lo,malah ketawa."
"Lo yang gila,gue mah waras."
"Gue juga punya banyak nama panggilan."
"Ya Terus?."
"Lo pengen tau gak?."
"Gak," jawab gue males.
"Pengen aja deh."
"Dih maksa amat."
"Den Yocky Syairil Khamsa itu nama samaran gue," jawabnya dengan percaya diri.
"Itu nama asli lo,dari akte asli."
"Nama asli gue itu Rey Dragnoid."
"Kagak nyambung banget dari Yocky ke Rey."
"Gue dulu itu lahir di Jepang,terus orang tua gue kaget punya anak kayak gue."
"Ya kagak mau lah,orang lo nya kayak gini,bisa stres mereka ngerawat lo."
"Bukan gitu,karena gue terlalu ganteng dan pintar."
"Dih pede banget lu."
"Jadi manusia itu harus pede sekali."
"Lo itu kepedean bukan pede."
"Sama aja Raniaaaaa."
"Seterah lu dah."
Gue meninggalkan dia yang masih bicara sendiri kayak orang gila. Jika tetep di ladenin,gak bakal kelar-kelar gue debat sama dia.
ITULAH MUDHO!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Classmates
Ficção AdolescentePerang mulut yang setiap harinya membuat lelah. Tapi aku menyukainya dan merasa bahagia.
