Twenty Four

389 14 0
                                    

Pagi ini gue berangkat ke sekolah dengan beban berat. Sangat malass,pengennya terus tidur sampek puas. Tapi apalah daya,suara nyokap udah kaya speaker masjid,berisik banget.

Kepala udah mau pecah rasanya,keinget omongan cewek gila terus gue woyy!

Suasana kelas masih sepi,karena sekarang baru jam 6 kurang. Kebetulan pagi banget gue datengnya.

"Haii Ran," sapa Winda dan Gandys yang baru saja datang.

"Hai," sapa gue balik.

"Kalian udah pada sarapan?," tanya Gandys.

"Gue sih udah," jawab Winda.

"Kalo lo Ran?," tanya Gandys.

"Gue belum,tadi gak sempet."

"Kebetulan Ran,tadi gue di bawain bekel sama Mama. Lo makan aja ya," tawar Winda.

"Gak ah,itu kan buat lo. Kasian tau nyokap lo udah capek capek masak,terus lo gak makan."

"Tadi gue di rumah udah makan. Kalo gak di makan,sayang nih. Mubazir."

"Jadi gak papa nih,bekal lo gue makan?," tanya gue gak enak.

"Iya,nih lo makan aja. Gue sama Gandys ke kantin bentar ya,mau beli bolpoin," jawab Winda yang mengeluarkan wadah bekalnya dari dalam tas.

Beberapa suap gue udah makan nasi goreng itu. Gak sampek 5 menit,perut gue sakit banget. Segera mungkin gue berlari ke kamar mandi,udah gak kuat nahan.

"Akhirnya lega juga," ucap gue di dalam kamar mandi.

"Loh,kok gak bisa di bukak ni pintu?," tanya gue dengan mengedor-gedor pintu.

"Siapapun yang ada di luar,tolong dongg!!."

"Aduh,udah jam segini lagi,bisa telat kalo gue gak keluar dari sini sekarang," omong gue dengan melihat jam tangan di pergelangan tangan kiri.

"Woyyy,yang ada di luar. Tolongin gueee donggg!!!," ucap gue dengan mengedor-gedor pintu itu.

"Kayaknya percuma deh, ini kan udah pada masuk jam pelajaran pertama. Pasti semuanya udah di kelas."

"Oiyaaa kok gue bodoh banget ya,kan gue ada hp. Kenapa gak chat Winda aja,suruh bukain pintu kamar mandi," gue dengan merogoh saku baju gue.

"Loh hp gue kok gak ada sih? Jangan-jangan hp gue ketinggalan! Duhh! Bego lo Ran," ucap gue sebel.

Dan satu-satunya cara gue bisa keluar dari sini adalah ya nungguin ada orang lewat,terus gue minta tolong. Kalo gak ada orang,ya sudah pasrah aja.

Gue terbangun dari tidur,tidur di kamar mandi. Terus pas gue pegang gagang tuh pintu, pintunya ke buka sendiri.

"Alhamdulillah,akhirnya gue bisa keluar juga. Pengap tau gak lama-lama ada di dalem."

"Eh,tapi tunggu. Kalo tadi orang lain bukain pintu,terus ngeliat gue. Kenapa gak bangunin gue ya? Mana sekarang gue udah telat banget lagi."

Gue merapikan baju gue yang lumayan kusut,dan cepet bergegas ke kelas.

"Assalamualaikum Pak," salam gue dengan mengetok pintu.

"Waalaikumsalam, masuk," jawab Pak Atim.

"Bagus ya kamu,baru aja kelas 11 udah berani bolos?," omongnya dan menatap gue dengan tajam.

"Saya gak bolos pak,tadi ada yang ngunciin saya di kamar mandi," jawab gue.

"Tidak ada alasan. Kamu sudah meninggalkan pelajaran saya hampir dua jam. Sebagai hukuman kamu lari 10 kali di lapangan, sekarang!."

Love ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang