PROLOG

29K 1K 26
                                    

❝Regan, saya mohon. Tolong, jangan pernah kembali. Ini semua demi kamu dan Syrena.❞

Kalimat yang Kyra utarakan berulang kali kepada dirinya membuat Regan mengurungkan niatnya untuk sekadar mengetuk pintu kamar Syrena. Butuh keberanian yang besar baginya menginjakkan kaki di sini sebelum akhirnya ia benar-benar menuruti semua permintaan Kyra. Yang katanya ini semua adalah solusi terbaik untuk dirinya dan juga Syrena.

Tangan Regan yang terus menggenggam besi koper membuat perasaan yang ditahannya semakin membara. Ia ingin sekali menemui Syrena untuk terakhir kalinya. Melihat bagaimana kondisinya setelah masalah yang ia berikan. Karena ini sangat menyakitkan ketika kedua kakinya bahkan tidak bergerak masuk dan menghambur ke dalam pelukan yang sangat dirindukannya itu.

Saat itulah Regan merasakan sesak yang teramat kacau di dadanya. Membuat batinnya tersiksa melebihi saat di mana ia merasakan kesulitan yang Syrena alami. Tangannya yang tadi tergenggam erat di besi koper, mulai ia arahkan ke pelipisnya yang sakit tak karuan. Hingga akhirnya Regan menangis, mengeluarkan air mata yang berusaha ditahannya selama ini.

Isakannya kian menjadi saat kedua kakinya mulai melemah. Ia ambruk ke bawah, menyentuh pintu kamar Syrena yang tidak bisa ia buka. Tangannya bahkan sudah bergerak ke mulutnya, berusaha untuk tidak mengeluarkan isakannya. Ia tidak ingin mengganggu Syrena. Sudah cukup dirinya menjadi kehancuran bagi masa depan yang berusaha Syrena bangun.

"Maafkan aku, Ana ...."

❝Jika kelak Syrena menemukanmu, saya mohon, abaikan dia. Saya tahu rasa cinta Syrena ke kamu tulus dan besar, tapi saya tidak bisa membiarkan dia merasakan sakit lagi. Saya mohon....❞

Hi, Syrena [Sequel Hello, Ky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang