"Cut."
Regan memberi aba-aba kepada seluruh kru untuk istirahat sebentar dan setelahnya dia meminta asistennya untuk memeriksa kembali video yang tadi mereka ambil.
Setelah memberikan perintahnya, Regan bangkit dari kursi dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir di lapangan seraya mengeluarkan ponselnya.
"Woi."
Saat Regan berusaha menghubungi temannya yang memang meminta untuk bertemu, ternyata temannya itu sudah tiba dan mengejutkannya.
"Lo kapan datang?"
"10 menit yang lalu, lah. Ngobrol di kafe depan, yok."
Regan melihat jam di ponselnya dan berkata, "Gue punya waktu setengah jam sebelum lanjut shooting. Gue traktir kopi, deh."
"Sip."
Akhirnya Regan dan temannya yang bernama Sebastian ini langsung berjalan menuju kafe di depan lokasi shooting Regan dan memesan kopi tanpa kue atau makanan yang lain.
"Lo yakin mau bikin Syrena dan Eros balikan?" tanya Sebastian yang langsung meminum americano-nya.
Regan menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Dulu Syrena pernah pacaran sama Eros dan besar kemungkinan dia bakal balik ke adik lo itu."
"Lo tahu nggak, Gan? Gue pikir cara lo ini licik banget." Sebastian terdengar menyindirnya, tapi Regan tahu apa yang dia lakukan saat ini.
"Gue tahu," jawab Regan tenang. "Tapi Eros suka sama Syrena, bahkan sampai saat ini. Waktu gue ceritain Eros tentang Syrena yang balik ke Indo, dia happy banget. Bahkan setelah ini semua, dia masih suka sama Syrena."
"Itu karena dia emang udah bucin sama Syrena. Mereka juga pacaran setelah Eros ngejar-ngejar Syrena. Tapi waktu lo balik ke Indo, mereka putus. Dan gue tahu kalau Eros masih dendam sama lo."
"Justru itu," ucap Regan. "Eros bilang dia bakal bikin Syrena lupain gue. Dia nerima Syrena setelah semua ini dan gue cuma bisa ngandalin dia."
Regan kembali menyeruput kopinya dan ini sudah setengah.
"Ini semua karena nyokap Syrena."
"Bas," seru Regan yang berusaha membuat Sebastian untuk menjaga perkataannya. "Ini salah gue."
"Nyokap Syrena terlalu lebay," ujar Sebastian. "Lo sama Syrena saling cinta. Seenggaknya, meskipun dulu Syrena menderita, dia harusnya biarin lo dan Syrena hidup bahagia. Gue nggak paham lagi sama pikiran wanita itu."
"Gue paham," sergah Regan yang berakhir menatap Sebastian tajam. "Kalau gue jadi dia, gue juga bakal benci pria yang udah buat anaknya sengsara dan ngalamin kejadian mengerikan."
Sebastian langsung diam yang menandakan bahwa pria itu tidak mampu untuk membalas ucapan Regan.
"Gue yang nggak paham," balas Sebastian yang terlihat kesal dan terus menyeruput kopi panasnya. "Lo jangan sakit hati aja kalau nanti Syrena beneran milih Eros."
"Gue percaya Eros bisa jaga dia," ucap Regan. "Lagipula gue terlalu sibuk untuk ngurus kisah cinta yang nggak selesai ini."
"Lo lebay banget, dah."
Regan pun mengulum senyum dan kembali meminum kopinya sampai habis dan mengembuskan napasnya untuk kesekian kali. Dia mungkin akan terluka lagi, tapi inilah yang bisa Regan lakukan. Memainkan skenario licik dengan cara menyerahkan Syrena kepada Eros yang satu-satunya pria yang mencintai Syrena sepenuhnya.
Regan tidak bisa melakukannya, karena dia merasa buruk setelah apa yang dilakukannya kepada Syrena dulu.
"Eros baru ngirim gue pesan. Katanya dia lagi bareng Syrena. Kayaknya mereka baik-baik aja."
"Wajar," timpal Regan. "Syrena kenal Eros sejak kecil. Lagipula Syrena cuma ingat teman masa kecilnya. Bisa dihitung dia cuma ingat gue, lo, Eros dan sepupunya."
"Gue ngerasa buruk untuk Syrena," sahut Sebastian.
Saat itulah Regan hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia pun begitu. Ini semua karenanya.
"Setelah rencana lo berhasil, sebaiknya jangan pernah berpikir kalau ini semua salah lo."
Regan tersenyum dan berkata, "Gue kayaknya nggak bisa. Karena emang ini semua gara-gara gue. Andaikan saat itu gue---"
"Udah, nggak usah diingat lagi," potong Sebastian yang enggan mendengar Regan untuk mengingat lagi kejadian mengerikan itu. "Yang ada lo malah kebawa terus. Syrena udah lupain semuanya, seenggaknya lo belajar ngelupain juga."
"Satu-satunya cara ngelupain kenangan buruk adalah menghilangkan ingatan itu, tapi gue berusaha untuk terus ingat. Karena itu adalah alasan kenapa gue nggak akan pernah nyakitin Syrena dengan cara yang sama."
Sebastian mendadak diam dalam waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Syrena [Sequel Hello, Ky]
Romance❝Aku melupakan ingatan yang menjadi mimpi burukku dan aku harus mendapatkannya lagi untuk mengingatmu.❞ || ©2020 Kepulangannya ke Indonesia dengan tujuan menemui Regan Morales membuat Syrena harus menghadapi ingatan masa lalu yang membunuhnya. Tiap...