Dua puluh

5.3K 327 11
                                    

Calvin sampai rumah sakit sekitar tiga puluh menit, ia mengendarai mobil sangat cepat tidak peduli dengan klakson mobil lain yang hampir tertabrak atau ia selip dengan tiba-tiba.  Jack, Aria, Mark dan kedua wanita yang mengenakan pakaian serba hitam yang tidak di kenalnya sudah menunggu di depan ruangan yang tadi di tunjukan oleh suster tentang ruangan yang sedang menangani Adela-nya.

"Boss." Seru Jack seraya berdiri saat meihat Calvin di ujung lorong rumah sakit dengan nafas tersenggal-sengal. "Dokter sedang menanganinya." Lanjut jack begitu Calvin sudah bergabung.

"Mark." Calvin menatap Mark penuh tanda tanya.

"Mr Dadrick. ini Kiana dan Marsey," Tunjuk Mark kepada kedua wanita yang di tugaskan nya untuk menjaga Adel. "Saya menyuruh mereka untuk berjaga di depan Mansion anda, Tapi sampai sore tiba Mrs Dadrick tidak keluar juga, mereka mulai menghubungi saya. Saya menyuruh mereka menunggu hingga beberapa jam lagi, sampai empat jam kemudian saya menyuruh mereka untuk masuk dan memeriksa nya. Dan mereka menemukan Keadaan Mrs Dadrick sudah pingsan dengan bersimpah darah di depan kamar mandi."  Ujar Mark.

"Maafkan saya yang melindungi Mrs Dadrick." Sesal Mark seraya menundukan kepala nya

Calvin  mengepalkan tangannya setelah mendengar penuturan dari Mark, ia gagal melindungi Adela-nya. Ia kesal dengan dirinya sendiri. kalau saja dulu saat tanpa sengaja ia pertama kali menemukan adela-nya ia langsung mengambil langkah mendekatkan diri pada Adela bukan berpura-pura tidak mengenal dan setelahnya penasaran menjadi penguntit bahkan sampai betah nongkrong di Cafe yang sama hanya untuk memandangi Adela-nya dari meja yang tidak begitu jauh. Semua ini mungkin tidak akan terjadi, Ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi yang tidak di inginkan terhadap Adela-nya.  Tapi mengingat dahulu mengetahui Adela-nya melanggar janjinya ia kesal. Adela berjanji tidak akan ada pria yang di nikahinya selain Calvin si pria tampan yang begitu di gilai oleh Adela-nya. Ternyata Adel menikah dengan pria lain, bahkan pria yang membuat perusahaan Calvin merugi puluhan Milyar.

"Apa kau sudah memeriksa semuanya Mark.?"

"Saya sudah menyuruh anak buah saya untuk memeriksanya." Mark memandangi Bossnya yang terlihat kalut. dengan pakaian yang sudah acak-acakan. "Maaf Mr Dadrick saya menerima panggilan telpon dulu." Ijin Mark saat  handphonenya berdering.

"ya." Sahut Calvin.

Jack yang sedari tadi ikut berdiri dengan Mark dan Calvin beserta kedua wanita anak buah Mark, Ia Merangkul Bossnya agar duduk di kursi tunggu yang sudah di sediakan. untuk pertama kalinya ia melihat Bossnya kacau. Kemudian ia tersenyum saat melihat tatapan dari wanita yang berdiri tidak jauh dari bossnya tadi, memandangi bossnya dengan tatapan memuja. Boss nya memang tampan, walaupun dengan dasi yang sudah longgar, jas yang sudah tidak melekat di tubuhnya, kemeja yang sudah keluar dari ikat pinggang dan lengan kemeja yang sudah di gulung hingga sikut. Di tambah rambut yang acak-acakan. 'Bossnya terlihat seksi', Batin Mark. Pantas saja wanita banyak yang memujanya.

"Mr Dadrick. menurut anak buah saya yang menyelidiki di Mansion anda dan di sekitarnya, tidak ada tanda-tanda mencurigakan, bahkan mereka sudah melihat rekaman CCTV nya. Tapi saya tetap menyuruh mereka menyelidikinya lagi."

"Iya, terima kasih Mark." Calvin memijit-mijit pelipisnya. Kalau tidak ada yang mencelakainya, kenapa Adela-nya  bersimpah darah.

"kaluarga Mrs Dadrick." Panggil suster, saat suster dan Dokter yang menangani Adel keluar dari ruangan. Calvin langsung berlari mendekat, sedangkan Aria dan jack menyusul setelahnya.

"Maafkan kami, Mrs Dadrick.." Dokter itu menundukan kepalanya ia tahu pria yang ada di hadapan adalah orang penting, bahkan untuk rumah sakit tempatnya bekerja.

Love The Old Man (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang