Lima

10.5K 399 2
                                    

"melihat mu senyum-senyum sendiri seperti itu, aku juga jadi ingin jatuh cinta lagi boss." Ucap Jack yang masuk keruangan kerja Calvin.

"Kau!. Masuk tanpa mengutuk pintu keruangan ku?" Hardik Calvin, menatap tajam ke arah Jack.

"Bukan salahku. aku sudah mengetuk pintu berkali-kali dari tadi, tapi tidak ada jawaban." Jawabnya Calvin. "Eh,, pas masuk ternyata kau sedang sibuk dengan lamunan mu."  Sahut Jack dengan santai nya sambil duduk di kursi depan meja Calvin.

"Hei bocah sialan. aku tidak jatuh cinta!." Sangkal nya Calvin ketus.

"Heh." Jack memajukan mulut nya.

"Tidak mau mengaku boss." timpal Jack dengan expresi wajah mengejek. "Jelas-jelas kau meminta diriku untuk menjaganya secara diam-diam. Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya. Terhadap wanita." Jack terus berbicara tanpa melihat expresi  wajah Calvin yang sudah ingin meledak marah.

"Sekali lagi kau berbicara seperti itu. Saya potong gaji mu jack!" Bentak Calvin.

"Ampun boss, ampun." Rengek jack memelas yang di buat-buat. Sejujurnya Jack ingin tertawa tapi ia takut saat melihat wajah Calvin yang sudah memerah.

"Aku tidak akan sekali-kali lagi. Janji." Kata Jack sambil berdiri karena takut sama Calvin. Padahal ia masih ingin mengerjai boss nya itu. Tapi apa daya, walaupun terkadang Calvin sudah menganggap dan memperlakukan nya seperti adik sendiri. Jack  merasa takut kalau Calvin marah. Karena bagi Jack hanya tinggal Calvin satu-satunya keluarga yang ia miliki.

"Bagus kalau kau sadar." Ucap Calvin jeda sebentar. "Lagian saya hanya mencari wanita dan melindungi wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya." Sangkal nya Calvin. seraya berpura-pura sibuk membolak-balik file-file penting yang perlu ditandatangani. Tapi pikiran nya memikirkan ucapan Jack tentang Adela. Apakah benar ia sudah jatuh cinta lagi. Namun pemikiran seperti itu  langsung di buangnya. Mana mungkin jatuh cinta lagi. Bercengkrama saja baru beberapa kali dengan Adela. Dulu sekali Ia pernah jatuh cinta kepada seorang gadis yang di yang begitu posesif terhadap nya. Ternyata, ketika gadis gadis itu meninggalkan tanpa jejak dan saat Calvin mengetahui nya gadis itu sudah menikah dengan pria lain.

"Mudah-mudahan saja ya boss. Kau tidak jatuh cinta." Ejeknya Jack pelan seraya berjalan ke arah pintu keluar.

"Jack." Panggil Calvin. Padahal Jack sudah hampir sampai ke pintu keluar.

"Ya boss." Jawab Jack seraya membalikan badan nya.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Calvin seraya menatap Jack. "Kenapa sekarang kau malah pergi lagi.?" Calvin memalingkan wajahnya lagi ke file.

"Besok saja boss, kau sepertinya tidak ingin di ganggu." Jawab Jack.

"Heeemmm. Jangan lupa besok jemput Adela  habis makan siang, aku akan memperkenalkan nya kepada mommy."

"Baik boss."  Jawab Jack, dan langsung keluar dari ruang kerja Calvin di Apartemen.

Calvin memperkerjakan Jack sudah lima tahun lamanya. Jack adalah anak dari relasi bisnisnya. Di karenakan Ayah Jack sudah meninggal dunia, Dan kakak Jack membuang nya begitu saja dari keluarga dan perusahaan.  Akhirnya Calvin meminta Jack untuk bekerja dengan ny. padahal di surat wasiat ayahnya, Jack mendapatkan saham yang lebih besar di Bandingkan kakaknya. Jack hanya anak dari wanita simpanan ayahnya.  Yang menurut kakaknya, Jack tidak pantas mendapatkan semua itu.

*****

Pria tua : Besok jack akan menjemput mu. Saya akan memperkenalkan anda kepada mom.

Setelah membaca pesan dari pria tua, Adel menaruh handphone di atas meja di samping tempat tidurnya. Menidurkan badan yang merasa lelah. Sambil memikirkan bagaimana pernikahan nya nanti. Adel menginginkan seorang pria romantis, setidaknya pria seperti mendiang suaminya. Tapi ini beda pernikahan hanya sebuah kesepakatan demi Mia dan anak-anak asuhnya. Tidak ada salahnya berkorban demi kebahagiaan orang lain bukan?. lagian Adel sudah tidak mempunyai siapapun lagi. Dulu Mia membantu nya di saat Adel terpuruk. Anggap  saja itu balas budi kepada Mia yang sudah menolongnya.

Semuanya akan baik-baik saja. Gumam Adel dalam hati. Mencoba meyakinkan perasaan gelisah yang melanda nya.

Karena tidak bisa tidur walaupun sudah mencoba memejamkan matanya. Akhirnya Adel mengalah. Mendudukkan badannya dan membuka laci yang nakas di samping tempat tidurnya.

Adel membuka album photo. melihat-melihat photo mendiang suaminya  ketika mereka menikah. Terlihat jelas bagaimana wajah mendiang suaminya Begitu terlihat bahagia. Poto itu di ambil ketika Mereka berjalan  bersama menuju keluar ke arah mobil untuk pergi berbulan madu. Adel mengandeng lengan mendiang suaminya dan melihat wajah suaminya begitu pun sebaliknya.

"Darl aku merindukan mu." Gumam nya Adel seraya mengelus Poto  mendiang suaminya dan terisak pelan.

*****

"Silahkan masuk nyonya." Ucap Jack seraya membuka kan pintu mobil untuk Adel.

"Panggil aku Adel, aku belum tua." Sahutnya Adel sebelum memasuki mobil.

"Nanti aku di Amuk sama boss kalau memanggil mu seperti itu." Ucap nya Jack sambil menutup pintu mobil.

"Kau sudah siap bertemu dengan calon ibu mertua mu nyonya.?" Tanya Jack di balik kemudi.

"Sudah kukatakan panggil saja Adel. Kau saja berbahasa formal padaku. Tapi panggil aku nyonya. Lagian si pria tua itu nggak bakalan marah padamu. Dia hanya menyuruh mu menjaga aku, bukan menyuruh mu memanggil aku nyonya." Cerocos Adel yang membuat Jack menaikan alisnya.

"Kau memanggil boss dengan sebutan pria tua?"  Tanya Jack kembali dengan terkekeh.

"Hahahaha...... Kau lucu ternyata pantas saja boss menginginkan mu."

"Dia memang sudah tua." Balas nya Adel ketus.

"Hei. tapi dia tampan kan?" Goda Jack membuat Adel malas. memalingkan wajah nya ke arah kaca. melihat-melihat gedung-gedung tinggi di Manhattan. Calvin memang sudah tua tapi masih kelihatan berumur tiga puluhan. dan Jack benar, Calvin tampan hanya saja Adel tidak mau mengakui nya.

"Masih lama.?" Tanya Adel yang mulai bosan dengan perjalanan nya. Sudah sekitar satu jam mereka berkendara dengan mobil, tapi masih belum sampai juga.

"Aunty Lauren tinggal di kota new York, sebentar lagi kita sampai."

"Apakah pria tua itu sudah disana.? Tanya Adel lagi yang merasa heran kenapa tidak pria tua saja menjemput nya, kenapa Jack.

Why??

"Nanti boss akan kesana setelah selesai meeting." Jawab nya Jack santai.

"Masuklah. Aunty Lauren sudah menunggu mu. Dia orang yang sangat baik. Tidak perlu tegang seperti itu. Aku jamin Aunty Lauren tidak akan memakan mu." Goda Jack lagi. Yang merasa kasian melihat wajah Adel ketakutan,  tampak cemas dan bingung.

Adel bingung, takut, dan was-was, gimana kalau mom nya pria tua itu menanyakan hal-hal, seperti. kapan kalian bertemu, kapan pria tua itu melamar. Dan hal-hal sebagainya. Membuat pusing saja gumam Adel dalam hati.

"Ayo masuk biar aku antar." Tawarnya Jack. Yang tidak mendapatkan tanggapan dari ucapan Jack sebelumnya.

Mau tidak mau Adel mengikuti Jack memasuki mansion keluarga Calvin. Hal pertama yang di lihatnya Adel adalah ini bukan rumah melainkan istana, ruang tamu dengan megah nya yang  pernah ia lihat.

"Adela!."

TBC.......

                                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                                 

Love The Old Man (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang