Tiga puluh

3.4K 211 4
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa tinggalkan jejak.



*****




Calvin, Adel, dan Mia duduk di sofa seraya memperlihatkan anak-anak bermain. Sebelumnya Mia sudah menyajikan minuman untuk Adel berupa minuman favoritnya yaitu jus strawberry, dan untuk Calvin kopi hitam tanpa gula yang sajikan dengan beberapa Snack yang Mia taruh di atas meja yang terletak di depan sofa. Saat Adel menanyakan apa kopi memakai gula? Mia hampir saja menjawab. bahwa Calvin tidak menyukai kopi hitam dengan gula. Dan deheman Calvin membuat Mia tersadar. Seraya tersenyum Mia menjawab. "Kopi hitam tanpa gula memang pahit, Tapi rasanya masih enak dan lebih baik untuk kesehatan." Adel yang mendengarnya merasa takjub dengan itu, ternyata pemikiran Mia dan Calvin sama. Adel juga pernah menanyakan nya kepada Calvin. kenapa Calvin menyukai kopi hitam tanpa gula, saat Adel mencoba kopi hitam Calvin yang pahit. Dan jawaban nya sama. 'Kopi hitam tanpa gula memang pahit, tapi rasanya tetap enak dan lebih baik untuk kesehatan.'

Mia bahkan masih mengingat minuman favorit Calvin, tanpa harus dia menanyakan juga. semua tentang Calvin masih tersimpan rapi di hatinya tidak ada satupun yang terlupakan. Sekarang ia harus benar-benar bisa melupakan Calvin. itu tidak akan bisa, pikir Mia. Mungkin ia bisa menghilangkan rasa cinta nya kepada Calvin.Tapi apakah ia bisa?. apalagi sekarang ia mungkin akan sering bertemu dengan Calvin. Apa ia harus menjauhi Adel.?.

Mia memijat pelipisnya dan duduk dengan sedikit tidak nyaman saat melihat Adel mengelus-ngelus punggung tangan Calvin yang berada di atas paha Calvin. Dulu, dialah yang berada di posisi Adel, dan ternyata Calvin masih sama saja terhadap wanita, masih cuek seperti dulu. lihatlah dari tadi hanya Adel saja yang terus berbicara kepada Calvin, dan Calvin hanya menanggapi dengan anggukan ataupun gelengan. Mia rasa dulu Calvin masih sering berbicara dengan nya. Walaupun topik pembahasan nya tidak jauh dari anak perempuan yang Mia benci.

"kita harus pulang." Ucapan datar itu keluar dari mulut Calvin. Ini sudah lebih dari dua jam ia duduk di sofa dan hanya berdiam diri. Calvin sudah sangat,,, sangaaat bosan. ia menahan nya sedari tadi hanya demi Adela-nya. Betapa bodohnya dia, tidak membaca informasi apa-apa tentang teman-temannya Adela. bahkan tidak tau kalau Mia yang di sebut-sebut oleh Adela-nya adalah orang yang tidak ingin ia temui di muka bumi ini. wanita yang paling ia benci. sungguh, Ia tidak akan pernah mau lagi kalau harus menemani Adela-nya datang kesini, Batin Calvin. Ia akan membiarkan Adela-nya pergi hanya di temani pengawal atau bisa pergi dengan Aria.

"Bisakah sebantar lagi?" Pinta adel merajuk seraya mengoyang-goyangkan tangan Calvin. "aku masih rindu dengan mereka." lanjut Adel.

"Bagaimana kalau makan siang dulu disini.? aku sudah menyiapkan nya dari pagi. hanya perlu di hangatkan." Timpal Mia seraya berdiri.

"Tidak bisa!" Jawab Calvin. "saya ada acara. Ayu pulang Adela." ajaknya Calvin seraya berdiri.

Adel menghembuskan Nafasnya kasar, Ia masih ingin bermain dan berbincang-bincang dengan Mia dan anak-anaknya. Lain kali mending tidak pergi dengan Calvin. Calvin tuh hanya betah lama-lama kalau sedang bercinta.

Adel mengikuti Calvin berdiri dan melihat tidak enak ke arah Mia. "Maafkan aku Mia, lain kali akau akan berkunjung lebih lama."

"Tidak apa," Balasnya Mia seraya berjalan dan memeluk Adel. Sedangkan Calvin hanya diam.

Calvin pergi tanpa pamit sama Mia bahkan meninggalkan Adela-nya yang masih berpamitan dengan anak-anak.

"Bukan kah kau bilang tadi ada acara. Kenapa mampir kemari.?" Tanya Adel saat mobil Calvin berhenti di salah satu Restauran di Manhattan. itu adalah ucapan pertama mereka setelah pulang dari tempat Mia. Adel mendiamkan Calvin yang menurutnya sikapnya Calvin sangat buruk. Bahkan Adel jadi malu terhadap Mia mempunyai suami yang tidak mengerti sopan santun. Jangan mentang-mentang Calvin yang memberikan rumah dan semua fasilitasnya kepada Mia, dia berhak bersikap seperti itu, itu salah. Ia akan membuat Calvin sadar, dan mengajarkan bagaimana bersikap baik. Ia tidak ingin nantinya anak-anaknya meniru sikap Calvin

"Aku perlu energi untuk itu. dan aku lapar."

Calvin keluar dari mobil dan langsung berjalan tanpa menunggu Adel keluar dari mobil, dan memberikan kunci mobil kepala Valet Pakir.

Adel semakin kesal di perlakukan seperti itu, kesalahan Adel apasih. Batin Adel. sampai Calvin bersikap seperti itu terhadapnya. apakah hanya gara-gara kemarin ia merajut dan berbicara terus menerus ingin pergi kerumah Mia. Masa Calvin marah hanya gara-gara itu, Batin Adel.

Mau tidak mau Adel mengikuti Calvin masuk ke dalam Restouran dan mencari keberadaan Calvin yang sudah duduk dan melihat-lihat buku menu.

"Bisakah kau lebih cepat makan nya?" Tanya Calvin saat Adel makan dengan pelan seraya mengaduk-ngaduk makanan nya. "Aku harus pulang." Lanjutnya.

Adel mendelik ke arah Calvin, ia bahkan baru memakan makanannya beberapa suap. Tapi Calvin sudah rapi.

"Kau pulang duluan saja." Jawab Adel seraya menyuapkan sedikit makanan utama ke dalam mulutnya.

"kau mau aku tinggal?" tanya Calvin sarkas.

Adel mengerang kesal. "Aku masih lapar. ya sudah sana pergi saja, aku bisa sendiri."

"Makanya cepat makan nya. lima menit lagi harus sudah selesai."

"Terserah." Balas. Adel. Ia sudah tidak bernafsu lagi untuk makan. seleranya untuk makan sudah hilang. dan lagi makanan ini Calvin yang memesan kannya tanpa persetujuan nya juga. Betapa menyebalkan nya Calvin hari ini. gerutu Adel dalam hati.

"Waw Akhirnya aku bisa melihatmu lagi Dear. Ucap salah satu pria yang terlihat tampan dengan mengenakan kaos berwarna ungu dan jeans ketat berwarna hitam seraya memeluk Calvin. kemudian mereka tertawa.

Adel sudah tidak peduli dengan Calvin hendak berjalan kebelakang langsung di tahan oleh Calvin.

"kau sudah tau tugas mu kan.?jangan buat saya kecewa." Perintah Calvin.

"Mari ikut saya Mrs Dadrick." Pinta pria itu kepada Adel yang tangan nya baru saja di lepaskan oleh Calvin.

"Untuk apa?" Tanya Adel menatap pria itu.

"ikut saja. aku pastikan anda akan puas dengan saya."

Apaan ini, Calvin menjualnya. Pikir Adel. ia saja sudah kewalahan dengan sex yang di pinta Calvin. dan sekarang dia di suruh melayani pria ini.

Sungguh Brengsek Calvin.

"Saya tidak mau." Jawab Adel seraya menggelengengkan kepalanya. dan menatap Calvin dengan tatapan benci.

Calvin pergi meninggalkan Adel ke lantai dua. "Calvin, aku tidak mau." Teriaknya Adel.

"Kau harus mau." Jawab Calvin dari tangga, tanpa menghentikan jalan nya, dan tanpa menoleh kebelakang. "Buatlah saya bangga Adela" Lanjut Cavlin lagi.

"Tuh kan anda dengar sendiri jawaban nya Mrs Dadrick, mari ikut saya." Pinta pria itu lagi seraya memegang tangan Adel.

"tidak,, Tidak,, tidak mau." Adel mulai was-was. Calvin pria gila. sangat gila. Apakah ini juga termasuk dalam perjanjian pernikahan mereka kalau Adel harus melayani rekan atau teman nya Calvin. Aaahhh, sesak Adel. bahkan Ia tidak ada bukti perjanjian apa-apa dengan Calvin. sunguh Sial hidupnya ternyata. Terjebak oleh Calvin.

"Guys." Panggil Pria itu. Dan muncul nya lagi tiga pria dari rah kamar tamu yang sempat Adel tempati. Pria bertubuh kekar dan berparas rupawan.

Karena Adel terus meronta, akhirnya salah satu dari ketiga pria itu. menggendong Adel dan membawa Adel kedalam kamar.


TBC...

Love The Old Man (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang