Tujuh belas

6.6K 341 15
                                    

Buat kalian yang sudah meninggalkan jejak terimakasih.

Happy Reading, dan hati-hati Typo bertebaran.


"Kau lebih suka dengan perjalanan menggunakan mobil ini, atau kita Naik kereta saja?" tanya Calvin seraya melirik Adel.  Sekarang mungkin saatnya meminta pendapat Adela-nya agar adela-nya bisa melihat kalau ia bisa menghargai dan menyayangi Adela. aah bahkan lebih dari itu, Calvin sudah sangat mencintai Adela-nya.

"Kita mau kemana.?" Adel balas menanyakan pertanyaan kepada Calvin.

"Kesebuah tempat yang akan kamu sukai.?"

"Seriusly?" imbuhnya Adel cepat dengan wajah riang.

"Hemmm."

"Menggunakan kereta saja kalau begitu."

"Kau yakin Adela?"

"Iya, aku mau naik kereta."

"Tidak dengan mobil mewah ini.?" tanya Calvin lagi seraya menaikan alisnya.

"Ck. dasar pria tua sombong." Adel memajukan mulutnya. membuat Calvin ingin melumat bibir kecil yang berasa manis itu. "padahal cuman menyewa.? Cibir Adel. Dan Calvin langsung menyubit paha Adel yang tidak tertutupi apapun.

"Pria tua sakit." Keluh Adel seraya menyingkirkan tangan Calvin dari pahanya. Tapi tangan  Calvin malah kembali ke paha Adel seraya mengusap-ngusap-nya.

"Kau mau naik mobil kalau mobil ini milik ku?"

Adel tampak berpikir. kalau ia bilang 'iya' maka Calvin pasti akan membelinya. pria tua itu kan sombong. "kau akan membelinya kalau aku bilang 'iya'?" Selidik Adel.

"Pasti. Kalau kau mau meniaki mobil ini Adela." Jawab Calvin yakin.

Adel memutar matanya, pria tua ini benar-benar menyebalkan, tak bisakah pamer terus. Adel sudah tahu kalau Calvin bisa membeli apa saja. aah, bahkan pria tua maniak Sex yang sombong itu bisa membeli dirinya, batin Adel.

"Turun Adela, kita sudah sampai." Perintah Calvin saat sudah membuka-kan pintu mobil untuk Adela-nya.

"Hah." Adel yang sedang melamun kaget, dan Adel merasa heran. Calvin seperti pria romantis hari ini. apalagi dengan membuka-kan pintu mobil untuknya, di tambah Calvin menunggu Adel turun. lama-lama membuat Adel hati Adel meleleh.

"Kita benaran berkendara dengan kereta?" tanya adel dengan mata berbinar saat mereka sudah berjalan di stasiun. dan Calvin menjawab dengan anggukan kepalanya seraya tersenyum. senyuman yang membuat Adel meleleh lagi.

"Ini indah Calvin." Ucap Adel riang. Saat mereka berjalan ke arah tempat duduk. Setelah tadi mereka  membeli ticket. dan mereka menunggu kereta yang akan mengangkut mereka ke tempat yang di rahasiakan oleh Calvin.

"Calvin." panggil Adel saat ia sudah beberapa kali memotret statiun yang menurut Adel indah. "Tolong ambilkan photo ku di sini." Pinta Adel Seraya menyerahkan handphone nya kepada Calvin."

"Nora." Ejek Calvin. tapi tetap mengambil hanphone dari tangan Adel.

"Ya sudah. sini handphonenya kalau tidak mau," balas Adel ketus. "Aku masih bisa selfi." gumam Adel pelan.

"Berdiri di sebelah sana." tunjuk Calvin. Dan Adel langsung berlari ke arah yang di tunjuk Calvin dengan senang.

Calvin beberapa kali mengambil photo Adel, baik secara Candid ataupun pose yang Adel gerakan. Setelah Adel merasa ia sudah di photo banyak ia berlari lagi ke arah Calvin, dan mengambil Hanphonenya, untuk melihat hasil jepretan Calvin. Adel tertawa melihat hasilnya jepretan Calvin, bahkan Calvin sudah mengambil photonya saat ia mulai berlari ke arah yang di tunjuk Cavin. dan Adel merasa photonya itu lucu.

Love The Old Man (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang