Calvin memandang Adel yang sedang berjalan dengan melirik ke kiri dan ke kanan menuju kumpulan orang yang sedang berpesta.
Ini adalah ulang tahun perusahaan Dadrick yang ke dua puluh yang di adakan di hotel Dadrick.
"Adela!" Geram Calvin pelan seraya berjalan menghampiri Adela-nya.
Adela-nya begitu mempesona. lagi-lagi dengan gaun merah, dan lipstik merah. Gaun panjang tidak berlengan yang begitu pas melekat di tubuhnya. Rambutnya di sanggul rapi dan cantik. Calvin bersyukur karena gaun yang Adel pakai menutupi sebagian lehernya. Kalau tidak, Ia pastikan ketiga Gay yang mempercantik Adela-nya akan dia tendang bokongnya.
Adel menoleh begitu tangan nya di sentuh seseorang, dan ternyata itu Calvin. Pria tua yang tampan dengan setelan Jas Armani nya.
"Kau berniat menggoda ku. heemm?" Bisik Calvin begitu sudah di samping Adela-nya seraya mencium pipi Adela-nya.
Adel mengerutkan alisnya. Apa maksudnya Calvin menggoda.?. Kemudian tersenyum penuh arti.
"Kau sengaja memakai gaun merah sayang.?"
Adel tersenyum lagi, kemudian menggelengkan kepalanya. Calvin sudah bersikap hangat kembali ternyata.
"Dan memakai lipstik merah.?" Tanya nya Calvin lagi seraya mengusapkan ibu jarinya di bibir bawah Adela-nya.
Adel tersenyum lagi. Lipstik itu tidak akan memudar bahkan kalau Calvin menghapus dengan ciuman liarnya.
"Tentu saja tidak Calvin. Aku tidak ingin menggoda mu. Lipstik ini di pakaikan oleh pria yang paling muda nan tampan." Jawab Adel sekaligus menggoda Calvin.
Calvin menghela nafasnya, "Kau bilang pria tampan!. Aku lebih tampan Adela dan juga kaya raya."
"Tapi dia masih muda." Balasnya Adel membuat Calvin mendengus tidak suka. tentu saja dia kalah kalau masalah umur.
"Mereka gay."
"ooooh." Adel menaruh jari-jarinya di depan mulutnya berpura-pura kaget. Walaupun sebenarnya dia sudah mengetahuinya dari cerita mereka yang terus saja meminta tipsnya untuk mendapatkan Pria tampan.
Calvin melepaskan tangan Adel dari mulutnya, lalu ia memperhatikan kuku Adela-nya yang begitu cantik di cat berwarna merah senada dengan warna gaunnya.
"Kau benar-benar menggoda ku Adela." bisik Calvin lagi, kemudian menciumi satu persatu kuku Adela-nya.
Adel memandang Calvin dengan tatapan memuja. Ia berhasil. ia memang sengaja memakai Gaun berwarna merah, rambut di sanggul, Lipstik merah, dan kuku yang di Cat merah. Semua itu memang untuk menggoda Calvin. Ia ingin Calvin tidak bersikap cuek dan dingin terhadapnya. Adel menolak sepuluh gaun yang di suguhkan kehadapan nya yang mereka bawa. Ia beralasan semua itu tidak cantik, sehingga salah satu dari pria itu meminta pendapat Adel. Saat mereka memperlihatkan gaun memalui layar handphone. Adel awalnya memilih gaun yang sangat terbuka sehingga memperlihatkan sebagian payudara. dan gaun yang memiliki belahan sampai paha atasnya. Tapi, ketiga pria Gay itu menolaknya. mereka tidak ingin kehilangan kepercayaan Calvin. Calvin sudah berpesan, Adela-nya tidak boleh memakai gaun yang seksi. sehingga mereka menganjurkan Adel untuk memilih gaun yang masih bisa di toleransi oleh Calvin dengan warna yang di pilih oleh Adel.
Karena pengiriman gaun yang lumayan memakan waktu sampai satu jam kurang lebih. Membuat Adel harus sangat terlambat datang ke pesta. Dan karena Calvin adalah tuan rumah dari pesta dan sekaligus pemilik perusahaan Ia tidak bisa lagi lebih terlambat untuk datang ke pesta. tanpa Ada Calvin pesta tidak mungkin di mulai. Jadi Calvin mau tidak mau harus berangkat sendiri. Meninggalkan Adela-nya yang masih di percantik. Padahal sudah berjam-jam Calvin menunggu. Nyatanya ia harus seperti tahun-tahun sebelumnya. Datang ke pesta perusahaannya berjalan sendirian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Old Man (Revisi)
RomanceSaya sudah berusia empat puluh dua tahun. saya butuh seorang pendamping dan keturunan saya menginginkan anda nona Adel. Calvin Dadrick