🎮Enam belas🎮

2.9K 117 0
                                    

'Untuk kamu, kalo mau menyampaikan  sesuatu sampaikanlah jangan main kode kodean, aku ini telmi.'

----------

Sekarang mereka berada di mall yang lumayan ramai pada saat itu. Kedua gadis itu tersenyum lebar, dera berjalan ke toko aksesoris sedangkan ara masuk ke toko baju.

"Gue ke dera kalian ke ara sana." tanpa mendengar jawaban kedua sahabatnya, deffan sudah pergi menyelonong masuk ke dalam toko yang dera masuki.

"Ye si kampret, pengen modus aja dia." dengus dentha.

"Lo temenin ara sana w mau makan, lapar." asran pergi ke toko yang tidak jauh dari tempat nya berdiri tadi. Dentha memperagakab seperti ingin mencekik leher asran.

'Untung temen, kalo engga udah gue bunuh lo'

"DENTHA, KAKA." Ara berteriak dari dalam butik. Dentha yang ingin kabur menghentikan aksinya lalu berpura pura bermain hp.

"Kak asran mana?" tanya ara.

"Tuh kabur dia." ngadu dentha.

'Mampus lo!'

"Yaudah berarti lo yang bantuin gue bawa belanjaan gue, nih bawa." dentha menatap kedua tangan ara yang penuh dengan tentengan baju di dalamnya.

'Baru aja datang udah banyak banget belanjanya. Dasar cewek!'

"WOI ngelamunin apaan sih. Iya tau gue cantik tapi engga usah dipikiran juga kali." pede ara. Gadis itu memberikan semua belanjaan nya kepada dentha yang mendengus kasar.

"Engga usah kaya orang habis diperkosa deh lo. Ayok cepet." malas ara. Dentha hampir menjitak kepala ara kalo gadis itu tidak berbalik dengan mata tajamnya. Dentha menatap ke arah lain sambil bersiul.

"Jangan macem macem lo." tajam ara. Dentha menyengir dengan satu jempolnya yang dia tunjukkan pada ara.

"Der kaka lo engga di hukum apa, dia enak enakan kabur." kesal dentha.

"Nanti pulang gue kerjain." ara tersenyum miring, dentha bersorak sambil menyumpah serapahi asran.

Di toko aksesoris

"Wahhh bagus bagus." mata dera berbinar melihat gelang dan kalung couple. Senyumnya semakin mengembang melihat gelang yang sangat bagus, dia mengambil nya dan kembali mencari yang lain. Mata gadis itu tertuju pada sebuah kalung couple yang setiap kalung memiliki setengah sati dan jika disatukan mereka akan menjadi satu hati.

"Ihhhh bagus." dera melihat deffan yang berada tak jauh darinya sambil melihat beberapa barang. Dera tersenyum tipis, gadis itu berjalan ke kasir lalu membayar nya.

Deffan datang dari arah samping dera lalu memberikan sweeter couple ke kasir untuk membayarnya.

"Buat siapa def?" tanya dera heran.

"Buat pacar gue." santai dentha. Dera tersenyum sambil mengangguk. Deffan membayar belanjaan nya dan dera.

"Makasih."

"Gue anggap itu hutang, bayar dirumah nanti." dengan santai deffan keluar dari toko itu dengan tampang waktadosnya.

Dera membuka mulutnya sedikit, tangannya mengepal, bibirnya sudah tidak bisa diam. Gadis itu sedang menyumpahi cowo yang dengan mudah meninggalkan sendiri dengan kekesalan yang tinggat tinggi.

'Cowo tiang!'

Dera berjalan menyusul deffan dengan kaki dihentakkan. Deffan tersenyum tipis melihat tinggah dera, matanya tak sengaja melihat cowo yang paling du benci nya berada disini. Deffan menatap dera yang berjalan sambil menunduk. Tanpa basa basi deffan menarik tangan dera lalu membawanya ke dalam pelukan deffan. Dera tentu sangat terkejut bagaimana tidak, dia sedang kesal dengan deffan tapi dengan mudahnya cowo itu merubah kekesalannya menjadi kebingungan.

DAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang