🗝Lima Puluh Lima🗝

2.7K 92 2
                                    

Hari ini mereka kembali ke sekolah nya, dera baru menyadari sesuatu saat dia berjalan sendiri di lorong kelasnya, dera menatap dengan heran namun setelahnya dia tersenyum tipis.

Dera masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan yang lainnya termasuk deffan, hari ini banyak sekali tugas yang diberikan oleh guru, dan dari saat itu dia mengerti satu hal.

Dera bukan apa apa di kelas itu.

'Yah gue cuman remehan kue diantara mereka'

"Der jangan ngelamun tugas nya kumpulin sana," Suruh deffan, dera mengangguk dan berjalan kedepan untuk menaruh buku nya.

Deffan tersenyum melihat dera yang menatapnya dengan tatapan teduh, "Deffan bawakan paketnya kembali ke perpus," Suruh guru itu, deffan yang terkejut segera berdiri dan berjalan ke depan kelas.

"Berdua sama dera ya buk," Kata deffan, "Sama dentha aja, sekalian nanti kalian ke kantin dulu belikan ibu mie ayam," Jawab guru itu, deffan mendengus pelan lalu menatap dentha agar segera membantunya.

"Iyah buk," Kata deffan, ia menatap ke arah dera yang sedang melamun lalu mengambil pulpen dan mencorat coret buku belakang yang kosong.

Deffan dan dentha keluar kelas dan menuju ke perpus lalu ke kantin sedangkan dera menulis sesuatu di buku nya.

'Sudah ku duga tak ada yang menyukaiku, pasti akan selalu ada yang menerima keberadaan ku dan ada pula yang tidak, dari ekspresinya aku sudah menduga jika kalian tak menyukai ku, alu tak tau apa salah ku, tapi aku akan mencoba untuk tidak mengusik hidup kalian lagi'

Dera menatap punggung kanan nya yang ditepuk oleh ara dan syifa, mereka tersenyum kearah dera dengan lembut, "Ke kantin yuk," Ajak keduanya.

"Iyah," Ketiganya berjalan berdampingan menuju kantin, disana ada adik kelas yang menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi, dera hanya tersenyum tipis.

"Mau jajan apa kalian?" Tanya syifa.

"Aku beli mie aja laper," Kata ara.

"Dera mau beli apa?" Tanya syifa.

"Beli baso aja," Jawab dera.

"Yaudah kuy lah, cari tempat duduk nya." Seru ara.

Mereka duduk di pojok kantin disana ada sedikit orang yang sedang menikmati makanannya.

Mereka menunggu pesanan saat pesanan datang mereka makan tanpa bicara sampai akhir lalu kembali ke kelas, syifa dan ara berjalan keluar kelas kembali untuk menuju ke toilet, dera hanya diam di tempatnya sampai bel masuk, deffan tak kembali kekelas sampai bel berbunyi entah kemana dia pergi, dera sedang memikirkannya dia berharap deffan kembali saat ditengah pelajaran tapi tak ada tanda tanda di datang sampai jam istirahat kedua deffan baru masuk ke kelas.

"Lo udah makan?" Tanya deffan, saat sudah duduk di tempatnya.

"Udah, dari mana aja kok engga ikut pelajarn kedua?" Tanya dera.

"Disuruh sama guru tadi," Deffan menatap dera dengan senyum anehnya membuat dera heran.

"Jangan senyum kaya gitu serem," Dera bergidig ngeri, lalu menjauhkan bangkunya dari deffan, cowo itu terkekeh pelan.

"Cieeee kangen yah engga liat gue sebentar aja, iyah tau gue ngangenin kok," Kekeh deffan.

"Apaan sih," Dera memutar mata nya malas lalu menidurkan kepalanya di meja, mata nya sangat mengantuk tapi dia tak mau beneran tidur takut kebablasan.

"Udah tidur aja nanti gue bangunin kalau guru masuk kelas," Kata deffan membuat hati dera tenang, gadis itu bergumam pelan dan menutup matanya dan masuk ke alam mimpi.

DAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang