🍖Empat Puluh Empat🍖

2.1K 94 1
                                    

"Itu suara deffan," dera menutup mulut nya, ia menatap ke luar kamar dengan mata melotot, dera menutup pintu dan mengunci nya dengan rapat, dera berjalan cepat ke kasurnya lalu mengambil bantal dan ditaruh di pangkuannya.

"D-Dia nyamar jadi pelayan?" pekik dera, ".....tapi kenapa?" pertanyaan terus keluar dari mulut dera tanpa ada jawaban yang pasti, dera menatap kosong ke arah pintu.

"Apa dia udah tau tentang gue maka nya dia engga mau ketemu sama gue?" gumam dera sedih, dera menidurkan badannya dengan bantal yang menutupi sebagian wajahnya.

"Aaaaaa harusnya gue engga harus ngelakuin itu." teriak dera dengan mulut tertekan bantal.

Pikiran dera terus bekerja tanpa lelah dia memilih memejamkan mata nya untuk merendam rasa pusing yang menjalar ke kepalanya, badannya serasa kurang gizi, dia meringkuk bagaikan bayi di kasur nya.

Niat nya yang hanya memejamkan mata gagal, dia malah ketiduran sampai makan malam hampir terlewat kalau suara cempreng iyem membangunkannya.

"Nonbangun non, makan dulu nanti non sakit kalau engga makan, nanti kalau non sakit saya dimarahin sama tuan muda dan tuan besar non, non bangun non." teriak iyem dari luar kamar dera, gadis itu langsung terduduk di kasurnya dengan mata sedikit terbuka.

"Iyah bi nanti dera makan, bibi duluan aja ke meja makan." balas dera dengan suara serak nya. Dia memilih menuju kemar mandi dan mencuci wajahnya, dera mengambil ikatan hitam nya lalu menguncir rambutnya asal.

Dera keluar dari kamar dan berjalan lemas ke meja makan, doa melihat ketiga pelayan nya sedang berdiri berdampingan di meja makan. Dia duduk di kusi sambil menatap ke arah mereka dengan heran.

"Kalian kenapa berdiri duduk aja, lagian bangku nya kosong kok." kata dera mempersilahkan.

"Engga usah non kita makan di dapur aja." ucapan itu diangguki mereka berdua.

"Gapap duduk aja, dera engga suka makan diliatan apalagi mereka engga ikut makan, ayok makan bareng lagian kalian masak banyak dera engga bakal bisa abisin." dera tersenyum menyuruh mereka duduk, ketiga saling pandang baru ingin menolak dera langsung berdiri dan mendorong bi iyem untuk duduk di bangku yang kosong.

"Eh non engga usah non." cegah bi iyem, dera tetap maksa dan membuat bi iyem duduk di kursi itu. Dera juga menatap kedua orang itu untuk duduk bersama bi iyem, mereka patuh dan duduk bersebelahan dengan bi iyem.

"Ayok makan." seru dera, tanpa sadar gadis itu melewatkan seseorang yang sempat dia pikirkan namun sayang nya orang itu tak berada dirumah itu melainkan dirumah yang berbeda.

Tak ada yang bersuara saat makan, dera tersenyum senang melihat mereka yang makan dengan lahap bersama dera, gadis itu menghabiskan makannya dengan tenang.

Keesokan pagi nya.

Cowo itu berjalan di koridor tempat nya sekolah, mata nya menatap ke depan dengan tatapan dingin dan menusuk, dia tak menyukai jika ada orang yang mengusik hidupnya atai hidup gadis nya.

Cowo itu masuk kelas dan mendapati dua gadis yang sedang mengobrol sambil menuklis dibuku nya mungkin belum mengerjarakan pr, pikirnya.

Cowo itu duduk di tempat nya, dia terus menatap tajam pada salah satu sosok gadis yang duduk di bangku ketiga dari depan. Dia berdiri dari duduk nya memilih pergi dari sana daripada harus melihat gadis berwajah malaikat tapi berhati iblis.

Gue gak nyangka kalau lo jahat.

Cowo itu pergi ke arah kantin untuk membeli nasi goreng, dia belum sarapan dari kemarin malam, maka nya dia memilih datang pagi dan makan di kantin sekolah.

Bruk

Bahu orang itu tak sengaja menabrak lelaki yang sedang menahan amarahnya, dia menatap srkilas lalu berjalan melewati orang itu.

"Eh sorry ya." teriak orang itu, karena cowo yang di tabrak nya sudah pergi menjauh.

"Pergi aneh." gumam lelaki itu.

"Oiyyy ran, lo kenapa dah?" tanya cowo dengan muka menyebalkan itu.

"Pagi pagi liat muka lo jadi enek gue." ucapan itu membuat cowo itu melongo padahal dia hanya bertanya namun jawabannya sangat tak terduga.

"Bener bener pedes tuh mulu." ucap nya sambil menggelengkan kepalanya, dia menepuk jidat dan memilih membeli air minum, dia baru saja menyelesaikan makan uduk ke sukaannya, oleh karena itu dia butuh air.

"Hey bro, mesen apa lo? Anjir nasi goreng awas ada kacoa nya." kata cowo dengan nama dentha itu.

"Siapa yang bilang makanan nya ada kecoa nya?" pekik wanita itu.

Cowo itu menunjuk pada dentha yang sedang menyengir kuda. "KAMU BILANG MAKANAN NYA ADA KECOS TERUS KEMARIN KENAPA KAMU BELI DUA KALI DISINI HAH!" amuk wanita itu.

"Ampun mpok, saya cuman bercanda kok, jangan marah marah masih pagi nanti jodoh nya di ambil orang lho." kata dentha dengan wajah memelas.

"Enak saja di ambil orang, udah bertahun tahun saya nunggu enak bener dia ngambil gitu aja." oceh mpok warung itu.

"Nah maka nya jangan marah marah mpok." dentha terkekeh setelah berhasil meredamkan amarah ibu singa.

"Baiklah, mau beli apa kamu?" tanya mpok warung.

"Beli air putih aja mpok." kata dentha mulai memesan, cowo yang ada disamping memberikan uang pss dan pergi tanpa menyapa dentha.

"Dih si cupu songong, ada orang bukannya dia ajak ngobrol gitu." cibir dentha. "Nih 5000 ribu." kata mpok warung.

Dentha menatap sambil mengambil airnya. "Mpok kok mahal sih, saya cuman punya uang 2000 ribu nih, gapapa ya 3000 ribu lagi hutang aja." kata dentha, mpok warung itu berdecak kesal sambil berkacang pinggang.

"5000 ribu aja engga mampu, apalagi 80jt kamu." dentha mengerutkan kening nya heran. "Lah buat apa 80jt mpok?" tajya dentha.

"Kepo aja kamu, jadi mana uang nya cepetan mau pada belum itu." tunjuk mpok warung sambil menatap ke belakang dentha, cowo itu menatap kebalakang nya dengan tatapan kaget.

"Eh sejak kapan pada ngantri dibelakang gue? Mau ngelmar mpok nih?" mpok itu memukul kepala dentha dengan botol air, dia sudah kesal menghadapi anak satu itu.

"Cepat bayar," kesal mpok warung, dentha menekuk wajah nya lalu memberi uang 5000 ribu pas, dia segera pergi saat sudah mengambil salah satu es di sana.

"HEIII KEMBALIKAN ES NYA, DASAR ANAK BANDEL." teriak mpok warung membuat kekehan orang orang terdengar jelas. Mpok itu hanya mengoceh sambil melayani pelayannya.

"Awas aja nanti saya kerjain kamu." Gumam mpok itu.

Di meja kantin dibagian pojok.

Masih aja gitu sifatnya.

Cowo itu menyuapkan nasi goreng nya satu demi satu, dia terus menatap ke arah seluruh kantin, dia bisa melihatnya dari pojok sini, dia tersenyum sinis melihat gadis yang sangat membuat nya kecewa.

Gue bener bener kecewa sama lo.

Cowo itu segera menyudahi makannya dan berjalan jalan disekitar koridor sampai suara bel memaksa nya untuk kembali kekelas, jam pelajaran pertama adalah jam pelajaran olaharaga, hal yang di gemari oleh cowo itu.

Segera dimulai.

--------------

Uh seneng banget bisa double updtae, semoga suka ya, typo? Maapin aja ya, selamat malam.

Selasa, 9 juli 2019

DAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang