🌪Dua Puluh Dua🌪

2.6K 121 0
                                    

Beberapa hari ini dera dan deffan semakin dekat, bahkan dera sudah melupakan atha walau kenangannya masih ada yang dera simpan.

Hari ini dera dan deffan akan joging bersama. Tapi masalahnya sedari tadi dera tak mau bangun dari tempat tidurnya, bagi dera tempat tidurnya adalah dunia nya. Dia sangat nyaman jika berlama lama ditempat tidurnya.

"Tepos bangunnn, kata nya mau joging, ini udah mau siang cepet bangun." deffan menggoyangkan badan dera yang masih bergulung dengan selimut nya.

Tak ada jawaban.

Deffan yang sudah sangat kesal mengambil air yang ada di meja belajarnya tanpa pikir panjang cowo itu menumpahkan air yang ada digelas itu ke muka dera.

"AAAAAAAAAAAA BOCOR." teriak dera.

"Pake no drop." sambung deffan. Dera bangun dengan wajah basah kuyup, mata nya menatap deffan tajam.

"KOK DI SIRAM SIH DIKIRA TANAMAN." teriak dera marah.

"Emang tadi gue nyiram?" tanya deffan polos. Nafas gadis itu sudah terengah engah. Dia sedang mimpi berdansa bersama cowo yang masih tanda tanya itu tapi deffan menghancurkannya.

"Lo kira tadi ngapain?!" sentak dera.

"Ohhh tadi gue bangunin cewe tepos." dera mengepalkan tangannya bersiap menerkam deffan sekarang juga.

"LO!" deffan menunjuk dirinya, mata nya menatap ke kiri dan kanan tapi tak ada orang selainnya saat dia menatap dera gadis itu melompak ke arah nya hingga deffan terjungkal kebelakang.

"GILA AWAS." teriak deffan kesakitan, gadis itu memukulinya.

"OIY GUE LAPORAN LO ATAS TINDAKAN PELECEHAN." teriak deffan tak suka. Dera mencakar perut deffan hingga merah, gadis itu menarik baju deffan hingga ke atas lalu mencakar badannya. Deffan menjerit kesakitan bagaimana tidak kuku dera tak pernah dipotong hingga kuku itu sangat panjang dan lancip.

"KALIAN ITU BER--"

"ASTAGFIRUALLAH." pekikan dari vita mengagetkan kedua nya. Mereka menengok ke pintu yang sudah ada vita dan dino.

"KALIAN BAKAL NIKAH!" teriak vita lalu mereka pergi meninggalkan kedua manusia yang terdiam mencerna ucapan wanita paruh baya itu.

"Tadi ibu bilang apa?" tanya vita.

"Kalian bakal nikah." gumam deffan.

"Kalian?" mereka merenung sebentar lalu deffan mendorong dera hingga jatuh ke kasur sebelahnya.

"Kalian siapa sih?" tanya deffan heran.

"Temen tante vita kali." acuh dera.

"Tidur lagi ah!" deffan segera menarik tangan dera ke arah kamar mandi.

"Engga ada tidur tidur, sekarang mandi terus kita joging." suruh deffan.

"Males!"

"Cepet atau gue obrak abrik lemari lo." dera menjambak kepala deffan kesal.

"IYAH GUE MANDI!"

"DASAR TEPOS!"

"Aduh rambut gue rontok kaya nya, emang dasar nenek lampir." oceh deffan.

"GUE DENGER." teriak dera dari dalam kamar mandi.

"BOMAT." balas deffan. Cowo itu membereskan tempat tidur dera lalu mengambil hpnya dan mulai bermain game.

Dera yang sudah berpakaian rapi dengan malas berjalan ke tempat tidurnya lalu melempar handuk ke wajah deffan hingga permainan deffan mati.

"ARGHHH SIAL!" dera berkedip mendengar teriakan kesal deffan. Gadis itu mengelus dada nya saat melihat deffan menggerutu tak jelas sambil memaki hp nya.

"Sinting."

"LO YANG SINTING." sentak deffan. Dera menganga kaget, cowo itu menarik dera untuk ke bawah dan berpamitan pada orang tua deffan.

"Pelan pelan ih, sakit nih kaki gue." ngeluh dera.

"BOMAT!" dera menggeleng kepalanya heran dengan deffan yang suka nya marah marah.

"Bu, yah, deffan joging dulu ya, assalammualikum." deffan melambaikan tangannya saat melihat orang tuanya yang sedang bermesraan di runag tv.

"YOI." kompak keduanya.

Dera baru menyadari jika orang tua deffan dan orang tua nya hampir mirip tingkah mereka yang seolah olah masih muda membuat anak nya kadang menahan malu dengan tingkah orang tua mereka.

"Naik sepeda aja." ucap deffan. Cowo itu menuju garasi rumah nya lalu mengambil dua sepeda untuk deffan dan dera.

"Gue sama lo aja deh berdua sepedanya, males nge gayuh." melas dera.

"Engga mau, nanti kalo lo terbang gara gara gue bawa sepeda nya cepet kan berabe." dera mencabikkan bibirnya kesal.

"Dikira gue daun apa yang kalo ketiup angin langsung terbang." cibir dera.

"Bukan daun tapi kapas, udah lembek, tepos, engga ada daging nya lagi." ledek deffan. Dera menggigit bibir dalam nya menahan makian yang akan keluar sebentar lagi.

"lama lo gue duluan." deffan menggayuh sepeda nya mengelilingi komplek rumah nya. Dera segera naik sepeda nya lalu menggayuh dengan cepat menyusul cowo yang membuat kepalanya berdenyut karena terlalu memikirkan tentang cowo itu. Tanpa sadar dera sudah membuka kembali hati nya untuk cowo lain.

"DEFFAN." teriak dera dari belakang cowo itu.
Deffan tersenyum senang, ia semakin menggayuh sepeda nya agar dera tidak dapat mengamakan posisinya.

"Aish cowo ini bener bener." dera berdiri lalu menggayuh sepeda nya dengan cepet dan duduk kembali saat ada pudunan yang lumayan  tajam.

"HAHAHA ENGGA BISA NYUSUL GUE KAN!" deffan berteriak sambil tertawa, dera yang melihat anak sma sepertinya bernjalan di tembok yang lumayan tipis tak menghiraukan dia jatuh atau engga. Yang penting sekarang dia harus menyusul deffan.

"KALO GUE BISA NYUSUL, LO MAU KASIH APA?" Teriak dera saat deffan meliriknya.

"KASIH HATI GUE BUAT LO!" dera berkedip sejenak.

"TAPI BOONG HAHAHA." Dera menghentikan sepedanya, deffan yang melihat dera berhenti menghentikan sepedanya.

"KOK DIEM?" teriak deffan, dera tak menjawab. Gadis itu menunduk, tangannya memegang stang sepeda dengan kencang. Deffan yang take mendapat response memundurkan tempat di damping dera.

"lo gapapa?" Tanya deffan. Dera mengangkat kepalanya lalu menatap deffan, senyum yang tadi luntur kini kembali mengembang.

"YEAY GUE BISA NYUSUL LO." Dera menggayuh sepeda nya meninggalkan deffan yang terkejut.

"Sial! Gue dikerjain." deffan tersenyum tipis lalu menyusul dera yang sudah duluan didepannya.

"GUE MENANG! LO JADI BABU GUE SELAMA 1 BULAN DI SEKOLAH." teriak dera senang saat mereka berada di taman yang sudah ada beberapa orang disana.

"Lo curang, enak aja minta gue jadi babu lo." sentak deffan.

"Engga mau pokoknya lo harus jadi babu gue selama 1 bulan atau lo jadi babu gue lama 1 tahun." deffan membulatkan mata nya.

"EH! Engga boleh gitu sama majikan." tajam deffan. Dera memutar mata nya malas.

"Okey diel, selama 1 tahun." dera pergi kembali menggayuh sepedanya mengelilingi taman, deffan menunduk sambil bergumam.

"Gue jadi babu? Gapapa asal lo yang jadi majikannya." gumam deffan.

Dera yang sedang menggayuh sepeda nya, tersenyum tipis. " aduh kok jadi kaya orang gila gini sih gue."

------

Makasih yang udah mau baca. Maaf banyak typonya, jangan lupa vote and comment

Bogor, sabtu 1 juni

DAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang