Book Store

724 62 1
                                    

Pulang dari Lotte Word mereka berenam berkumpul dirumah Mingyu karena katanya adiknya sedang dibawa bundanya ke rumah sakit untuk menemaninya bekerja disana sampai sore, sedangkan ayahnya jarang pulang, karena ayahnya Mingyu kerja di pelayaran

#pantesan kan si Mingyu item.

"Min aku ambil soda dirumahku dulu ya, sepertinya kemarin aku lihat ada 4 botol soda yang isinya 1 liter, kan sayang kalau terbuang" Mingyu mengangguk, dia sedang sibuk selfie bersama pacarnya, sedangkan Dokyeom dan Ara sibuk main hp

"Aku temani ya" Minghao berjalan mengikuti Jinhan, untung saja rumahnya bersebelahan, jadi tidak terlalu capek.

Jinhan memasuki rumahnya dan langsung berlari ke dapur, sedangkan Minghao duduk di sofa ruang tamu sambil merentangkan kedua tangannya

"Ayo" ajak Jinhan

"Istirahat disini dulu bisa? Aku capek" Minghao memejamkan matanya

"Rumahnya Mingyu kan disebelah, kamu juga bisa istirahat disana"

"Tidak mau, disana ramai" Minghao menarik lengan Jinhan yang berdiri disampingnya sampai ia duduk berdempetan di samping Minghao

"Apa?" Jinhan merasa risih dipandang lekat-lekat oleh Minghao pacarnya itu

"Kau cantik" Minghao mengekus pipi Jinhan

"Basi" Jinhan mengambil tangan Minghao dari pipinya tetapi tangan Minghao yang lain malah menyentuh dagunya, menepis jarak diantara mereka.

"Jinhan-ssi"

Jinhan menoleh dan Minghao menjauhi mukanya,

"Wonwoo-ya ada apa?"

"Buku catatan biologi"

Jinhan baru ingat, saat ia selesai melakukan ujian praktek Jinhan meminjam buku Wonwoo karena ia tak sempat menulisnya tadi, dan ia tahu kalau buku catatan pasti akan diperiksa sebagai nilai kerajinan.

"Ah sebentar" Jinhan berdiri dan berjalan kekamarnya untuk mengambil buku wonwoo

"Kau teman sekelas Jinhan?" Tanya Minghao, dan Wonwoo hanya melihatnya sekilas lalu melihat ke arah kamar Jinhan lagi

"Yak! aku bertanya padamu" kali ini Wonwoo melihat ke arah Minghao dengan tajam

"Ini bukunya Wonwoo, terimakasih ya" Jinhan datang dan langsung memberukan buku itu kepada pemiliknya, Wonwoo menaiki sudut kanan bibirnya lalu pergi

"Mengganggu saja, ayo kerumah Mingyu" Minghao kesal dengan kedatangan Wonwoo secara tiba-tiba ini.







"Lama sekali kalian, sedang apa dirumah?" Mingyu

"Tadi ada Wonwoo yang ingin mengambil bukunya"Jinhan

"Wonwoo? Waktu smp dulu aku pernah sekelas dengannya, dia anak yang pintar dan lumayan disiplin, tapi anehnya dia tidak pernah ikut semua organisasi yang ada di sekolah" lanjut Mingyu

"Ah Mingyu cepat masakan kami makanan" ujar Ara

"Selalu aku, disini siapa yang wanitanya eoh?"

"Kau mau dapurmu itu meledak karena Jinhan bereksperimen didalamnya?" lanjut Ara

"Biarkan saja, asalkan dia ada didalamnya, agar meledak bersama kompor yang ada disana"

"Yak! Ngomong apa kau? Setidaknya aku bisa memasak, dan rasanya pun tak kalah enak dengan punyamu" Jinhan menjenggut rambut Mingyu, dan Mingyu meringis kesakitan

"Sssshhhh, yasudah aku yang akan memasak" Mingyu melepaskan secara paksa tangan Jinhan dan berdiri untuk pergi kedapur

"Tidak ada yang mau membantuku?" Mingyu terhenti dan menengok kepada semua orang

"Aku bisa memasak, walaupun tak sepandai kau Mingyu" Dokyeom memasukan ponselnya ke saku dan berjalan ke arah Mingyu.

"Aku juga" ikut Minghao

"Pacarmu tuh" Ara memasang wajah jijiknya itu kepada Jinhan, dan Jinhan juga memasang wajah jijiknya kepada pacarnya Mingyu
"Pacarmu tuh" mengikuti Ara.



------------------------------------------------------

"Oppa kau tidak ada ujian ujian lagi kan? Ayo holiday!" Jinhan merengek dikamarnya Jeonghan

Jeonghan fokus menatap layar komputernya "sedikit lagi, sabar ya" Jeonghan memainkan gamenya itu.

Karena tak sabar,Jinhan mencabut stop kontak yang menyambung dengan komputernya itu, dan tak lama terdengar desahan kecewa dari Jeonghan

"Kenapa dimatikan?" Jeonghan menghampiri Jinhan yang berada didepan stop kontak kamarnya

"Habisnya oppa tidak mendengarkanku, kau sibuk dengan game mu itu, aku kan rindu" Jinhan memasang wajah aegyo

"Ommonaaaa (yaampun). Kajja (ayo), kita pergi" Jeonghan mengelus kepala Jinhan lalu mengambil jaketnya

"Kemana?"

"Kemanapun yang kamu mau" Jeonghan mengambil kunci motornya

"Yeeeeaaaaay, kita ke toko buku ya oppa" Jinhan segera memeluk lengan Jeonghan dan berjalan bersama

Ditoko buku Jinhan sibuk memilih-milih novel yang akan dia baca.
"Romence atau Drama?" Jinhan bingung memilih diantara buku novel yang berada ditangannya

"Romance saja" ucap seseorang

"Minghao. Kau disini? Dengan siapa eoh?" Minghao menghampiri Jinhan

"Dengan saudaraku"

"Dimana dia?"

"Dia sedang berada di kafe lantai satu, capek berkeliling katanya"

"Kau bisa tau aku disini?"

"Iya"

"Kenapa?"

"Hanya insting, feelingku berkata bahwa masa depanku ada disekitar sini. Makanya aku mencari, dan yang aku temui adalah kamu" Minghao tetaplah Minghao, si raja gombal,

"Jinhan? Sudah?" Jeonghan tiba-tiba datang diwaktu yang tidak tepat, ah Jinhan sedang terbang saat ini.

"Sudah, tapi aku bingung memilih buku ini apa ini" Jinhan mengunjukan kedua buku yang berada ditangannya

"Ambil keduanya saja" Jeonghan sebenarnya agak aneh dengan Jinhan, sejak kapan adiknya ini suka membaca buku bergenre romace atau drama? Setahunya Jinhan menyukai buku yang didalamnya terdapat banyak gambar seperti komik?!

"Uangku tidak cukup"Jinhan

"Pakai uangku saja" Minghao mangajukan dirinya

"Tidak usah, Aku bawa atm kok" Jeonghan pergi ke kasir segera, ia tak suka melihat Minghao yang berdekatan dengan Jinhan adiknya, walaupun mereka sudah berpacaran, Jeonghan merasa kalau Minghao membawa pengaruh buruk pada Jinhan

"Aku duluan ya Hao. Sampai Jumpa" Jinhan berlari menyusul kakaknya




"Oppa ada apa denganmu?" Jinhan bingung dengan tingkah Jeonghan saat di toko buku tadi

Jeonghan merebahkan tubuhnya disofa. "Aku tak menyukainya"

"Heol? Memang!. Kau kan pria, mana mungkin kau menyukai Minghao"

"Bukan itu, aku tidak suka kau berdekatan dengan Minghao" sekarang Jeonghan melihat kearah Jinhan

"Dia seperti telah meracunimu, kemana adikku yang suka setiap kali aku manjakan?" Jeonghan memegang kedua pundak Jinhan dan mengelusnya

Jinhan menangkisnya.
"Oppa aku sudah besar, aku sudah dewasa, lihat! Aku sudah memakai rok abu-abu bukan?"

"Secara fisik kau memang sudah dewasa, tapi sebenarnya kau adalah adik kecilku yang selalu ingin ku manjakan. Bisakah kau seperti dulu?"

"Aku tidak mungkin memakai popok lagi" Jinhan berjalan ke kamarnya membawa buku novelnya itu.

'Dia belum dewasa'-Jeonghan












Tbc...

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang