Jinhan masih berada di dalam kamarnya dari kejadian itu.
Hari ini ia akan mengantarkan Dokyeom yang terakhir kalinya.Dirumah Dokyeom sudah ada teman sekelas, ada wali kelas dan ada juga beberapa teman main Dokyeom, semua berkumpul, termasuk keluarga besarnya. Jinhan hanya terdiam disamping peti Dokyeom yang terlihat sangat tampan, apalagi jika ia membuka matanya, disampingnya ada ibu Dokyeom yang sedang berpelukan dengan adik perempuannya
"Hey, bangun dasar pria bodoh. Kali ini kau mau mengerjai kami semua? Hah?" Jinhan mengguncangkan pelan badan Dokyeom.
"Jinhan sedahlah" Jeonghan tidak mai adiknya terlalu bersedih, dia membawanya keluar dari rumah Dokyeom
Mereka melihat Mingyu yang baru sampai dan langsung memeluk Jinhan "Jinhan, aku turut berduka" Mingyu meletakkan kepala Jinhan didadanya
Jinhan tak bergeming, menangis pun tidak, ia seperti orang bodoh yang hanya bisa diam.
"Hyung, bolehkah aku membawanya?" Mingyu melepaskan pelukannya
"Asalkan dia tidak sedih lagi, aku mengizinkannya"
Jeonghan pulang sendirian kali ini, ia berjalan menuju parkirannya, dan melihat Joshua yang sedang bergandengan dengan seorang wanita, lalu wanita itu masuk ke dalam mobilnya.
"Joshua?" Jeonghan menghampiri Joshua dan menyapanya, dan tentu dibalas oleh Joshua
"Kau ke sini bersama wanitamu?" Jeonghan melirik ke arah dalam mobil
"Tentu saja, dia temannya Dokyeom, kau? Menemani Jinhan?"
"Iya, oh iya... Kenalkan kekasihmu itu padaku dong, aku kan ingin melihat siapa yang berhasil membuatmu jatuh cinta, selama aku mengenalmu, aku tak pernah melihatmu berpacaran"
"Kau kan sudah mengenalnya, bahkan kalian dekat" sindir Joshua secara halus
"Siapa? Wah aku penasaran"
Joshua memberi kode supaya kekasihnya itu turun, dan sedetik kemudian senyum Jeonghan memudar.
Ara, kekasih dari Joshua itu, juga tak kalah kaget."Sudah kubilang bukan? Kalian saling kenal, kau tidak memberi salam Ara?"
Ara mengagguk ragu dan membungkukan badannya pada Jeonghan, dan hanya dibalas anggukan olehnya.
"Kemana saja kau?" akhirnya Jeonghan bisa berbicara didepan Ara
"Ah lebih baik aku tunggu kalian di dalam mobil" Joshua memasuki mobilnya menunggu Ara dan Jeonghan berbicara
"Kenapa kau selalu mengabaikan pesan dariku?" tanya Jeonghan
"Maafkan aku oppa, aku si-"
"Sibuk? Sibuk karena sekarang kau berpacaran dengan Joshua kan?" ada rasa kecewa dalam hati Jeonghan sebenarnya
"Kukira kau juga menyukaiku, jadi aku memperjuangkan cintaku ini" Jeonghan bersiap berjalan meninggalkan Ara
"Memperjuangkan apa? Kau hanya mengatakan kalau kau menyukaiku, kau bahkan tidak bertanya apakah aku bersedia menjadi pacarmu" kata-kata Ara memberhentikan langkah Jeonghan
Jeonghan berbalik, dia terseyum kecut. "Lalu, pesanku selama ini kau anggap apa? Sampah?" Jeonghan melanjutkan jalannya menuju parkiran motornya. Moodnya sedang tidak baik sekarang.
Mungkin hanya Jeonghan yang terus mengejar Ara, Jeonghan mungkin terlalu terobsesi sampai ia tak memikirkan bahwa ia sudah mengganggu Ara dengan mengirimi pesan-pesan yang berentet, atau apa Ara ingin perhatian lebih dari teman?. Ahhh, itu selalu ada dipikiran Jeonghan
Tiiiiiin..
Suara klakson mobil terdengar dibelakang Motor Jeonghan
"Hey nak, lampu sudah hijau, ayo jalan. Jangan melamun disini!" Ahjussi itu mengeluarkan kepalanya dari mobil membuat lamunan Jeonghan buyar, ia meminta maaf lalu menjalankan motornya.
Malamnya Mingyu dan Jinhan baru pulang. Sebenarnya Jeonghan ingin memarahinya, ia sudah berkacak pingggang di depan pintu masuk rumahnya melihat Mingyu dan Jinhan menghampirinya dengan candaan dan tawa riang Jinhan. Melihat itu, Jeonghan seperti tidak ingin merusak moment ini.
"Hyung, maafkan kami. Tadi aku mengajak Jinhan bermain tembakan telur seperti dulu" Mingyu meminta maaf sebelum Jeonghan marah padanya seperti dulu saat ia mengajak Jinhan bermain permainan itu dan diakhiri baju Jinhan yang bau amis.
"Ya sudah, Jinhan cepat mandi" Jeonghan masih menaruh tangan dipinggang.
"Kau, cepat pulang!" usir Jeonghan"Kau tidak memarahiku?" Mingyu bingung, biasanya Jeonghan akan memerikan omelan atau lebih tepatnya nasihat pada Mingyu kalau ia habis bermain bersama Jinhan dan pulang dengan baju kotor
"Tidak, aku sedang baik. Cepat pulang, atau aku akan berubah pikiran"
Mingyu bergegas pulang dan Jeonghan menutup pintunya, ia melihat Jinhan yang baru memasuki kamar mandi.
"Habis itu makan ya, makan malam sudah oppa siapkan, kalau ada perlu apa-apa panggil saja dikamar"
##########
Pagi ini Jeonghan dan Jinhan pergi bersama. Kenapa mereka selalu berdua? Ya kau ingat? Eommanya kan sudah bekerja dibutik yang bekerja sama dengan kantor appanya yang dekoratif hiasan dalam rumah, jadi kedua perusahaan itu bekerja sama, kadang eomma juga suka diajak appa menemui rekan-rekannya. Dan seperti sekarang, Jeonghan dan Jinhan ditinggal keluar negri untuk bekrja sama dengan perusahaan lain, meninggalkan Jeonghan dan Jinhan dirumah.
"Oppa aku kangen eomma sama appa, mereka kok lama sekali?" Jinhan murung saat mereka berdua hendak berjalan pulang
"Mereka kan bekerja disana, jadi tidak ada waktu, lagipula dia bekerja untuk kita juga" Jeonghan merangkul pundak adiknya dan berjalan beriringan memasuki rumahnya
Di teras rumahnya, sudah ada 2 orang berseragam polisi sedang duduk.
"Chogiyo (permisi), anda mencari siapa ya?" tanya Jeonghan,
"Apa ini kediaman tuan Yoon Junyeol?" tanya salah satu polisi itu
"Iya benar"
"Ini untuk kalian, hanya ini yang bisa kami temukan. Maaf pihak maskapai pesawat dan tim penyelam tidak dapat menemukan kedua orang tua anda. Kami permisi" polisi tersebut memberikan dompet appa beserta kalung eomma didalamnya, lalu pergi.
Kalung aniversary pernikahan mereka yang dirayakan bersama Jeonghan dan Jinhan. Pada hari itu, eomma diberikan kalung berliontin mutiara sederhana oleh appa. Sehari kemudian kabar gembira datang, appa naik jabatan dan ia mulai pulang larut malam, dan pergi pagi-pagi buta
Oleh karena itu, eomma meminta appa agar menyimpan kalung ini agar ia selalu ingat keluarganya, appa menaruh kalung itu didompet bersama foto keluarganya.
Tenggorokan Jinhan tercekat, begitu pula dengan Jeonghan. Jeonghan masih melihat dompet appanya ini, dan Jinhan yang berada dibelakangnya pun terjatuh duduk.
"Jinhan" Jeongha mengelus pipi Jinhan dan tak lama Jinhan kehilangan kesadarannya dan badannya terjatuh menabrak Jeonghan
##########
Bau dupa menyengat saat Jinhan membuka pintu kamarnya, ternyata sudah ada sanak saudara yanh sudah berkumpul diruang tamu, ada Mingyu dan juga keluarganya. Mereka semua sedang mendoakan kedua orangtua Jeonghan dan Jinhan.
"Eoh? Onnie" saudara sepupu Jinhan langsung menghampirinya dan memeluknya, tetapi Jinhan malah menepisnya dan berjalan ke kamar, tidak seperi biasanya.
"Han" panggil Jeonghan, tapi tidak ada jawaban darinya.
Jinhan memilih tidur dikamarnya dan mencoba untuk tidak menangis lagi.Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)
Randompemeran: -Yoon Jeonghan -Yoon Jinhan -Choi Seungcheol -Choi Ara -Jeon Wonwoo -Kim Mingyu -Lee Dokyeom -all member Seventeen