"Araa tolong aku sayangg" teriak Jeonghan dari dalam kamar mandi.
Ara datang dengan handuk dipundaknya, "kesinikan"
Jeonghan mengangkat Sujeong dari bak mandi bayi, memang hari ini Jeonghan bertekad untuk memandikan putrinya sendiri, karena hari-hari sebelumnya ia masih khawatir untuk memandikan nya sendiri.
Ara menangkap Sujeong, lalu melilitkan handuk ditubuhnya, tak lama Sujeong bersin dengan sangat lucu.
"Yak, putriku kau apakan?" Tanya Ara dengan nada mengintrogasi"Kan tadi aku mandikan" jawab Jeonghan sambil menunjuk ke kamar mandi
" Dia sampai kedinginan seperti ini, kau tidak menenggelamkan nya kan?" Ara berjalan mendahului Jeonghan yang masih termenung
"Hah?"
"Mana ada ayah yang menenggelamkan putrinya sendiri, jikapun ada berarti dia sudah gila. Aku kan tidak gila"
Jeonghan memasuki kamarnya dan melihat Ara yang sedang memakaikan baju putrinya, ia menghampiri Ara dan duduk dibelakangnya, menaruh wajahnya dipundak Ara.
"Ck, geliii" Ara berusaha menghindar tetapi Jeonghan malah memeluknya dari belakang dengan wajah yang tetap berada dipundak Ara.
"Aku ingin seperti ini, kau lanjut kan saja" Ara melanjutkan merapihkan si bayi kecil kesayangannya itu."Oppa ayo siap-siap"
"Siap-siap untuk? Kita kan biasanya melakukan 'itu' kapan saja, mengapa sekarang siap-siap?" Jeonghan mengendurkan pelukannya
"Ish pikiranmu! Maksudnya aku kita kerumah sakit, hari ini jadwal untuk Sujeong imunisasi" Ara menggetok Jeonghan dengan baby oil Sujeong
"Awww sakit tauuu, iya iya aku mandi. Atau mau mandi bersama?"
"Tidak!!"
#########
Jeonghan dan Ara pergi meninggalkan Jinhan yang saat itu sedang menginap dirumahnya. Karena tadi malam ia sempat pesta Soju dengan temannya terlebih lagi ia lupa password apartemennya sendiri, untung nya ia hafal betul nomer Jeonghan dan segera menghubungi nya. Tak lama Jeonghan datang dan menggendong Jinhan untuk tidur diapartemen nya.
Mingyu memang rencananya akan membicarakan keseriusan hubungannya ini dengan Jinhan, ia pergi keluar untuk sarapan dan bertemu Jeonghan dan Ara, ia mengatakan kalau semalam Jinhan menginap dirumahnya. Ia kembali keapartemennya untuk siap-siap.
Saat keluar ia menemukan bayi diujung lorong dekat Jendela yang sedang menangis, bayi itu merangkak ke pojok lorong, Mingyu yang melihat itu langsung menggendongnya takut kalau bayi itu akan jatuh."Cup cup cup, ayah disini" Mingyu pikir lucu jika ia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Ayah didepan bayi ini. Bayi ini perempuan dengan bandana diatas kepalanya.
Mingyu membawa bayi itu keapartemennya Jeonghan, untuk sekalian memberinya makanan. Sebelumnya Jeonghan memberi tahu kode password apartemennya, jadi Mingyu tahu.
Mingyu membuka pintu dan memasuki kamar yang agak kecil, mungkin Jinhan tertidur disitu, dan benar saja Jinhan masih asik di dunia mimpinya padahal gaya tidurnya yang bisa dibilang berantakan. Mingyu menghampiri Jinhan dan membenarkan bajunya yang tadinya terbuka memperlihatkan tubuh Jinhan sampai ulu hati. Jika ingin nakal, Mingyu bisa saat itu juga menerkam Jinhan, tapi ia selalu pada prinsipnya, kalau tidak akan melakukan itu sebelum menikah.
Mingyu keluar dari kamar tersebut dan menemukan gendongan bayi yang tergeletak didekat sofa, tanpa ragu ia memakaikannya dan berjalan kedapur untuk membuat sarapan, ia membuka kulkas dan melihat benda yang pertama kali ia melihat nya, plastik flip berwarna pink dengan tanggal kadaluarsa, ia mengambilnya dan melihatnya secara teliti. "Asi ternyata" kata Mingyu lalu menaruhnya diadekat kompor supaya asi itu cepat cair selagi ia membuat sarapan untuk Jinhan
Setelah menyiapkan sarapan untuk Jinhan, ia kembali membuka flip itu lalu menuangkan nya kedalam botol susu bayi. Lalu meminumkannya kebayi yang daritadi ada digendongnya, bayi itu diam selama berada digendonganya Mingyu. "Mari sarapan sambil menunggu ibumu bangun hihihi" Mingyu terkekeh geli saat mendengar nya.
Tak lama suara pintu terbuka menampilkan Jinhan dengan wajahnya yang berantakan dan rambutnya yang kusut berjalan kearah dapur
"Semalam aku kenapa ya?" Jinhan membuka kulkas lalu meminum air disana
"Dikulkasku ada Asi? Aku... Aku sudah menikah?" Ia meraba-raba badannya sendiri lalu keluar dai daerah dapur. Ia terkejut saat melihat Mingyu yang sedang memberikan botol Asi kepada Bayi
Jinhan pikir ia amnesia, jadi ia mendekati Mingyu, "kita, kita sudah menikah?" Tanya Jinhan
Mingyu menaiki satu alisnya, ia rasa mengerjai Jinhan sedikit akan lebih seru "menurutmu?"
"Aku tidak ingat pernikahannya kita Mingyu, aku amnesia? Aku tabrakan? Atau jatuh dari apartemen?" Tanya Jinhan memegang kepalanya
Mingyu tertawa didalam hati. "Udah sayang jangan terlalu dipikirkan, itu bisa membuat memory otakmu hilang total, lebih baik kau sarapan"
"Itu anak kita Gyu?" Tanya Jinhan dan Mingyu terseyum
"Wah aku sudah melahirkan ternyata?" Jinhan menyuapkan makanan kemulutnya.
"Nanti aku saja yang bereskan, kau tiduri saja Minji" Ucap Jinhan sambil mengambil piring nya dicucian kotor
"Mi-Minji?"
"Iya Minji nama anak kita kan? Pasti dulu aku sudah memberi tahumu kalau aku mempunyai anak perempuan denganmu akan kunamai Minji, Mingyu Jinhan"
"Ahhh, itu" Mingyu tak menyangka kalau Jinhan pernah berfikiran seperti itu.
Jinhan memasuki kamar utama berwarna putih bersih. "Tunggu"
Jinhan terkejut saat melihat foto pernikahan Jeonghan dan Ara yang terpampang jelas dikamar utama itu, dan juga ada foto mereka berdua dengan Sujeong,
"Jadi ini apartemen nya Jeonghan oppa? Jadi aku belum menikah dan mempunyai anak?" Jinhan mengepalkan tangannya
"MINGYUU KAU MEMBOHONGI KUUUU"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)
Randompemeran: -Yoon Jeonghan -Yoon Jinhan -Choi Seungcheol -Choi Ara -Jeon Wonwoo -Kim Mingyu -Lee Dokyeom -all member Seventeen