"Oppa banguuun!!" Ucap Ara setengah berteriak sambil menarik-narik selimut Jeonghan
"Iyaiyaaaaaa aku bangun" ucap Jeonghan tetapi matanya masih terpejam, akibat bekerja hingga larut malam
"Siapa suruh tidur larut malam" Ara terus mengomel disampingnya
"Aku minta jatah pun kau tidak mau, malah tidur dikamar Sujeong" Ucap Jeonghan santai
"Yakk!!, Bangun atau aku tidak akan membiarkan mu sarapan" ancam Ara
"Tidak takut"
"Atau mau kubiarkan Sujeong tidak bisa bertemu denganmu"
"Hmmmm"
"Bangun atau... Atau... Atau tidak kukasih jatah seterusnya" ucap Ara dengan memelankan suaranya
"Hmmm, kalau begitu oke. Aku mandi sekarang" Jeonghan langsung berlari kekamar mandi dengan mata yang sayu dan langkah yang gontai tetapi Jeonghan terseyum kecil
###
"Jam berapa sekarang?" Ucap Jeonghan memakai baju putih kan celana pendek, ia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, tetapi ia tetap menghampiri Ara yang sedang menyusui anaknya.
"Jam delapan" ucap Ara tanpa mengalihkan perhatian kepada putri kecilnya.
"Jadi tadi kau membangunkanku pagi-pagi? Kau tahu kan aku sedang tidur pulas, lagipula hari ini aku li--" Omelan Jeonghan terhenti saat Ara tiba-tiba menghampirinya dan menyuapkan roti isi kemulutnya, Jeonghan pun mengunyahnya
"Telan" perintah Ara, ia lalu mengambil segelas air dan diberikan oleh Jeonghan
"Kau-" ucapan Jeonghan terhenti lagi saat Sujeong melepaskan asi nya
"Tolong jaga putrimu, aku mau membereskan rumah dulu" ucap Ara setelah memberikan Sujeong
Dua jam kemudian, Jeonghan berbaring dibawah tempat tidur Sujeong, dia sudah beli keperluan Sujeong kemarin setelah pulang.
Ia mengecek ponselnya yang berada dikantong celana pendeknya. Jam 11.45 dan ia teringat akan adiknya.
Dan ternyata benar, ada 31 telpon tak terjawab dari Jinhan, dan juga 5 pesan darinya
Jinhan_Yoon:
Oppa aku berangkat sekarang
8.57Sebentar lagi take off
9.16Tolong balas pesanku
10.11Hey, kau sedang apa. Balas pesanku
11.56Sedikit lagi aku sampai, jemput ya. Langit Korea sudah terlihat
11.43Jeonghan berlari mencari Ara disekitar rumahnya.
"Araa!" Panggilannya setengah berlari, ia berlari kearah teras depan rumahnya, terlihat Ara yang sedang menyiram tanaman."Ara" ucap Jeonghan terhenti depan pintu
"Jinhan sudah sampai, aku lupa mengecek ponselku. Aku harus segera bersiap" ucap Jeonghan, Ara berdiri dan mengangguk, tak lama terdengar suara barang jatuh dari arah kamar Sujeong.
Mereka berdua berjalan semakin cepat saat mendengar Sujeong menangis, saat pintunya terbuka terlihat Sujeong yang tengkurap dilantai
"Yatuhaan" Jeonghan langsung berjongkok lalu mengangkat Sujeong kepundaknya, mengelus-elus punggung dan kepalanya, Ara pun sama
"Maafkan Appa nak" ucap Jeonghan meringis kasihan, dan menyesal telah meninggalkan Sujeong
"Kau bersiaplah, biarkan Sujeong bersamaku" ucap Ara mengambil Sujeong yang masih menangis dalam dekapan Jeonghan. Jeonghan memberikannya dengan hati-hati Solah Sujeong adalah berang kaca yang rapuh. Jeonghan mengelus dan mencium pucuk kelapa Ara sebelum berlalu untuk bersiap menjemput Jinhan.
###
Jeonghan menghampiri Jinhan yang sedang tertidur dipundak Mingyu diruang tunggu. Didepannya sudah ada dua koper dan satu tas ransel dipundak mingyu
"Maaf telah menunggu lama, ada masalah sebentar tadi" Ucap Jeonghan yang duduk disamping Mingyu. Mingyu segera membangunkan Jinhan lalu Jeonghan mengambil satu koper mereka, entah koper Mingyu atau koper Jinhan.
Mereka pulang menggunakan mobil Jeonghan yang sudah lama tidak terpakai dan bersarang dirumah, kira-kira satu setengah tahun semenjak Jeonghan dan Ara dijakarta, meskipun Jinhan sempat pulang ke Korea tetap saja ia menggunakan taxi, Jinhan tidak bisa mengendarai mobil.
Awalnya perjalanan menuju rumah berjalan dengan lancar tetapi saat beberapa meter memasuki tol, Mobil itu lama-lama berjalan lambat dengan sigap Jeonghan mengarah kan mobilnya ketepi tol. Pas ketika sampai ditepi tol, tak lama mobil itu berhenti dan mengeluarkan sedikit asap.
"Ada apa Hyung?" Tanya Mingyu, Jeonghan menepikan mobilnya. "Tidak tahu" ucapnya lalu keluar dari Mobil. Ah jangan lupakan Jinhan yang tertidur pulas didalam mobil.
Mingyu mengikuti Jeonghan yang segera turun dari mobil, Dan mulai mengutak-atik kap mobil tersebut.
"Biar aku saja Hyung" ucap Mingyu menggulung baju lengannya.
"Kau bisa?" Tanyanya heran kepada Mingyu"Eii, selama diIndonesia, aku banyak bergaul dengan anak-anak dari universitas teknik mesin tauu" Ucap Mingyu, ia langsung mencari-cari apa yang membuat mobil ini mogok.
"Tukang bengkel maksudmu?" Jeonghan memiringkan kepalanya disamping Mingyu, membuat pria itu menoleh sesaat lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.
"Bukan, maksudku itu mahasiswa" Jeonghan mengangguk dan membiarkan Mingyu memperbaiki mobilnya.
"Akinya sudah terlalu lama tidak dipanaskan, apa kau baru hari ini mencobanya Hyung?" Tanya Mingyu menengok kearah Jeonghan meminta jawabannya.
Jeonghan mengagguk, Mingyu pun juga mengagguk.Drrrt
Drtttt
Ponsel Jeonghan berbunyi dari sakunya, ah ternyata Ara yang menelponnya.
"Hallo?"
"Iya istriku?"
"Kalian lama sekali, aku sudah memasak makan siang dan juga sudah menidurkan Sujeong, kalian dimana?"
"Mobilnya mogok karena sudah terlalu lama tidak dipakai, Mingyu sedang memperbaiki nya"
"Mingyu bisa?"
"Hmm"
"Apa masih lama?"
Jeonghan menjauhkan ponsel dari telinganya dan bertanya kepada Mingyu pertanyaan yang sama dengan Ara. Mingyu malah meminta ponsel itu dari Jeonghan.
"Sedikit lagi kakak ipar, aku tinggal membereskan kabel-kabel yang berbelit, kau ini bawel sekali" ucap Mingyu dengan nada lembut
"Dasar hitam" Mingyu menutup telponnya sesudah Ara mengatainya dan memberikan kembali ponsel Jeonghan.
"Apa katanya?" Tanya Jeonghan
"Aku cinta Jeonghan" ucap Mingyu asal. Lalu menutup kap mobil tersebut, Jeonghan terseyum mendengarnya lalu memasuki mobil.
Dan ajaib, mobil hidup seperti semula, Jeonghan terseyum kepada Mingyu.
"Tanganku memang ajaib" ucap Mingyu sombong sambil mengalihkan pandangannya keluar jendelaTbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)
Randompemeran: -Yoon Jeonghan -Yoon Jinhan -Choi Seungcheol -Choi Ara -Jeon Wonwoo -Kim Mingyu -Lee Dokyeom -all member Seventeen