Kiss

448 24 0
                                    

"Aahhh Jinhan aku merindukanmu" Ara berlari kearah Jinhan lalu memeluknya

"Aku hanya tidak masuk 3 hari, bukan setahun" Jinhan melepaskan pelukannya

"Aku sendirian tau. Oh ya, pulang nanti aku ingin bermain dirumahmu boleh?"

"Boleh, eoh? Joshua Oppa!" Jinhan melambaikan tangannya, Ara menengok ke arah belakangnya, Joshua datang dari belakang Ara dan berlalu begitu saja

"Aneh, kenapa Joshua oppa tidak membalas sapaanku" biasanya saat ada yang menyapanya, Joshua terseyum dan membalas sapaannya, tetapi tidak untuk hari ini.

"Apa aku ada salah dengannya?" Jinhan menunjuk dirinya sendiri

"Tidak, biarkan saja. Ayo masuk" sebenarnya Ara takut Jinhan mengetahui kalau Ara pernah berpacaran dengannya dan baru putus beberapa hari yang lalu. Takut jika Jinhan menjauhinya.

##########

"Aku pulang" Jinhan dan Ara memasuki rumahnya, mereka melihat Jeongha yang tertidur diatas sofa menutupi wajahnya dengan jaket, dan kertas-kertas yang tertumpuk rapi diatas meja, ia kelelahan karena terus menyelesaikan tugasnya, hal itu sudah sering beberapa kali.

"Kebiasaan" Jinhan berjalan ke kamarnya dan datang dengan membawa selimut

"Ara, tolong selimuti dia, aku ingin mandi dulu" Jinhan melemparkan handuk pada Ara dan berlari kecil ke kamar mandi.

Ara pikir pasti sakit tertidur seperti ini. Kepala Jeonghan bertumpu pada gagang tangan diujung sofa. Biarkan empuk, ia tak cukup luas untuk tertidur, apalagi Jeonghan hanya memakai celana pendek selututnya, pasti dingin.

Ara menyibakkan selimut ditubuh Jeonghan hingga beberapa kertas berterbangan. Ia berjongkok mengambilnya, tapi ada kertas yang bergambar seorang perempuan yang diarsir. Maksudnya ada gambar dirinya di kertas itu, dilengkapi tulisan manis dari Jeonghan.

Ara menoleh pada wajah yang sedang tertidur di sebelahnya dengan jaket yang menutupi wajahnya tadi sudah Ara pindahkan disofa sampingnya.

"Hey, aku juga mencintaimu tau. Maafkan aku salah memilih jalan, aku hanya tidak ingin menunggu terlalu lama" tak sadar Jinhan mengelus pipi Jeonghan yang turun hingga bibirnya.
Seperti hilang kesadaran, Jinhan mendekatkan dirinya dan mengecup pipi kiri Jeonghan.

"Huaaa Jinhan masih dibawah umuuuuuur!" Jinhan yang lewat dengan setelan mininya melihat Ara yang sedang mencium kakaknya

"Jinhan jangan berisik" Ara menaruh telunjuknya di depan bibir

"Aku kan hanya menyuruhmu menyelimutinya, bukan MENCIUMNYA!" Tegas Jinhan meledekinya lalu berlari kekamarnya dengan tawaan

Ara melihatnya sebal, ia menoleh kearah Jeonghan sekilas lalu berdiri untuk menghampiri Jinhan di kamarnya

Langkah Ara terhenti ketika ada sebuah tangan yang memegang tangan kirinya, jangan bilang itu Jeonghan!, jangan!.

Ara menoleh perlahan dan mendapati Jeonghan yang sedang melihat ke arahnya. Mereka berkontak mata sebentar lalu Jeonghan terduduk tanpa melepaskan pegangannya.

Ia menuntun Ara duduk disampingnya, berdempetan dengan badannya.
"Tadi aku merasa pipiku basah, kenapa ya?" tanya Jeonghan sambil mengelus pipinya yang Ara cium tadi

"Atapnya bocor mungkin?" Ara tetap melihat kearah bawah, karpet rumah lebih menarik untuk dilihat sekarang

"Jika berbicara dengan seseorang lihat matanya" Jeonghan memegang dagu Ara dan menuntunnya untuk menoleh ke Arahya, jarak yang sangat dekat untuk keduanya. Sesuatu bisa saja terjadi.

"Benarkah?" Jeonghan ingin memastikan bahwa apa yang dibilang Ara adalah benar, walaupun ia tahu kalau Ara memang menciumnya tadi

"Benar" Ara mengangguk

"Bukan kau yang menciumku?" Selamat tinggal jantung Ara. Pertanyaan Jeonghan sudah melumpuhkan pikirannya

"Aku-- a--aku---"

"Ahahahaha, kenapa tidak disini?" bukannya marah Jeonghan malah menunjukkan bibirnya

"Bukankah kau marah?" tanya Ara pada Jeonghan

"Aku sedang marah ya? Oh iya, aku marah padamu! Sana jangan dekati aku" Jeonghan memalingkan tubuhnya membelakangi Ara

"Eh eh, bukan begitu" Ara mencoba mambalikkan badan Jeonghan hingga ia mempunya ide licik dipirannya.

Ara memeluk Jeonghan dari belakang. "Bogoshipo" (aku kangen)

Hati Jeonghan luluh. Ia tidak bisa diperlakukan manis. Jeonghan membalikkan badannya membalas pelukan Ara

"Nado" (aku juga). Untuk pertama kalinya Jeonghan mencium pucuk kepala Ara

"Bagaimana hubunganmu dengan Joshua?"

"Kami sudah berakhir"

##########

"Kenapa kau? Kemarin-kemarin kau murung" tanya Mingyu saat mereka ber4 sedang makan siang bersama dikantin. Iya ber4, karena Wonwoo akhir-akhir ini dekat dengan Mingyu, padahal ia tidak satu kelas, malahan Wonwoo satu kelas dengan Jinhan dan Ara.

"Terserahku dong. Ini kan hidupku" Ara tak terima dengan omongan Mingyu.

"Ara! Kau nanti sekelompok dengan Vernon ya" Sohye, sang ketua kelas menghampiri meja Ara dan Jinhan.

Biasanya Ara selalu dipasangkan dengan Dokyeom dulu, tetapi ia akan berpasangan dengan Vernon mulai dari hari ini

"Eoh? Baiklah" Ara terseyum melihat kepergian Sohye

"Lihat aku! Selalu dikelilingi pria tampan. Ah, aku ingin menemui Vernon dulu" Ara meneguk air dan berlalu keluar kantin

"Jika Ara bersekelompok dengan Vernon, kau dengan siapa?" tanya Mingyu yang penasaran dengan kelas Jinhan

"Partnerku ada di sampingmu"













Tbc...

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang