Wedding's Jeonghan

497 24 0
                                    

Sudah beberapa jam Jeonghan dan Ara dipajang di atas pelaminan. Tapi senyuman kebahagiaan tak luput dari keduanya, mereka sangat senang bisa bersalaman dengan orang banyak dengan status baru mereka sebagai pasangan suami istri, meskipun mereka sangat lelah.

Ara keluar dengan gaun keduanya. Gaun pesta malam, dengan balutan dress putih yang megar selutut tanpa lengan dengan bagian dada terbuka.

"Omo, lihat bibimu itu, cantikkan sepertiku?" tanya Jinhan pada Sena yang sedang ia gendong

"Tidak, biasa saja" itu Wonwoo yang menjawab. Tak seperti pasangan yang lainnya, Jinhan lebih memilih bermain bersama Sena dibanding ikut berdansa bersama pasangan yang lainnya. Wonwoo yang sudah mengambek karena tidak nyaman dengan keberadaan Sena pun ia hiraukan.

"Kau kenapa sih? Daritadi tidak ada senyumnya?" tanya Jinhan

"Tidak" Wonwoo menatap lurus ke arah pasangan-pasangan yang sedang berdansa, dan ditengah-tengahnya ada Jeonghan dan Ara yang sedang berpelukan

"Benar?"

Wonwoo menengok sekali

"Han, aku ingin seperti itu" sekarang Wonwoo menatap kearah Jinhan

"Oke, aku kasih Sena ke Seungcheol oppa dulu"





Jeonghan terus menggenggam tangan Ara lembut sambil menatapnya terus menerus, membuat Ara sesekali tertunduk malu

"Mengapa melihatku seperti itu?"

"Kau cantik" Jeonghan terseyum,

"Terima kasih sudah menungguku, Saranghae" Jeonghan menyatukan hidungnya dengan Ara

"Nado (aku juga)" Ara terseyum membalas tatapan Jeonghan

Jeonghan menyatukan bibirnya perlahan pada Ara, ini kedua kalinya Jeonghan mencium Ara ditempat umum

Jeonghan memberhentikan ciumannya
"Ciuman pertamaku untuk cinta pertamaku"
Ia melanjutkan kembali ciuman tersebut

Tangannya yang tadinya berada di pinggang Ara berubah menjadi di belakang tengkuk Ara, ia terus menekan leher Ara dari belakang untuk memperdalam ciumannya.

Sampai Ara menggebuk pelan dada Jeonghan untuk berhenti karena ia kehabisan nafas.

"Kau--" Ara sangat malu, ini lumatan pertamanya dengan Jeonghan, suami barunya itu.

Jeonghan terkekeh, ia memegang kedua pipi Ara sampai bibirnya memanyun. Ia mencium bibir itu sekilas.

"Ayo kita lanjutkan" Jeonghan menarik lengan Ara keluar dari gedung itu

"Eh acara kita belum selesai" Ara memberhentikan Jeonghan

"Tidak apa Ra, ini pesta bebas. Lagian kita sudah melaksanakan makan malam bersama kekuarga besar bukan?"

"Tapi kan tetap saja, kita yang punya acara, kalau mereka mencari kita bagaimana?"

Jeonghan mendekatkan dirinya pada istrinya itu, ia mengelus pucuk kepalanya.
"Sayang, didalam sudah ada hiburan, tenang saja" Jeonghan menarik lengan Ara untuk mengajaknya ke rumah Jeonghan, untuk sementara Jeonghan dan Ara tinggal dirumah Jeonghan dan Jinhan.



"Loh? Tadi kan ada Jeonghan oppa. Kemana dia?" tanya Jinhan yang posisinya berada di tengah-tengah ruang dansa, tempat dimana tadi ada Jeonghan dan Ara

"Mau melakukan itu mungkin" jawab Wonwoo enteng

"Itu apa?"

"Ituuu. Pokoknya itu deh... Nanti kita juga bakal ngerasain" Wonwoo terseyum miring.

"Ciuman kah?"

"Eii, kalau itu aku juga bisa sekarang"

Jinhan menaiki alisnya. Wonwoo mengecup bibirnya sekilas

"Sudah kan?" Wonwoo terseyum melihat Jinhan yang membeku

"Won?"

"Hmmm?"

"A- Aku lapar"























Apa acara selanjutnya bagi pasangan yang baru menikah jika di dalam kamar? Lebih tepatnya di dalam rumah berdua?.

Malam ini Ara ingin memasak makan malam, tetapi Jeonghan melarangnya. Tapi untuk menjadi istri yang baik, ia tetap memasaknya walaupun nasi goreng.

"Aku kenyang" Jeonghan menaruh sendok diatas piringnya yang sudah kosong

"Sekarang mandilah, bath up spanya sudah aku siapkan" Ara membereskan meja makannya dan membawa piring kotor ke westafel untuk dicuci.

Selesai dicuci ia ingin merenggangkan dirinya di kamar selagi Jeonghan mandi, tapi saat berjalan menuju kamar ia terhenti di samping meja makan, Jeonghan masih menunggunya sambil menopang dagunya dengan tangan sambil terseyum

"Kau belum mandi?"

"Ayo mandi bersama"



##########

"Mau langsung pulang atau mau menginap?" tanya Jinhan saat Wonwoo mengantarnya sampai gerbang rumahnya

"Langsung pulang saja, lagian kalau aku menginap aku tidur dimana? Jeonghan Hyung kan sudah menikah, masa aku tidur bersamamu? Yang ada aku bisa kebablasan"

"Issh" Jinhan malu menanggapi obrolan Wonwoo yang makin liar dari tadi.

"Yasudah aku pulang" Wonwoo tak tega menggoda Jinhan, yang ada dia benar benar melakukan hal yang tidak diinginkan.

Jinhan memasuki rumahnya dengan lesu. Ia kedapur untuk meminum air, tapi ia mendengar suara kucuran air dan suara-suara aneh? Seperti...... Desahan?.

Karena Jinhan takut, ia akhirnya berjalan memasuki kamarnya, dan bersandar di balik pintu.

Tiba-tiba suara utu terdengar makin jelas, dan ada suara bantingan pintu dari kamar Jeonghan. Jinhan memberanikan dirinya, ia membuka pintu kamarnya secara perlahan dan mengintip dari luar pintu kamar Jeonghan. Tak lama ada suara jeritan seorang perempuan lalu kembali terdengar suara desahan sambil sesekali berkata 'sakit', dengan sedikit penekanan

Tunggu, apa itu benar hantu?... Bulu kuduk Jinhan merinding, membayangkan kejadian kejadian yang pernah ia tonton. Ia lebih baik langsung tidur daripada terus mencarinya, yang ada hantu tersebut menampakan dirinya. Secara, malam ini Jinhan sendirian dirumah.
























Tbc...

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang