Break

319 19 0
                                    

Semenjak Wonwoo naik jabatan diperusaan orang tuanya itu, ia jadi kurang memperhatikan Jinhan, lebih sering Jinhan selalu memberi kabar duluan padanya

Kau tau? Saat Jinhan merasa rindu pada pria itu, ia selalu melihat jari manisnya yang sudah terlihat jika ia adalah miliknya. Milik pria yang sudah 2 hari ini tidak memberi kabar.

"Jadi kita mau nonton apa?" Tanya Mingyu pada Jinhan

Sekarang mereka berdua sedang mempermasalahkan tentang film apa yang akan ditonton

"Romance?" Tanya Jinhan

"Tidak, aku kurang suka. Hmm Thiller bagaimana?" Tukas Mingyu

"Aku tidak suka film itu" Jinhan cemberut

"Marvel. Bukankah dari dulu kita sama-sama menyukainya?"

"Ide bagus, ayo cepat beli"






























Ara dan Jeonghan sedang berbelanja bulanan Sekarang. Kalau kalian mau tahu, mereka berempat tadi berangkat bersama. Ya mereka berempat, Jeonghan-Mingyu-Ara-Jinhan. Tapi mereka malah berpencar. Tapi tetap dalam satu gedung yang sama

"Coba cium baunya"

Ara mencium bau dari daging beku yang ia pegang, apa ada pengaruhnya?

"Maksudnya untuk apa?" Tanya Ara

"Untuk mengerjaimu hehehe" Jeonghan tertawa dan kemudian dia mendapat pukulan dari dompet istrinya itu.

"Berani nya ya kau" ancam Ara

"Tadi Jinhan menitipkan cemilan, cemilan apa ya?" Ara bingung saat ada di rak yang berisikan cemilan-cemilan disana.

Tanpa aba-aba Jeonghan mengambil satu per satu cemilan yang berbeda merk.

"Hey banyak sekali, untuk apa?" Tanya Ara bingung melihat Jeonghan memasukkan semua cemilan itu keranjang belanjaan mereka.

"Jinhan menyukai semuanya, lagipula Mingyu pasti membantunya menghabiskan cemilan dirumah"

Jeonghan mengambil alih troli belanjanya dan mendorong nya ke lain tempat, Ara mengandeng lengannya dari samping.






























"Mingyu?" Seorang wanita yang lumayan tinggi dan cantik dibandingkan Jinhan datang menghampiri Mingyu dan Jinhan bersama seorang pria

"Tzuyu?" Mingyu kaget, tapi ia segera merapatkan tangannya pada tangan Jinhan. Membuat Jinhan salah tingkah untuk yang pertama kalinya.

"Ini aku, kau dengan siapa?" Tanya Tzuyu lembut

"Kau tidak lihat? Aku bersama pacarku kesini" Mingyu semakin merapatkan badannya pada badan Jinhan hingga tak ada jarak satupun

"Ah begitu, kau sudah mencari pengganti ku, aku kesini bersama Jungkook keka-"

"Honey, aku ingin itu" syukurlah. Jinhan menolong Mingyu dari situasi ini

"Mau apa? Hmm? Ayo kita beli" Mingyu mencondongkan badannya hingga wajah mereka berdekatan, hingga Mingyu dapat mendengar kata 'bercanda' dari Jinhan.

"Ituuu" Jinhan menunjuk manja penjual stan makanan di gedung bioskop tersebut.

"Pacarmu manis ya, apa kalian akan menonton film bergenre romance juga?" Tanya Tzuyu

"Tidak kami menonton Marvel" jawab Mingyu

"Marvel?"

"Sayang, ayooo" dengan tak sabaran Jinhan menarik lengan Mingyu yang hampir saja terjatuh.

"Terimakasih sudah menyelamatkanku" Mingyu terseyum lembut pada kawannya itu saat mereka sudah jauh dari wanita tersebut.

"Santai aja Min" Jinhan menyenggol lengan Mingyu yang masih berdempetan dengan tubuhnya itu

"Han?" Kini seorang pria yang datang pada Jinhan dan Mingyu

"Won? Aku sangat--"

Jinhan melepaskan pegangannya pada Mingyu dan menghampiri Wonwoo berniat ingin memeluknya

Tapi tiba-tiba ponsel Wonwoo berdering, Wonwoo mengangkatnya dan memunggungi Jinhan

Jinhan menunggunya sampai selesai, lalu Wonwoo berbalik, senyuman Jinhan bahkan tidak luntur sedikit pun.

"Maaf aku harus segera pergi, jangan pulang malam ya" Wonwoo mengelus kepala Jinhan lalu pergi meninggalkan nya

Senyuman Jinhan memudar, Mingyu menghampirinya dan merangkul pundaknya.
"Sudahlah tidak usah dipikirkan, ayo" Mingyu mengajak Jinhan masuk ke studio nomer 4, tempat film yang mereka pilih diputarkan.

##########

"Akan cukup dibagasi tidak ya?" Tanya Ara melihat semua kantong plastik yang tertumpuk di troli yang akan mereka bawa ke parkiran.

Sekarang Jeonghan dan Ara sedang makan di restoran sambil menunggu Jinhan dan Mingyu. Ara memilih meja diluar restoran agar ia lebih leluasa menjaga belanjaannya itu.

"Cukup, sudah makanlah" Titah Jeonghan. Ara memakannya malas, ia melayangkan pandangan pada penjuru restoran dan menemukan seseorang yang sangat familiar.

"Sayang, bukankah itu Wonwoo?" Ara mencondongkan badannya kearah Jeonghan tetapi matanya masih tetap melihat kearah pria yang sedang meminum Soju dan laptop di depannya

"Iya benar, dia terlihat sangat kelelahan" bagaimana tidak lelah, hari libur seperti ini biasanya kita akan melepas penat saat beberapa hari bekerja, tetapi tidak ada kata libur bagi wakil presiden direktur di perusahaan ayahnya.

"Aku tidak nafsu makan sumpah"

































Tbc..

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang