He is back

255 13 2
                                    

"Lama sekali, kau bilang kau pintar" ucap Ara saat membukakan pintu kepada Jeonghan dan kedua pasangan itu

"Butuh beberapa waktu untuk membuat otak cerdasku berjalan" Mingyu melewati Ara sambil membawa koper Jinhan.

"Ck, yasudah cepat bereskan baju kalian lalu kita makan. Dan Mingyu cepat pulang kerumahmu" usir Ara

Jeonghan sudah lebih dulu mengambil koper Jinhan yang berada ditangan Mingyu lalu membawanya kekamar Jinhan yang sudah lama tidak dibuka itu, sebagian kamar sudah Ara rapihkan yang cukup berdebu.

"Aku tidak diajak makan disini?" Tanya Mingyu pada ketiga orang yang berada di rumah ini.

"Orangtua mu pasti menunggumu Gyu" jawab Jinhan yang mengikuti Jeonghan kekamarnya

"Tapi energi ku sudah habis untuk berfikir memperbaiki mobil tadi. Aku tidak bisa pulang ke rumah" melas Mingyu mengencangkan sedikit suaranya.

Jeonghan berdecih mendengar itu, ia takut Sujeong bangun. "Kalau ingin makan bersama ayo, tetapi jangan mengencangkan suaramu disini. Mengerti?"

"Arayo~ Jeonghan Hyung yang terbaik" Mingyu memeluk erat Jeonghan dari samping sambil tersenyum.

.
.
.
.
.

Sore hari Mingyu baru pulang kerumahnya diantar Jinhan sampai gerbang rumahnya, padahal rumah Mingyu dengannya hanya berjarak sekitar 7 rumah. Pasangan manja

"Aku pulang dulu calon istri ku" Mingyu berbalik dan mengusap kepala Jinhan dengan lembut. Jinhan tersenyum tulus

"Huh, dasar drama" Jeonghan melewati mereka dengan membawa sekantong besar plastik hitam yang diduga plastik sampah

"Cih, perusak suasana saja" Mingyu menoleh sinis kearah Jeonghan

"Kalau sudah selesai pulanglah, Jinhan tolong bantu Ara didalam" ucap Jeonghan sambil menaruh kantong plastik itu ke tempat sampah depan rumahnya

"Tunggu dulu lah Oppa, aku kan sedang mengantar Mingyu pulang" Jinhan cemberut kearah Jeonghan, membuat Jeonghan berjalan kearahnya, dan tentu saja membelakangi Mingyu.

"Rumahnya Mingyu kan gak jauh seperti dari sini ke Jeju. Lebih baik kau masuk ya, sudah gelap" Jeonghan mengusap kepala Jinhan sama seperti Mingyu tadi

"Jeonghan Hyung benar, kau lebih baik masuk karena sudah sore" Kepala Mingyu menyembul dibalik punggung Jeonghan. Membuat Jeonghan tersenyum.

Mingyu meminta ijin Jeonghan agar dirinya bisa berbicara sebentar dengan Jinhan, dan Jeonghan mengabulkan nya.

Mingyu memajukan tubuhnya kearah Jinhan, ia memegang pundak Jinhan dan tersenyum, "besok kita ketemu lagi". Jinhan tak tahan mengulum senyumnya itu.

Mingyu yang melihat Jinhan menjadi gemas, ia memajukan wajahnya berniat mencium Jinhan, bibir Mingyu penempel tepat didepannya, rasanya aneh sekali.

Jeonghan menyentil kening Mingyu membuat Mingyu tersadar. Ternyata yang ia cium adalah tangan Jeonghan yang berada didepan mulut Jinhan menutupinya.

"Tidak boleh dibibir Kim Mingyu, Atau kau kubunuh"

Mingyu melayangkan ciumannya dikening Jinhan. Lama
Setelah itu ia pergi dari pekarangan rumah keluarga Yoon.

Jinhan melihat kepergian Mingyu, tak henti-hentinya ia melihat punggung Mingyu yang sedang berjalan, lalu ia tertunduk sambil menutupi pipinya

"Jinhan-aa" Jeonghan menunduk melihat wajah adiknya dengan senyum mengejek

"Ck. Apasih Oppa" Jinhan meninggalkan Jeonghan sendirian diluar rumah

"Hey tunggu aku" Jeonghan berjalan cepat mengejar Jinhan, tapi telat karena Jinhan berlari kencang kearah kamarnya dan segera menguncinya dengan kencang hingga kening Jeonghan terpentok daun pintu.

"Rasakan!" Teriak Jinhan membuat Jeonghan terdecak

Jeonghan berlalu dari depan kamar Jinhan menuju dapur yang melihat Ara sedang mencuci piring sendirian, mereka sempat ada kontak mata ketika Jeonghan kepergok sedang memperhatikan Ara dari belakang sebelum akhirnya ikut membantu juga, "sini biar kubantu"

"Aku saja" Ara dengan santainya menepis lengan Jeonghan, tetapi Jeonghan menjauh sambil memegangi pergelangan tangannya dengan raut wajah kesakitan padahal Ara hanya menepisnya pelan. Ara langsung menaruh cucian piringnya ketempat pengering lalu menghampiri suaminya.

" Kenapa?" Tanyanya ikut khawatir

"Sakit" Jeonghan memanyunkan bibirnya sambil terus memegang pergelangan tangannya.

"Yang mana?"

"Semuanya"

"Semuanya? Semuanya yang mana?" Saat Ara mempertegas pertanyaannya Jeonghan dengan pelan menunjukkan bibirnya.

"Yang ini" jawab Jeonghan dengan nada manja, mata tertutup dan bibir yang dimajukan

"Kalau gitu.." Ara mengambil pergelangan tangan Jeonghan--yang katanya sakit-- dan melayangkan kepada bibir Jeonghan sendiri.

"Aww sakit" Jeonghan mengelus bibirnya

"Siapa suruh, minggir aku ingin menonton film diruang tamu" Ara mendorong tubuh Jeonghan kesamping supaya ia minggir tetapi Ara sendiri malah hampir terhuyung ke belakang saat Jeonghan dengan sengaja menubrukkan badannya pada Ara hingga Ara terpojok.

"Rumah ini penuh dengan drama ya" Jinhan dengan santainya masuk kedalam dapur lalu menaruh piring-piring yang sudah kering ketempat rak piring

Ara dan Jeonghan merubah posisi mereka. "Ngapain kau disini?" Tanya Jeonghan

"Kau tidak liat?" Jinhan mengangkat salah satu piring

"Tadi kau sendiri yang bilang agar aku membantu Ara saat aku sedang mengantar Mingyu pulang" ucap Jinhan berwajah datar

"Aku cuma basa bas-"

"Aku sudah selesai" potong Jinhan begitu Jeonghan ingin memberikannya penjelasan. Sementara Ara hanya terdiam dan terus memegang tangan Jeonghan supaya suaminya itu tidak terpancing emosi.

"Sana kau istirahat dikamar" ucap Ada kepada Jeonghan

"Eh tidak usah, aku mau nonton berdua bersamamu" Ucap Jeonghan tersenyum.

"Eh tapi tunggu dulu" Jeonghan berhenti mendadak disaat mereka berdua jalan beriringan membuat Ara juga mendadak berhenti dan menatapnya.

Dengan cepat Jeonghan mencium bibir Ara lalu menggenggam tangan istrinya itu sambil jalan "ayo".

Mereka terhenti melihat Jinhan berada didepan pintu dengan sebuah kardus. "Mengapa kau disana?" Tanya Jeonghan tapi tak ada jawaban dari Jinhan

"Hey" ucap Jeonghan sambil menghampiri Jinhan disusul oleh Ara

Demi apapun mereka ikut kaget dengan apa yang ada ditangan Jinhan. Sebuah foto lamanya dengan seseorang dan sepucuk bunga dengan dibagian batangnya ada surat dikertas kecil.



"Hey my future"

Jeon Wonwoo♡











TBC..

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang