Play (2) 'dont sad'

347 28 1
                                    

Dokyeom mengajak Jinhan berjalan-jalan ke Namsan Tower, Dokyeom sengaja tidak membawa motor, alasannya agar ia mempunyai banyak waktu bersama Jinhan.

"Tau tidak? Kalau kita menulis nama kita digembok ini, terus kuncinya kita buang, hubungan kita akan kekal" jelas Dokyeom

Jinha terseyum. "Sayaaang, ibuku sudah mengatakannya sewaktu aku kecil. Jadi aku sudah tau dari dulu" Jinhan mencubit pipi Dokyeom itu.

Mereka membeli sepasang gembok dan menulis nama mereka.

"Aku lupa membawa pulpen, coba kita tanya seseorang" Dokyeom meninggalkan Jinhan menghampiri perempuan yang sedang memakai headset ditelinganya dan buku di depannya, ia masih menggunakan seragam sekolah.

Dan tak lama Dokyeom kembali, ia cemberut dan mengibaskan kepalanya. "Dia tak mempunyainya"

Tapi Dokyeom itu orang bodoh yang pantang menyerah.
"Kau bawa peralatan make up?"

"Bawa" jawab Jinhan

"Aku pinjam lipstik mu boleh?"

"Untuk apa? Kau ini pria Dokyeom"

"Bukan untukku, tapi untuk menulis di gembok kita sayaaang. Aduuuh punya pacar seperti anak sd yang baru lulus kemarin ya"

Dokyeom mendapatkan lipstiknya plus jitakan dikepalanya.

"Selesai. Pintar kan aku?" Dokyeom memberikan lipstiknya pada Jinhan.

"Kau memang pintar, malah Jenius, saking Jeniusnya aku tidak bisa membedakanmu dengan anjing peliharaan Mingyu yang tiap hari menggonggong katika aku main kerumahnya, sama sepertimu yang tiap kali bersamaku selalu bernyanyi" Jinhan mengusap kepala Dokyeom

"Iya, aku juga sangat beruntung mempunya pacar sepertimu, biarpun kau suka malas seperti kukang, kadang kau juga cerdik seperti tikus peliharaanku" Dokyeom tersenyum andalannya.

Jinhan dan Dokyeom mengantri menaiki puncak dari Namsan Tower.

"Jinjihande tteungeumeobtjiman" Dokyeom mulai bernyanyi, membuat Jinhan menoleh, sepertinya ia tau lagu ini

"Tteungeumeobtjiman yeaaah--" dan sekarang semua orang yang mengarti melihat kearah Dokyeom dan Jinhan, tetapi Jinhan terseyum, tak ada sedikitpun malu mempunyai pacar seperti Dokyeom ini

Jinhan malah ikut bernyanyi. "Oneol nan maryaaaaaaaaaa"

"Aju Nice!!!" Mereka berdua berjoget ala boyband Seventeen dengan lagunya Very Nice itu.

"NICE!!" nyanyian itu semakin mengeras

"Chogiyo (permisi), bisakah kalian berhenti? antrian dibelakang sana panjang, dan antrian di depan kalian sudah jalan terlebih dahulu tadi, bisakah anda maju?" seorang perempuan yang berada dibelakang Jinhan dan Dokyeom menegurnya

"Ah mian" Jinhan menarik lengan Dokyeom, dan mereka berdua tertawa kikuk

Saat dipuncak pun Jinhan dan Dokyeom masih sempat-sempatnya menyanyikan lagi dari Taeyeon yang berjudul I.

Tawa Dokyeom berhenti melihat Jinhan yang tertawa lepas, "bagaimana perasaanmu kalau aku sudah tiada?"

##########

"Mau berjalan-jalan dahulu?" Joshua memberikan tawarannya dan Ara mengangguk, ia ingin menghabiskan waktunya bersama Joshua untuk saat ini. Mereka tidak membicarakan soal tadi lagi, hubungan mereka sama seperti sebelumnya.

"Oppa kita ke Namsan yuk, rasanya aku ingin memakan jajanan yang disana"

Joshua terseyum, ia mengendarai mobilnya menuju Namsan.

Soft Brother - Yoon Jeonghan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang