[1]

25.1K 1K 20
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote⭐
Comeent.

Dan, maaf kalo ada kesalahan tanda baca, dll..




Di dalam ruangan itu, terdapat dua keluarga besar yang saling berbincang-bincang. Tapi beda dengan seorang yeoja yang terus diam dan tertunduk untuk mengalihkan tatapan tajam dari namja yang duduk tak jauh darinya.

"Sehun, Lisa, kalian sudah resmi menikah dan ini menjadi rumah kalian berdua." Ucap Oh Yoona, eomma Oh Sehun dengan senyum lebar yang tercetak di wajahnya.

"Eomma pengen cepet-cepet punya momongan." Timpal Tiffany manoban_Eomma Lisa menambahi.

Gadis bermarga Manoban yang kini sudah berubah bermarga "OH" itu akhirnya mendongakkan wajahnya saat mendengar kata 'Momongan' dari mulut Tiffany, Eomma nya sendiri.

"Eomma, lisa kan masih kuliah." Ucap lisa mengingat pernikahan ini hanyalah perjodohan yang tak masuk akal tanpa dasar cinta dan lagi dia masih kuliah semester 5.

Entah nasib sial apa yang membuat ia harus menikah diusia yang masih sangat muda.

"Kan tinggal satu tahun lagi sayang, iyakan, yeobo?" Balas Tiffany melirik Nickun— Appa Lisa.

Nickun mengangguk, diikuti Oh siwon__Appa sehun.

"Ya sudah, ini udah larut. Kami pamit pulang ya nak, bersenang-senggang lah, goda yoona. Tiffany melirik jam tanggannya, kemudian bangkit dari duduknya.

"Eomma sama appa pulang. Kamu jangan cengeng, sekarang kamu bukan tanggung jawab Eomma dan appa lagi, jadi istri yang baik arra". Kata Tiffany memeluk putrinya itu erat sambil berbisik "Mianhae eomma tidak bisa membantah appa mu nak, seakan tak rela melepaskan tanggung jawab akan anak gadisnya yang sudah menjadi milik orang lain itu.

"Eomma—" gumam lisa kecil, menatap tatapan Eomma nya itu dengan tatapan sendu nya.

"Yasudah kami pulang. Baik-baik ya kau Sehun, jangan egois kalo udah jadi suami." oceh yoona menjitak kepala putranya itu.

"YAK eomma!" Gerutu sehun meringis kesakitan.

Ruang tamu yang luas itu kembali sunyi diam dan tentram begitu Oh siwon, Oh yoona, Tiffany dan Nickun pergi. Hanya ada dua manusia yang berdiri canggung tanpa ada pembicaraan seperti yang biasanya dilakukan pengantin baru. Bagaimana bisa berbincang jika mereka baru mengenal lima hari. Karena kesibukan masing-masing mereka tak bisa mengenal secara mendalam. Selain nama dan keluarga, semuanya masih misteri antara satu sama lain.

"Sehun oppa, lisa mandi dulu" suara lembut lisa tiba-tiba terdengar.

Sehun tak mengubris ucapan Lisa dia langsung saja menuju kamarnya, ya karena dia enggan menatap yeoja itu ah ralat istrinya itu.

Lisa langsung saja mengikuti sehun menuju kamar di lantai dua. Mereka tidak habis pikir saat yoona mengatakan jika rumah sebesar ini memiliki satu kamar tidur, orang tua mereka sengaja karena mereka tahu jika di sana ada dua kamar, maka sehun dan lisa pasti tidur di kamar yang terpisah.

Sesampai di kamar, Sehun langsung melepas dasi yang masih setia di lehernya lalu menghempaskan tubuh kekarnya di ranjang. Sesekali diliriknya gadis yang sudah resmi menjadi istrinya tampak kesulitan melepaskan gaun pernikahan yang terlihat indah di tubuh rampingnya.

Sehun beralih ke balkon setelah melepaskan kemejanya sehingga nempak kan dada nya yang bidang dan berotot namun keliatan sexy.

Suara pintu kamar mandi kembali terdengar, Sehun menoleh. Lisa terlihat mengintip dari ambang pintu. Ia menatap sehun kebingungan, "Sehun?".

"Hem" jawab sehun pelan

"Kau bisa keluar dulu? Aku mau berpakaian dulu". Cicitnya pelan.

"Waeyo? Aku sudah menjadi suamimu dan kau harus terbiasa". Jelas sehun mendekati lisa yang semakin gugup.

"Tapi Sehun—" cicit lisa setengah memohon

"Ya sudah cepat pake bajunya, nanti masuk angin." Kata sehun keluar dari kamar. Lisa menghela nafas dan langsung mengenakan baju tidurnya, ia melirik pintu kamar yang sudah tertutup. "Oppa juga jaga kesehatan, jangan sering tidak memakai baju," gumamnya seraya mengikat rambut asal rambut lurusnya, dan menampakan leher putihnya yang terlihat sexy.

"Udah?" teriak sehun dari luar sana membuat lisa terkejut lagi.

"Udah oppa". Balas Lisa

Sehun kembali masuk, berjalan lurus menuju balkon lagi, merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan benda pipih berwarna biru. Lisa menatap sehun yang baru mengeluarkan benda pipih itu lisa juga tidak tau apa yang sedang sehun lakukan dengan benda pipih itu tapi yang lisa lihat hanya helaan nafas sehun setelah mengeluarkan benda pipih itu entah apa yang sehun baca.

"Oppa" lirih lisa, sehun tidak menoleh alih-alih sehun melamun.

"OPPA!" lirih lisa sedikit meninggikan suaranya.

"Ah, wae?" ~sehun

"Oppa melamun hem? ~Lisa

"Ah, aniyo" ~ sehun

"Oppa memikirkan sesuatu?" ~lisa

"Tidak ada" jawab sehun dingin


Lisa mengangguk. Diambilnya bantal serta selimut tipis dari ranjang, "Aku tidur di luar, sepertinya oppa butuh waktu sendiri". Ujarnya keluar dari kamar.

Sehun tak begitu memperdulikannya
Sesudah membaca pesan dari seseorang sehun menaruh benda pipih itu ke atas ranjang, dia menghempaskan tubuhnya lagi ke ranjang. Ia sedikit merasa bersalah membiarkan gadis yang sudah menjadi istrinya itu tidur di ruang tamu yang dingin.

Rasa bersalah menyelimuti pikiran sehun. Akhirnya dia menyerah dan berlalu ke ruang tamu untuk menyuruh lisa tidur di kamar. Dari kejauhan, sehun bisa melihat jika lisa sudah tertidur lelap, rasa bersalah semakin menghampirinya. Ia membelai lembut rambut basah lisa.

"Aku tidak akan bisa menajdi suami yang baik. Sungguh" Gumamnya pelan.



Jangan lupa bintangnya dan sarannya

See you next capter

25 Mei 2019

Lovely Husband [ Oh Sehun & Lalisa Manoban ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang