Saatku sendiri kulihat foto dan video, bersamamu yang telah lamaku simpan. Hancur hati ini melihat semua gambar diri yang tak bisa kuulang kembali. Kuingin saat ini, engkau ada di sini, tertawa bersamaku seperti dulu lagi. Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah. Bukannya diri ini tak terima kenyataan, hati ini hanya rindu.
***
Semua terhipnotis dengan alunan merdu lagu yang dinyanyikan oleh seorang pangeran kampus di atas pentas. Mata mereka berbinar dan tepuk riuh semangat terdengar dari bawah panggung itu. Tak ada yang keberatan berdesak-desakan, asalkan bisa melihat sosok itu dengan mata terbuka. Sebagian dari mereka juga ada yang kejang-kejang tak sabar menunggu si pangeran kampus tersenyum manis dan melempar bunga dari atas panggung lalu memberi coretan tanda tangan pada baju kaus yang tertera lebel, Mas faul i love you. Begitulah kira-kira.
Menit detik telah lewat, matahari telah memperlihatkan sinarnya. Bagi yang berkulit putih berubah menjadi merah, sedangkan yang berkulit hitam akan bertambah hitam, alias gosong. Faul membawa beberapa bunga di tangannya, tepat di belakangnya juga para asisten dan dosen seni ikut mengawal acara selanjutnya, dan siap membagikan apa saja yang mau dibagikan. Lucu ya
Tes tes
"Abang ganteng! Adek disini." pekik salah satu penggemar faul dari bawah panggung.
Gadis berkuncir dua itu tak segan-segan memperlihatkan nametagnya di saku baju yang bertuliskan. Rara bang, Rara calon istri masa depanmu. Ia tersenyum lebar dan mengangkat kertas karton pada kedua tangannya. Di sana juga ada coretan besar ditulis dengan tinta spidol permanen, dan tentu membuat para mahasiswa tertawa terpingkal-pingkal. Minta tanda tangannya dong Bang, kalau nggak dikasih, jadi pacarnya juga boleh.
Faul yang memang ramah dari orok, tak pernah mempermasalahkan apapun selagi itu tak menggangu akses pribadinya. Ia turun dari atas panggung, membawa bunga mawar merah beserta cokelat silver queen untuk diberikan kepada gadis bertubuh imut itu. Wah, semua histeris merasa gadis itu sedang beruntung ditambah lagi faul berlutut di hadapan lawannya dan menyerahkan setangkai Mawar merah itu dengan senyuman khusus.
Rara Alora,"nama yang bagus."
Gadis itu menutup mulutnya, ia belum percaya bahwa yang sedang berbicara padanya adalah salah satu dari pangeran kampus terkenal. Ia merasakan denyut jantungnya memberontak dan berdentum keras. Detik selanjutnya, ia merasa pasokan udara di sekitarnya semakin menipis, lamat-lamat terdengar riuh para mahasiswa menyorakinya. Ia membeku dan tak sadarkan diri, terakhir yang diingat ia pingsan dalam pelukan seseorang.oh pasti, Abang faulnya.
"Bawa kedalam aja, Pak!" ucap faul ramah. "Saya rasa dia dehidrasi kelamaan menunggu di bawah." Ia masih tersenyum menyerahkan gadis itu kepada petugas keamanan, Faul sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis yang baru saja ia kenal, tak sadarkan diri saat semua orang berharap berada pada posisinya.
Baru saja keadaan memanas karena ulah si gadis, selang beberapa menit semua para mahasiswa kembali dibuat histeris, dengan munculnya sedan mewah keluaran terbaru 2020.
"Minggir, minggir. Kasih jalan!"
Mereka berteriak-teriak agar para penonton bergeser memberi jalan si pemilik mobil itu.
Mobil itu berkendara pelan dan berhenti tak jauh dari faul. Semua orang menatap riuh, berjingkrak-jingkrak tak karuan, belum lagi ada yang meloncat-loncat sangking gilanya terhadap si pemilik mobil.
Siapa yang tidak gila coba, mobil terbaru buatan China itu ibarat pesawat yang baru saja lepas landas pada tempat tujuannya. Selain modern cantik dan berkelas, tak ada yang memilikinya kecuali yang kekayaannya tak habis tujuh turunan. Hanya keluarga Nugraha yang bisa memarkir mobil itu komplit dengan bengkel-bengkelnya langsung dibawa dari China.
Kaca depan terbuka lebar. Seseorang melompat dari bangku belakang, sisi sebelah kanan sosok lelaki tanggung melambaikan tangannya, dan sebelah bagian supir keluar sosok tampan tak lupa dengan sorot tajamnya, berjalan angkuh berhenti di hadapan faul.
Ridho ijinkan aku menjadi pacarmu
Eh, mas Ridwan, aku mau deh jadi babu kamu
Ran____"
Mereka terdiam saat sorot mata itu beralih menatap dengan tajam.
"Aku harap acaranya belum selesai." Mengangkat sudut bibirnya tersenyum pada lawan bicaranya.
Faul mendengus menggelengkan kepalanya."Bahkan acaranya udah mulai satu jam yang lalu."
Yang lain terkekeh geli dan menyadarkan tubuh tegapnya pada pintu mobil. "Gara-gara Ridwan nih. Kerimbat tujuh jam." Tambah nya menyilangkan kedua tangan bersidekap di dada.
Ridwan mendelik tajam. Mengambil jepitan rambut di kepalanya. "mulut kamu Dho, gag rela aku."
"Randa aja yang____"
Ridwan memalingkan wajahnya, saat tatapan Randa menghunus padanya. Was pada, arena berbahaya. Sementara ridho memegang perutnya menahan tawa yang sebentar lagi akan meledak.
0-O-0
Hello, UPS 🤐
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 😂😂🤗🤗🤗🤗
Apa kabar sayang sayangku semuanya, gimana udha pada buka puasa belum. Selepas buka jangan lupa untuk shalat ya, nah setelah sholat boleh deh baca cerita ini. Sekitar 750 kata ya aku publish 🤔 gimana menurut kalian, setelah sekian lama aku jadi bang Toyib.🙄🙄🙄🙄🙄
Segini dulu lah ya, untuk pemeran utama belum muncul ya, masih sembunyi cari baju yang pas buat dipakai bersapa hello dengan kalian hihi. Kangen gag sih, kasih dong kritikan coment comen apa gitu, biar aku makin rajin nulisnya.😐😐😐😐😐
Siapa yang nungguin putri muncul????? Hayu tunjuk tangan 😜😜😜😜😜😜
Revisi ulang , semua aku revisi ya
Sampai ketemu di chapter selanjutnya. Uhuyy😍😍😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA CINTA ❤️
RomanceAku bertemu dengannya, dia yang selalu menggetarkan jiwaku. Keberadaannya disekitarku tak ubahnya bagai benang dan jarum yang selalu terikat satu sama lain. Aku membencinya namun Tuhan membuat takdir semakin rumit, disaat semua orang mengutukku, di...