1

6.5K 305 52
                                    






Hari ini berjalan lancar. Aku bisa menyelesaikan ujianku dengan baik. Senyumku tidak pernah luntur sedari dosen memberikan transkrip nilai hasil ujian tadi. Ya, aku memintanya langsung pada dosen untuk aku tunjukan pada seseorang.

Aku berjalan menuju kantin Fakultas Ekonomi dengan tergesa-gesa. Aku tidak henti-hentinya melihat jam di tanganku. "Huhhh aku harus cepat, aku harus sampai sebelum dia sampai"

Ku edarkan pandanganku ke seluruh kantin. Untunglah dia belum datang.
Aku pun mencari tempat duduk favorite yang sering ia tempati.

Aku menggenggam lembaran nilai ini dengan tangan gemetar. Sungguh rasanya gugup bercampur senang.

"Oh hey Nong kau sudah disini saja"sapa P'Tonnam denga menepuk pelan bahuku dan langsung duduk di sebelahku.

"Kau menunggu Saint yah?"goda P'Tonnam padaku.

"Hehe iya P', dimana dia?"tanyaku dengan wajah tersipu. Perth ingat kau ini Seme.

"Oh mungkin sebentar lagi sampai. Tadi ada beberapa adik tingkat minta bantuan padanya. Hah dasar populer."ucap P'Tonnam.

Setelah beberapa saat mengobrol dengan P'Tonnam orang yang aku tunggu-tunggu telah datang.

Degup jantungku makin tak karuan. Aku bahkan bisa merasakan langkah kakinya mendekat menghampiriku.

"Saint lihatlah kau sudah ditunggu kekasih mudamu hahaha"goda P'Tonnam padaku lagi.

P'Saint kemudian duduk di depanku sambil menaruh tasnya.

"Ada apa Perth?"tanyanya singkat.
"Akuu... ada yang aku ingin beri tahu padamu P'"kataku gugup dan segera merogoh tas untuk mengambil lembaran nilai ujianku.

"Ini P'"kataku sambil menyerahkan lembaran nilai it padanya.

"Hasil ujian? Untuk apa kau tunjukan padaku?"ucapnya dengan wajah datar.

"Hmmm itu... aku berjanji padamu tempo hari untuk mendapatkan nilai yang bagus."ucapku sambil tersenyum.

"Itu hanya hal biasa Perth. Tapi baguslah kau dapat nilai tinggi."ucap P'Saint masih dengan ekspresi yang sama.

"Anu...itu.. P' mau makan siang denganku hari ini?"tanyaku hati-hati padanya. Aku berharap ia menerima ajakanku.

"Ohuuui ada yang diajak makan siang nihhhh ehemm" P'Tonnam tiba-tiba menggoda kami sambil menyeruput minuman dingin yang tadi ia beli.

"Apa-apaan sih kau. Hmm Perth harus sekarang yah?"tanya P'Saint padaku.
"Kenapa P'? Kau ada kesibukan?"tanyaku memastikan.

"Hmmm begini sebenarnya..." ucapan P'Saint terpotong begitu saja dengan panggilan seorang wanita cantik dari arah belakangku.

"Ai'Saint!"panggil wanita cantik itu dan segera mendudukan diri di samping P'Saint.

"Ayo makan siang bersama? Aku punya rekomendasi restoran Italia yang baru buka hari ini. Ayo!!"ajak wanita dengan semangatnya.

"Ohh hay Pine kau hanya mengajak Saint? Tidak adil -.-"sahut P'Tonnam tidak terima.

"Siapa yang ingin mengajakmu wekkkk :p"ejek P'Pine.

"Ayo Saint kita berangkat!"kata P'Pine sambil menarik lengan P'Saint untuk berdiri.

"Perth kau mau ikut bersama kami? Sekalian saja makan siangnya"tawar P'Saint padaku.

Aku tahu dia menolakku secara halus. Aku mana sanggup membayar hidangan Itali di restoran mahal itu. Dan juga aku tidak ingin mengganggu makan siang mereka.

"Hmm... mungkin lain kali saja P'Saint. Aku tiba-tiba ingat ada urusan yang harus aku selesaikan."tolakku dengan halus. Ya aku berbohong. Aku tidak ada rencana apapun hari ini. Hanya ingin menemuinya saja. Hanya itu.

"Oke kalau begitu. Aku dan Pine pergi dulu. Bye na"lambai P'Saint padaku dan P'Tonnam.

"Hahh mereka kenapa tidak jadian saja sih. Kan cocok sama-sama pemenang kontes bulan dan bintang kampus. Iya kan Perth."ucapan P'Tonnam barusan menyadarkanku lagi akan sesuatu.

Aku memandangi dengan sendu mobil BMW putih yang mulai melaju meninggalkan pekarangan kampus.

Aku dan dia berbeda. Aku hanya sebagian kecil kehidupannya yang tak akan berguna jika menghilang.

Tapi walau begitu aku masih akan tetap menjadi bagian tak penting dalam kisahmu. Aku akan tetap menunggumu disini, dibelakangmu. Jika kau sudah lelah tolong lihatlah ke belakangmu. Ada aku disini yang masih menunggumu.










TBC🖤❤️

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang