"Saint!! Saint!!"Aku terbangun dengan nafas ngos-ngosan dan terasa sangat berat.
Peluh membasahi ragaku, aku masih terdiam mengatur nafasku...
Apa itu tadi?...
Aku dimana?...
"Saint!"
Aku menolehkan kepalaku cepat ke sumber suara. Disana Tonnam nampak gelisah dan kekhawatiran jelas tersirat diwajahnya...
"Aku dimana?"tanyaku lemah masih mencoba menstabilkan detak jantung dan nafasku sedikit sesak. tenggorokanku tiba-tiba kering.
Aku meraba sebuah alat yang melekat di hidungku. Kenapa ada alat bantu pernafasan?
"Kau pingsan selama 18 jam setelah pesta kemarin. Dokter bilang kau kelelahan dan terkena panic attack."jelas Tonnam panjang lebar.
"Itu hanya mimpi?.."gumamku tidak percaya. Sungguh rasanya sangat bahagia.
Perasaan membuncah dan rindu...
Mimpi itu mengerikan. Aku benci!"Hah? Mimpi? Yahh..! Saint kenapa kau menangis?"ucap Tonnam panik ketika melihatku malah terisak menangis.
"Hiks...aku...bahagia..hiks.." aku hanya ingin menangis. Sungguh mimpi tadi sangat terasa nyata. Aku tidak ingin kehilangannya Tuhan.
"Aku panggilkan dokter yah..tunggu disini.."Ujar Tonnam dengan nada panik dan segera bergegas keluar untuk memanggil dokter.
"Maafkan aku Perth..hiks"
I made mistakes,
Now I'm leaving with the consequences
I regret it, I really do
I'm sorry....TBC~
Hay aku balik wkwkkw gk jadi End. Mana tega bikin pinson sad ending 🤧🤧
Ini hanya side story saja😂
Sampai jumpa di chap selanjutnya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Answer In Our Hearts (END)
Fanfiction#1 - Saintsup 18/7/19 #1 - Perthppe 13/8/19 #12 - Thailand 21/7/19 "Aku tahu cinta kita sangat mustahil untuk bersatu. Hatimu sudah menjadi miliknya. Bisakah aku menjadi pemeran utama dalam hidupmu? Pemeran sampingan yang saat ini kujalani , pemera...