The Loudest Silence

1.9K 232 132
                                    

Jangan lupa vote dan komennya teman2ku jika memang kalian suka chapter ini 💗 tolong dibaca dengan pelan dan penuh perhatian. Ini chap yang lumayan berat. 🙂

Ignore typos!

Happy Reading 😁

The Answer In Our Hearts 🖤

Jika kalian ingin menghina ku silakan...
Jika kalian ingin membenci dan memakiku saat ini, silakan...
Namun hanya ini yang mampu kulakukan untuk melindunginya...
Biarlah hanya aku yang sakit, biarlah rasa ini tersimpan rapat-rapat dalam hatiku....

I love you

***

Pagi-pagi sekali aku sudah pulang kembali ke rumah. Aku ingin mempersiapkan diriku sebaik mungkin untuk nanti malam. Aku ingin apa yang ku lakukan tidak sia-sia.

Aku menaiki tangga menuju kamarku yang ada di lantai 2. Rumahku sangat sepi, hanya ada beberapa pelayan yang berlalu-lalang membersihkan setiap sudut rumahku.

Rumahku memang besar dan mewah...namun tidak ada kehangatan di dalamnya...

Terlalu dingin dan mengekang...

Sebenarnya aku benci tinggal dirumah ini, aku sangat ingin tinggal di apartment seperti yang dilakukan Tonnam. Namun lagi-lagi 'dia' melarangku.

Jadi aku hanya bisa terkurung disini...di istana tanpa penghuni.

Kamarku ada di sayap kanan bangunan ini. Paling pojok dengan pintu bercat putih tulang.

Aku membuka pintu kamarku perlahan. Hangat dan nyaman... hanya kamarku yang kusuka dari bagian rumah ini. Terasa aman dan terlindungi.

Kamarku tidak ada yang boleh memasukinya kecuali Maid kepercayaan ku. Bibi Pun. Ia adalah pengasuhku sejak aku kecil. Ia sudah kuanggap ibuku sendiri.

Yang boleh masuk ke kamarku hanya aku dan Bibi Pun. Kedua orang tuaku bahkan aku larang keras masuk ke kamarku. Setelah ini kalian pasti akan tau alasannya....

Kamarku cukup luas dengan kasur ukuran King Bed ada di tengah-tengah ruangan. Warna yang mendominasi kamar ini adalah putih dan cream. Aku tidak suka warna yang mencolok, bagiku warna monokrom seperti putih atau hitam sudah bagus.

Di kanan kamarku ada sebuah jendela kaca besar transparant yang dihubungkan langsung pada pemandangan taman belakang di bawahnya. Rak buku berjejer rapi ikut meramaikan kamarku. Barang kumiliki lumayan sedikit.

Namun bukan itu poin penting dari kamar ini. Poin pentingnya ada di sebuah meja di sudut ruangan, tempat favoritku.

Meja ini diisi oleh beberapa tumpuk novel dan juga alat tulis. Ada laptop dan juga beberapa fotoku saat SMA ataupun sekolah dasar. Sederhana bukan? Lalu bagian mana yang menarik?

Tentu saja para hiasan dinding di sekitar meja belajar ini. Lihatlah penuh foto yang diambil menggunakan kamera instax. Kamera sekali jepret yang langsung mengeluarkan hasil fotomu dalam bentuk kecil. Sangat lucu. Bukan hanya foto ada banyak sketsa wajah dan juga gambar-gambar tentang dia...

Ku ambil satu foto dari jepitan yang menggantungnya disana. Foto yang yang selalu akan kuingat kenangannya...

Now Playing 🎵Getsunova - The Loudest Silence 🎵 (lagu diatas)

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang