Crazy Tiger

1.8K 245 85
                                    

Vote jika kalian suka ceritaku^^
Chapter ini adalah sebagian ide dari YuliscaEva93 😍

SELAMAT MEMBACA~

Ignore typos!



"KAU TULI HAH?!! LARI KELILING LAPANGAN 20 KALI!!! CEPAT!!!" gertakan Perth masih terngiang jelas dikepala Saint. Ditengah panasnya terik matahari Saint berlari mengelilingi lintasan lari di lapangan dengan disaksikan ratusan maba dan puluhan panitia membuat hati dan pikirannya ikut panas. Saint tidak pernah merasa dipermalukan seperti ini. Ia adalah seorang Bulan difakultasnya, ikon fakultasnya dan kebanggaan jurusan. Sekarang bahkan harga dirinya sudah terbang terbawa teriakan lantang Sang Hazer yang menghukumnya untuk berlari.

Sialan! Apakah ini balas dendam? Apa yang ada dipikiran bocah itu???!!

Aku mengusap peluh yang mulai mengalir di sekujur tubuh dan wajahku. Bukan karena aku tidak terbiasa olahraga, namun bayangkan kau berlari menggunakan pakaian formal hitam putih lengkap dengan sepatu pantofel, ingin rasanya ia memaki bocah itu!

"Hoshh..hoshhh..hoshhh...jika ini caramu membalaskuh...hoshh..hossh maka lakukahlahh...ghhh..."nafasku mulai terasa berat dan kaki rasanya mati rasa serta panas setelah putaran ke 4.

"JANGAN ADA YANG MENOLEH KE ARAHNYA!!" perintah Perth kepada para maba dan panitia yang sekarang menatapku dengan tatapan iba. Tonnam jelas-jelas sudah ingin menghampiriku namun lagi-lagi perintah sang Ketua Hazer adalah mutlak bagi seluruh penghuni lapangan.

Beberapa kali aku hampir terjatuh karena sepatu yang aku gunakan. "Kau harus kuat Saint...ini belum seberapa.."aku berusaha menguatkan diriku sendiri, akan aku buktikan kalau aku tidak selemah itu.
Namun lama-kelamaan lintasan lari ini rasanya sangat panjang, fatamorgana bahkan masih terlihat jelas didepanku.

"KALIAN SEMUA MASUK KE AULA DAN IKUTI SEMINAR DENGAN BAIK! MENGERTI!!!"perintah Perth kepada para maba untuk memasuki aula.

"MENGERTI!!!"

Para maba dan beberapa panitia mulai memasuki gedung aula untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu seminar pendidikan.

Baru 9 putaran...

Baju yang kupakai rasanya basah dan lengket oleh keringat. Kakiku sangat sakit sekarang...rasanya jempol dan kelingking kakiku mulai membengkak karena sepatu pantofel yang kugunakan agak sempit.

Keringat berjatuhan...mataku mulai memanas... kenapa tiba-tiba aku menjadi cengeng begini...

Aku usap air mata dipipiku kasar. Aku tidak boleh terlihat seperti wanita, aku ini pria. Hukuman semacam ini masih wajar...

BRUGGHKKK!

Aku jatuh tersungkur karena kakiku tidak seimbang.

"Ashhhh...." aku meringus pelan ketika melihat celana bagian lututku sobek dan mengelurkan darah.

"Tidak! Aku harus melanjutkan ini!" Aku bertekad akan menyelesaikan ini agar tidak dianggap remeh lagi olehnya.

Aku berlari dengan langkah terseok. Kaki kananku sepertinya terkilir. Aku harus bertahan, tinggal 8 putaran lagi...

Panas matahari mulai meredup, mendung sore mulai menyelimuti sebagian angkasa. Aku bersyukur panasnya matahari mulai berkurang, setidaknya ini meringankanku sedikit..

"Nong! Nong!!..."panggilan seorang senior memaksa lariku berhenti sementara, dari ujung lapangan berlari seorang senior wanita ke arahku. Dia P'Fei. Ketua tim divisi medis.

"Nong!...hentikan kau bisa istirahat. Nah minumlah"kata P'Fei sembari memberikan sebotol air mineral padaku. Wajahnya nampak cemas menatap kondisiku yang mengenaskan ini.

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang