I Still Love You Baobei (Epilogue 2)

2.8K 219 104
                                    

Ignore typos!
Happy reading everyone 🖤❤️

******************
***********
******
****
**
*

Tears are words the heart can't say

_________
🎶Now Playing- I Still Love You by The Overtunes🎶
______________

Bagaimana rasanya melihat orang yang sangat kau cintai sekarat di depanmu? Aku seperti orang bodoh dan tak berguna. Disana dia sedang disiksa atau bahkan meregang nyawa karena ulahku. Dosa apa yang kami lakukan di masa lalu hingga takdir sekejam ini pada kami? Tidak bisakah kami hidup bahagia layaknya sebuah dongeng-dongeng kuno. Aku selalu bermimpi bisa bersamanya setiap hari, aku selalu menyelipkan namanya dalam rapalan doaku tiap malam. Aku tidak pernah menyerah dengan rasa ini. Percayalah Perth aku tidak pernah membuangmu. Tapi lidahku kelu, mulutku terbiasa berbohong. Bukan hanya sekali, ini untuk ratusan kalinya aku menyakitimu. Lagi dan lagi....

Kami dipisahkan secara paksa, seperti halnya cinta kami adalah hal yang paling buruk di dunia ini, kebersamaan kami adalah hal yang paling tak diinginkan oleh sang takdir. Janji-janji serta cerita masa depanku yang manis yang kami rangkai bersama lenyap bagai buih. Tak satupun rasanya cerita indah itu terjadi, terkadang aku ingin menyerah pada sang takdir. Tetapi setiap aku melalukannya senyumnya selalu menjadi pengingat tersendiri bagiku, pengingat bahwa ia mungkin masih berjuang untukmu...

Kejadian itu tak akan pernah bisa ku lupakan. Kenangan terburuk adalah sesuatu yang paling susah untuk dienyahkan. Tapi aku harus bisa menghadapinya, setiap harinya dihantui rasa bersalah dan tangisan. Senyum bahagiaku hanya di depan saja, orang-orang tidak akan tahu betapa hancurnya dalam diriku.

Masih sangat jelas rintihan kesakitan yang keluar dari raganya yang sudah tak berdaya, darah memenuhi sekujur tubuhnya. Teriakan ku kala itu sungguh tak ada gunanya. Ia semakin disiksa dan dipukul sejadi-jadinya. Orang yang kucintai, tergeletak tak berdaya.

"Tuang muda ayo masuk ke dalam mobil."perintah salah satu anak buah Nenek ku. Ya ini ulah nenek. Aku mengenal orang-orang yang memukuli Perth dan menyeretku saat ini. Mereka adalah pesuruh nenek ku. Kejam? Sangat. Bagaimana bisa aku memiliki seorang Nenek yang kejam sepertinya. Tidak kah cukup kusah cinta Ayah yang ia usik, kali ini kusah cinta ku juga menjadi korban ke egoisanya.

"Aku tidak mau!"
"Jika anda melawan pria itu kami bunuh."

Apa yang akan kalian lakukan? Berserah diri tetapi kalian tidak akan bertemu orang yang kalian cintai, atau melawannya dengan imbalan orang yang kalian cintai mati di depan mata?
Tentu saja pilihan pertama adalah pilihan paling baik saat itu. Aku tidak mungkin membiarkan Perth mati di tangan mereka, walaupun nantinya aku tidak bisa lagi bertemu dengan Perth setidaknya ia masih bisa melanjutkan hidup meski tanpaku...

"Ikut kami!"ucap kasar mereka dan menyeretku paksa untuk masuk ke dalam mobil sedan yang sudah disediakan.
"Tapi lepaskan dia!!!"teriak ku. Sudah cukup menyiksanya, hatiku hancur.
Mereka mendorongku masuk begitu saja, mengunci pintu mobil dan membekap mulutku dengan lakban hitam.
"Hmhh!!! Hmhh!!!"
"Anak tiriku sayang inilah akibatnya jika kau bermain-main dengan wanita tua itu."dia Jessica. Ibu tiriku.
"Sebenarnya aku tak ingin repot-repot melakukan ini, tapi yahhh bagaimana lagi wanita tua itu menyuruhku.."ucap Jessica santai sambil menyesap segelas wine di tangannya.

"HMHHM!!!"
"Percuma. Hahaha konyol sekali kisah cinta kalian. Kau dan Ayahmu itu tak akan pernah memiliki kisah cinta layaknya negeri dongeng. Berhenti bermimpi!"

Air mataku mengalir, aku bukan menangisi kata-katanya namun lebih kepada 'takdir'. Ya aku menangisi takdir diantara kami. Aku dan Ayahku...

"Perth apapun yang terjadi nanti aku selalu dan akan selalu mencintaimu. Hingga nafas terakhir ku tiba, kau akan tetap menjadi satu-satunya pemilik jiwa dan ragaku"

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang