Dusk Till Dawn (🔞Warning!!! 18+ Content🔞)

3.4K 239 79
                                    


Holla my frendd!!! Im back dengan chapter terbaru wkkwkwkw. Okelah tanpa menunggu lama lagi silakan dibaca!!!

Oh ya!! Jgn lupa vote dan komennya jika kalian suka cerita ini^^

Happy reading!

Ignore typos!!!!

The Answer In Our Hearts
...
..
.
PinSon🖤❤️


🎶Now Playing - Love Me Like You Do by Ellie Goulding (Ost Fifty Shades of Grey)🎶

____________


Suara deburan ombak seperti pengantar tidur yang sempurna di pagi hari yang gelap dan dingin ini. Tentu saja gelap ini masih jam 4.00 pagi.

Suasana sebuah kamar luas dengan hanya berbantuan cahaya bulan terlihat sedikit berantakan. Baju berserakan di lantai, bantal yang terlempar ke sembarang arah hingga ada yang berakhir di samping meja nakas. Suara dengkuran halus nampak terdengar lirih dari arah ranjang berukuran besar itu. Sepertinya aktivitas mereka sebelumnya sangat menguras tenaga.

Dua insan yang telah selesai dengan kegiatan panas mereka nampak bergumul di bawah kungkungan selimut tebal, mereka berdua masih naked.

Disebelah sisi kanan seorang pria berkulit sedikit coklat tengah terduduk bersandar di headbed dengan sebelah tangannya tengah asik mengelus rambut pria berkulit putih mulus dengan beberapa tanda cinta menyebar disekujur punggungnya, menyisakan bercak merah keunguan yang sangat kentara, ia nampak tidur menghadapnya, sepertinya si pria cantik itu tengah berada di alam mimpinya.

Perth, sudah bangun sejak 30 menit yang lalu, kegiatan yang ia lakukan hanya memandang wajah kekasihnya sembari sesekali mengelus wajah cantik itu pelan.

Perth sepertinya masih asik memperhatikan setiap jengkal wajah cantik kekasihnya. Semuanya tak luput dari belaian tangannya, Perth sangat memuja Saint hingga rasanya ia akan memberikan seluruh hidupnya untuk kekasihnya itu.

"Kau malaikatku Saint, tidak akan kubiarkan kau lepas lagi. Jangan tinggalkan aku..."lirih Perth pelan, jemarinya dengan senantiasa menyampirkan anak rambut sang kekasih, mengecup kedua mata terpejam itu pelan, dilanjutkan hidung bangirnya, bibir ranum kesukaan Perth dan yang terakhir kening indahnya.
"Love you..."bisik Perth disela ciuman lembutnya itu.

Cantik

Hanya kata itu yang bisa Perth deskripsikan untuk keadaan Saint saat ini. Bagaimana tidak, punggung putih mulus itu bak berlian ketika tertimpa cahaya bulan. Perth harus beberapa kali menahan nafsunya untuk tidak menyetubuhi kekasihnya itu lagi. Sudah cukup permainan panas mereka kemarin malam, ia takut Saint akan jatuh sakit karena kelelahan.

"Eugnhhh..."lenguhan halus terdengar dari bibir merah ranum yang nampak sedikit bengkak. Sepertinya Saint mulai terusik dari tidur cantiknya.
"Hay baby..."sapa Perth selembut mungkin tanpa melepaskan sedikit pun pandangan tajamnya dari Saint.
"Hmhhhh Pertthh...kenapa kau bangunnhh?"suara serak khas orang bangun tidur membuat Perth gemas dan menciumi seluruh wajah Saint saat itu juga.

Cupp cupp cuppp

"Perthhhh..."gumam Saint tertahan, ia geli dan malu karena diperlakukan seperti itu oleh kekasih tampannya.
Wajah memerah bak tomat segar mengkhiasi wajah Saint.
"Hey Phi masih malu? Kita bahkan sudah saling melihat satu sama lain semalam, apa Phi lupa? Mau Perth ingatkan?"

Plak!

"Gila! Kau belum puas juga Perth?"ucap Saint sengit dengan pukulan ringan iya hadiahkan di dada telanjang sang kekasih.
"Auhh sakittt..."manja Perth sambil mengerucutkan kedua bibirnya.
Saint hanya menatapnya datar. Sangat berbanding terbalik dengan sifat Perth semalam saat menggauli tubuhnya, seperti macan yang lapar. Namun lihatlah sekarang seperti bayi kucing.

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang