10

1.8K 208 71
                                    

Dengerin lagu diatas. Dan rasakan sensasinya (?)

Awas typo!

Perth masih berdiam disana, menundukan kepalanya dalam.

Pandangannya kian mengabur, diusapnya kasar air mata yang mengalir di pipinya.

"Bodoh! Kau bodoh Perth....!"gumamnya serak pada dirinya sendiri. Ia mulai tidak tahan, dan bergegas berlari menerobos kerumunan tamu undangan yang asik berdansa. Beberapa orang bahkan meneriakinya karena Perth beberapa kali menabrak orang. Persetan dengan itu. Tujuan Perth adalah segera pergi dari acara ini.

Bayangan Saint yang berciuman dengan wanita itu masih memenuhi pikirannya.

Perth berusaha mengeyahkan itu tapi gagal, hingga tak sadar ia menabrak seorang pria tinggi di depannya.

Brukk!!!

"Auh!"pekik Perth terkejut sampai tubuhnya jatuh terjerembab.

"Nak lihat-lihatlah kalau berjalan!"ucap suara pria itu berat dan terkesan dingin.

Perth segera sadar dan bangun dari jatuhnya, tanpa memandang wajah seseorang yang ia tabrak, Perth segera meminta maaf dan pergi meninggalkan pria itu.

"Maaf paman...aku permisi"kata Perth memberi wai pada pria itu.

Pria itu hanya memandangi Perth dengan pandangan datarnya, atensinya kemudian teralihkan pada tas hadiah yang ada tepat di depan sepatunya.

"Ini...."gumamnya pelan dan mengambil tas hadiah milik Perth yang ia tak sadar jatuhkan.

"Permisi Tuan Thanit, istri anda sudah datang."beritahu seorang pelayan pada sosok pria tinggi yang masih mengamati benda di tangannya.

"Aku akan kesana sebentar lagi!"ucap Tuan Thanit dengan nada beratnya, ia kemudian menoleh ke panggung di depan. Mendapati anak semata wayangnya yang tengah asik berdansa.

"Nikmati selagi kau bisa..."gumam Tuan Thanit pelan dan segera meninggalkan ballroom untuk menuju salah satu kamar VIP di hotel miliknya ini.

Setelah menaiki lift menuju lantai 7 akhirnya ia sampai di depan sebuah kamar yang bertuliskan. 307

Tuan Thanit membuka pintu itu dan masuk tanpa mengucapkan apapun.

"Suamiku...."panggil suara mendayu seorang wanita dengan gaun hitam menjuntai membalut tubuh rampingnya, wanita itu sangat cantik dengan wajah campuran korea-amerika. Di usianya yang sudah menginjak 40 tahun wajahnya masih sangat cantik.

Wanita cantik itu berhambur memeluk tubuh Tuan Thanit.
"Kenapa tidak menjemputku di bandara?"tanya si wanita dengan nada manjanya.

"Jessica, sudah ada pelayan yang menjemputmu."ucap Tuan Thanit dengan nada datarnya tanpa melihat Jessica sama sekali.

"Godt! Kapan kau berubah?!"bentak Jessica marah.
"Aku tidak pernah berubah sejak dulu. Aku masih tetap sama!"ucap Godt tanpa menujukan ekspresi apapun.

"Aku tidak ingin berdebat!"sungut Jessica kemudian memutuskan untuk duduk di sofa beludru merah dan meminum wine nya dengan anggun.

"Kau tidak memberi selamat pada anakmu?"ucap Jessica kemudian sambil tersenyum kecil.

"Oopss! Kau tidak pernah dianggap Ayah olehnya haha"tawa sarkas Jessica memenuhi ruangan kamar itu.

"Aku senang melihatnya normal, mencintai wanita bahkan berani menciumnya. Aku bangga padanya."sambung Jessica santai sambil memutar-mutar gelas wine di tangannya.

"Jangan sentuh dia!"ucap Godt sarat penuh tekanan disetiap katanya.

"Lihat saja nanti"

Brakk!

The Answer In Our Hearts (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang