35 [REVISI]

5.4K 179 5
                                    


Malam yang dingin, rambut yang lepek, seragam yang basah oleh keringat, mata bengkak akibat menangis, dan luka lebam akibat siksaan dari Silvi dkk membuat Adel tersiksa dengan semua ini.

GLUDUG

JDER!!!

Suara gemuruh terdengar keras di langit membuat Adel terkejut dan terbangun dari tidurnya.

Tiba tiba lampu yang menerangi ruangan ini mati. Kini, tidak ada cahaya sedikit pun yang menerangi Adel. Gadis itu pun merasa sedikit takut dengan gelap. Bagaimana jika ada seseorang yang datang dan ingin melakukan hal keji kepadanya?

Cklek

Pintu terbuka dengan sendirinya, Adel pun menoleh kearah pintu. Disana terdapat dua penjaga yang tergeletak di lantai. Mungkin mereka sedang tidur, pikir Adel.

Dia segera menggesekkan tali yang mengikat tangannya ke tiang dibelakangnya agar putus.

Adel berniat untuk kabur dari ruangan yang pengap ini. Gadis itu sempat lelah karena tenaganya terus terkuras saat menggesekkan tali. Ditambah lagi dia juga belum makan kecuali sarapan tadi pagi. Dan akhirnya ia bernafas lega saat usahanya berhasil.

Adel segera melepas tali yang mengikat tubuhnya. Kakinya melangkah pelan agar tidak terjadi suara yang bisa membangunkan penjaga yang sedang tidur. Matanya melihat ke sekeliling untuk mengawasi sekitarnya.

Setelah dirasa aman kakinya berlari melewati lorong yang memiliki remang remang cahaya. Mungkin Silvi dkk tidak ada disini karena sudah tengah malam. Gadis itu mengatur nafasnya, senyum lebar tercetak di wajahnya yang penuh lebam. Kini dia telah berada di teras gudang, ia mendongak melihat awan hitam yang sepertinya membawa hujan.

"BERHENTI!!" teriak penjaga yang berlari kearahnya.

Mereka terbangun karena derap sepatu Adel saat berlari. Gadis itu menoleh ke belakang dan segera pergi untuk menghindari dua penjaga itu.

Adel berlari tak tentu arah karena disekitarnya sangat asing baginya. Ditambah lagi dengan dua penjaga yang masih setia mengejarnya.

Adel melihat banyak motor yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Dirinya hendak meminta tolong pada segerombolan geng motor tersebut.

Saat Adel ingin berteriak, tiba tiba sebuah telapak tangan kekar menutup mulutnya. Dirinya pun ditarik dari belakang dan bersembunyi di balik pohon besar.

"Mpph."

"Diem atau lo gue perkosa disini?"

Adel membulatkan matanya, itu adalah suara Satria yang selalu menganggunya saat Dirgi di Amerika. Dia pun memilih diam karena tak mau lelaki itu melunturkan harga dirinya.

Terdengar banyak suara motor yang lewat. Adel tak tahan untuk berlari sekarang juga tetapi Satria menjepit tubuhnya di pohon besar dibelakangnya.

Setelah dirasa sepi, Adel mendorong tubuh Satria. Matanya menatap kesal cowok itu kemudian hendak mengejar gerombolan geng motor tadi tetapi Satria mencekal tangannya.

"Ikut gue!" tegas Satria, dia menyeret Adel kasar menuju gudang tempat gadis itu ditahan tadi.

"Lepasin!!" teriak Adel seraya memberontak tetapi Satria tak menghiraukannya.

Satria terbangun dari bangun tidurnya, ia pun segera memeriksa tempat Adel ditahan. Dia melihat tali tergeletak di lantai, kemudian ia mencari sosok Adel disetiap sudut gudang untuk mencari gadis itu.

Satria pun mengepalkan tangannya saat pintu depan terbuka, ia pun berlari menyusuri jalan.

Matanya melihat Adel yang berdiri tak jauh darinya dengan posisi membelakanginya. Dengan cepat Satria membekap mulut Adel dan bersembunyi dari anggota BD. Hujan pun turun membasahi mereka, Adel juga merasa kedinginan karena air hujan disertai hembusan angin yang menerpa kulitnya.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang