END [REVISI]

11.5K 244 16
                                    

Three year later...

"Bunda" ucap seorang anak lelaki yang baru menginjak umur dua tahun setengah.

Anak lelaki tersebut merasa pusing dan tidak enak badan. Adel yang merasa dipanggil segera membuka matanya dan melihat anaknya.

"Ada apa sayang?" tanya perempuan itu sambil menatap putranya.

"Ewad pusying." kata anak tersebut cedal.

Adel segera beranjak mendekati anaknya, ia memeriksa keadaan anaknya dan terkejut.

"Badan kamu panas, nak." ucap Adel.

"Tunggu sebentar ya, bunda panggilkan ayah kamu."

Dia segera keluar dari kamar anaknya dan berjalan menuju kamarnya. Semalam, ia memang tidur di kamar anaknya karena permintaan putranya tersebut.

"Sayang, bangun. Anak kamu demam." kata Adel sambil mengguncang tubuh Dirgi pelan.

"Hm." erang cowok itu.

"Cepetan bangun ih! Anak kamu demam." ucap Adel. Dirgi segera mengubah posisinya menjadi duduk,  Edward kenapa?" tanya Dirgi sambil mengumpulkan nyawanya.

"Udah dibilangin demam, masih aja nanya!" ujar Adel kesal.

"Kamu ambil air hangat sama handuk kecil, aku mau ambilkan obat sama mau buat bubur untuk Edward." kata Adel lalu keluar dari kamar.

Dirgi segera beranjak dan memenuhi ucapan istrinya. Jika putranya itu demam pasti ia hari ini akan bergadang bersama istrinya untuk menjaga putranya, Edward Frumentius Remixael.

Dulu juga begitu saat Edward sakit pertama kali, dirinya dan Adel sempat kelelahan mengurus putra mereka tetapi itu sudah lama. Dan sekarang putranya sakit, ini pasti karena anaknya terlalu banyak makan es krim.

🌫

"Lain kali denger omongan ayah, jangan bandel." ujar Dirgi menasehati anaknya.

Edward mengangguk patuh, ".Maaf yah, Ewad janji akan dengel omongan ayah." kata Edward lemah.

"Sekarang kamu tidur supaya obatnya bekerja." suruh Adel sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh Edward.

"Ewad besok sehat kan bun?" tanya anak itu polos.

"Iya sayang, sekarang tidur. Bunda sama ayah ada disini jaga kamu." kata Adel.

"Iya bunda." kata Edward kemudian ia memejamkan matanya.

Adel pun menyandarkan kepalanya pada bahu Dirgi sembari menatap putranya. Perempuan itu menguap, sesekali dia memejamkan matanya karena mengantuk.

"Kita tidur aja disamping Edward. Lagian besok aku ada meeting sama client." ujar Dirgi.

Adel hanya berdehem dan memejamkan matanya, suaminya itu pun segera menggendong Adel dan membaringkan tubuh istrinya disamping Edward.

Ia melihat wajah lelah istrinya, "Makasih sayang sudah memberikan aku kebahagiaan." ucap Dirgi kemudian mengecup kening istrinya.

Dirgi pun beranjak menuju kasur disebelah anaknya yang kosong dan tidur disana.

"Cepat sembuh jagoan ayah!" ujar Dirgi dan mencium pipi Edward.

Mereka pun tidur disatu ranjang yang sama. Tidak ada sesuatu yang bisa menggambarkan kebahagiaan dari orang tua Edward semenjak anak itu lahir ke dunia.

🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚

END......

Ada yang kepo sama wajah Edward? Sini scroll 😄👇









































Lagi
👇



















































Lagi
👇











































Dikit lagi
👇






















































Harap bersabar ini ujian puasa 😅 scroll lagi dungs:*
👇




























































































































🖤 EDWARD FRUMENTIUS REMIXAEL 🖤

🖤 EDWARD FRUMENTIUS REMIXAEL 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votenyaa sayang :)

Sidoarjo, 31 Mei 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang