43 [REVISI]

6K 163 7
                                    

Adel menatap Dirgi sinis, sudah beberapa menit ini cowok itu potong rambut dan tentu itu membuatnya bosan menunggu. Ditambah lagi seorang wanita yang mencukur rambut suaminya. Dimana tidak cemburu coba? Dan hal itu membuat Adel sedikit jengkel.

"Kamu marah?" tanya Dirgi bingung melihat ekpresi cemberut istrinya.

"Gak!" ketus Adel kemudian pergi dari hadapan Dirgi.

Dengan cepat Dirgi mencekal tangan Adel, "Jangan gitu dong, ah!" ucapnya.

"Ngapa emangnya? Aku mau cari cowok disana!" tunjuk Adel pada taman didepannya menggunakan dagu.

"Aku kan suami kamu." protes Dirgi tak terima.

"Aku juga istri kamu tapi kamu malah dekat dengan wanita tadi." balas Adel tak mau kalah.

"Wanita tadi itu tukang cukur sayang." gemas Dirgi sendiri pada sifat cemburu Adel.

"Yaudah sana sama wanita cukur tadi!" ucap Adel lalu menepis tangan Dirgi.

Dengan rasa dongkol dia pergi dari hadapan Dirgi menuju taman. Dalam hati dia ingin Dirgi mengejarnya, namun sudah beberapa meter di depan cowok itu tapi Dirgi tak juga menyusulnya.

Adel pun membalikkan tubuhnya dan menatap Dirgi tajam saat cowok itu hanya menatapnya.

"Kamu tuh ya gak peka banget jadi suami!" bentak Adel hingga membuat orang yang lalu lalang disekitarnya menatap heran kearahnya.

Dirgi menghela nafasnya dan berjalan kearah Adel, "Kamu mau apa sayang?" tanya Dirgi sabar.

Adel hanya memajukan bibirnya, ia pun memegang baju Dirgi dan berjalan menuju taman dengan rasa kesal.

Sedangkan cowok itu tidak tahu harus bagaimana dengan sikap aneh istrinya hari ini. Ia pun mengambil alih tangan Adel yang memegang bajunya menjadi ia gandeng.

Gadis itu tersenyum tipis saat Dirgi melakukan hal itu padanya. Perlahan lahan rasa kesalnya mulai menyurut akibat perlakuan cowok itu.

"Lihat deh anak kecil itu, lucu ya." kata Dirgi sambil menunjuk anak kecil yang tengah memainkan balon.

"Iya lucu." balas Adel.

"Kamu mau?"

Langsung saja Adel mengangguk, "Suatu saat kita punya anak kecil sayang. Kamu mau anak berapa pun aku turuti." kata Dirgi.

"Kayaknya anak sepuluh lebih baik." jawab Adel.

Hampir saja Dirgi tersedak air ludahnya sendiri saat mendengar jawaban istrinya. Kepalanya pun menoleh menatap istrinya antusias.

"Sepuluh?" tanya Dirgi memastikan.

Adel mengangguk lalu menatap Dirgi, "Kenapa? Kamu gak setuju ya?" ada raut sedih yang terpampang pada wajah polos Adel.

"Nggak kok, aku setuju dengan pendapat kamu." tutur Dirgi.

"Aaa makasih sayang!" sontak Adel memeluk Dirgi dari samping.

Mereka berdua pun duduk disebuah kursi didekat danau yang ada ditaman. Sesekali Adel memejamkan matanya untuk menikmati hembusan angin segar.

"Aku tinggal dulu sebentar ya." ujar Dirgi.

"Mau kemana?" tanya Adel.

"Nggak kemana mana kok. Cuma sebentar." jawab Dirgi seraya bangkit dari duduknya.

"Hm, tapi jangan lama lama ya?" kata Adel.

"Iya sayang." Dirgi pun mengacak acak rambut Adel gemas lalu pergi.

Gadis itu mengedarkan pandangannya melihat sekitar. Banyak sekali orang orang yang berada ditaman kota ini karena hari ini adalah hari minggu.

Tak berapa lama kemudian Dirgi datang dengan salah satu tangan disembunyikan dibelakang. Hal itu membuat Adel penasaran.

"Apa tuh?" tanya Adel kepo yang berusaha melihat tangan Dirgi yang disembunyikan di belakang.

"Ayo tebak." ujar Dirgi.

"Apaansih bikin kepo aja deh." ucap Adel sedikit sebal.

"Kalau aku beritahu bukan kejutan namanya." balas Dirgi.

"Tinggal beritahu aja kenapa sih?" Ujar Adel sedikit kesal.

"Kamu tebak dong." Balas Dirgi.

"Benda?" tanya Adel mulai menebak.

Dirgi menggeleng.

"Anak bayi?" Tanya Adel lagi.

Dirgi kembali menggeleng, "Yakali aku gendong anak bayi kayak gini." Kekeh cowok itu.

Adel pun menyengir, "Aku nyerah deh." pasrah gadis tersebut.

"Oke tapi aku bakal beritahu kalau kamu.." Dirgi menggantungkan ucapannya, cowok itu menekan pipinya menggunakan lidah yang berada didalam mulut.

"Kode minta dicium ya?" kekeh Adel.

"Ya menurut kamu." Ucap Dirgi.

Adel pun mencium Dirgi, "Sebelahnya juga dong biar adil." cercah Dirgi.

Gadis itu kembali mencium pipi Dirgi disebelahnya, "Apa kejutannya?" tanya Adel yang sudah penasaran.

Dirgi pun menyondorkan sesuatu yang dia sembunyikan tadi. Sontak saja hal itu membuat mata Adel berbinar. Ia juga menutup mulutnya.

"Ini? Ini buat aku?" tanya Adel.

Cowok itu mengangguk, "Aku rasa ini moodboster cewek." jawab Dirgi.

"Ini mood aku banget!" kata Adel menerima sebuket makanan paket tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini mood aku banget!" kata Adel menerima sebuket makanan paket tersebut.

"Jangan marah marah lagi ya. Aku gak mau kamu naik darah karena marah marah terus." ujar Dirgi sambil mengusap kepala Adel.

"Iya, ternyata kamu suami yang peka juga ya." kata Adel tertawa renyah.

"Apasih yang nggak peka buat istriku ini." kata Dirgi kemudian mencium kening Adel.

"Lebay deh kalau gitu." tukas Adel terkekeh.

"Lebayku ke kamu aja bukan sama yang lain."

***

Yang puasa jangan ngiler yak.. 😅

tbc.

votenya jangan lupa⭐

Sidoarjo, 31 Mei 2019

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang