37 [REVISI]

5.4K 145 6
                                    

Five years later...

Gadis berparas cantik tengah berenang dialam mimpi. Sinar mentari pagi berusaha menerobos celah jendelanya. Sepertinya dia bermimpi indah, terlihat dari senyum yang tercetak di wajah cantiknya itu.

Ponselnya berdering menandakan seseorang menelpon dirinya. Gadis itu meraba ponselnya di nakas dengan mata yang masih terpejam kemudian ia mengangkat panggilan tersebut dan menempelkan benda pipih itu ke telinga nnya.

"..." Terdengar sapaan hangat dari seorang pria. Gadis itu membuka matanya kemudian melihat siapa yang meneleponnya. Dia tersenyum melihat nama yang tertera di sana.

"Morning too Father, how are you?" tanya gadis itu.

"..." Jawaban dari pria itu membuat senyum gadis itu tidak luntur dari bibirnya.

"Im fine. Kenapa papa nelpon pagi buta seperti ini? Padahal aku masih mengantuk." ucap gadis itu kemudian menguap.

"..." suara dingin itu membuat gadis tersebut terkekeh pelan. Dia tahu jika papanya tidak suka kalau anak anaknya malas bangun pagi.

"Maaf pa. Lagian kemarin ada pesta dirumah grandma. Makanya Adel bangunnya telat." ujar gadis itu yang ternyata bernama Adel Arsyita.

"..." Adel mengernyitkan dahinya.

"Apa?! Sekarang?! Kenapa papa tidak nelpon dari tadi?!" ujarnya panik.

"..." pria tersebut terkekeh di sebrang sana.

"Iya, Pa." setelah menutup panggilan, Adel pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hari ini dia akan pulang ke Indonesia menggunakan jet pribadi keluarganya. Setelah mandi, Adel memakai sweater dan hotspants.

Tidak lupa dia menggunakan sepatu adidas berwarna putih. Dirasa lengkap, Adel turun kebawah dan menarik kopernya. Dia melihat kedua kakaknya dan nenek kakeknya yang sudah siap di ruang makan.

"Morning, Miss" sapa Mingyu sambil membungkuk hormat saat Adel berjalan melaluinya.

"Too" balas Adel.

Mingyu adalah salah satu asisten pribadi Adel dimansion milik Arnold yang berada di Jerman ini. Wanita tersebut sudah tiga tahun bekerja disana.

"Apa ada jadwal?" tanya Adel singkat.

"Tidak miss. Karena tuan Arnold membatalkan semua jadwal miss hari ini." jawab Mingyu.

Adel mendengus sembari memakan sarapannya. Tak berapa lama, lima orang pria berpakaian hitam dan bertubuh kekar menghampiri Adel.

"Jet pribadi sudah siap, Miss." ucap salah satu dari mereka.

Gadis itu mengangguk kemudian meminum air putihnya. Ia segera menghabiskan sarapannya dan terbang ke Indonesia menggunakan jet pribadinya.

Adel pun memasuki mobil pribadi untuk segera menuju ketempat jet pribadinya berada. Di perjalanan, ia mengingat sosok Dirgi.

Dia juga jauh dari Dirgi lima tahun, bagaimana kabar dari lelaki tersebut? Apakah dia sudah menikah? Entahlah Adel tidak tahu.

****

"Meeting cukup sampai disini." ujar pria berwajah datar itu. Kemudian dia berjalan pergi meninggalkan ruang rapat.

Banyak tatapan memuja dari kaum hawa yang bekerja di perusahaan Remixael Company. Dengan wajah dingin dan langkah tegas dia melewati karyawati di sekitarnya. Pria itu memasuki ruangannya, ia pun menghempaskan tubuhnya ke kursi yang kebesaran dan empuk tersebut.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang