2.Adaptasi

4.5K 142 6
                                    

🌿🌿🌿🌿🌿🌿


"Para siswa diharapkan berkumpul di halaman sekolah guna saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain diikuti oleh seluruh dewan guru," panggilan dari speaker terdengar keras memenuhi ruangan kelas tujuh A.

Sementara itu, seorang guru yang kini tengah memperkenalkan dirinya pada murid-murid barunya terhenti ketika mendengar interupsi tersebut, dan mulai mengondisikan supaya anak-anak menuju halaman dengan tertib "Anak-anak berhubung sudah diumumkan, jadi sekarang kita ke halaman sekolah, keluar dengan tertib! Perempuan dulu yang keluar, laki-laki mengikuti dibelakang," perintah guru itu.

Satu persatu anak-anak mulai meninggalkan kelas untuk menuju halaman sekolah.
"Wah, ternyata gini ya Kay dunia putih biru. Asik euy. Ga nyangka ada spot fotonya juga ih." Nabila dibuat kagum dengan dekorasi halaman sekolah. Tadi pagi sewaktu berangkat belum semeriah ini, hebat sekali tukang dekorasinya bisa gerak cepat.

"Kamu aneh ah, semua sekolah ya kayagini lah, namanya juga tahun ajaran baru, pasti dibikin semenarik mungkin," balas Kayra acuh
"Ya tapi ini unik Kayra, ada balon-balon juga." Nabila tampak antusias dengan masih memandang kagum dekorasi halaman sampai netranya menangkap sosok yang sedikit mengalihkan perhatiannya dari dekorasi.

"Udah sini aja deh Bil, males aku ke depan. Kamu kalau mau maju silahkan aja, aku disini," ucap Kayra tiba-tiba seraya menghentikan langkahnya.
Saat dirasa Nabila tak kunjung merespon ucapannya, Kayra menoleh dan ternyata Nabila tertinggal di belakang dengan ekspresi tengah melongo memperhatikan sesuatu.

"Ngapain disitu? Sini maju," ucap Kayra sedikit keras untuk memanggil Nabila.
"E-eh loh kok aku ditinggal sih," gerutu Nabila sembari melangkahkan kaki menuju Kayra.
"Kamu tuh liatin apa sih? Sampe melongo gitu?," tanya Kayra saat Nabila sudah sampai di sampingnya.
"Aku liat cowo ganteng Kay, hehehe," jawab Nabila diakhiri kekehan nya.
"Idihh" balas Kayra terheran.

Sembari menunggu guru yang tengah mengatur letak microfon di panggung, Nabila mengajak Kayra berbicara.
"Kayra, kenapa sih punya nama susah banget disebut, kenapa nggak Kayla aja biar mudah," ucap Nabila tiba-tiba.

Kayra memicingkan matanya seraya menjawab "Hahaha, because iam divergent." Nabila mendengus dan menggembungkan pipinya "Serius dong,"
Kayra mencubit gemas pipi Nabila "Karena orangtua aku gak cadel, jadilah namaku Kayra bukan Kayla," jawab Kayra.
"Oh gitu ya," Nabila mengangguk-anggukan kepalanya, sedangkan Kayra hanya memandangnya sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.

Acara perkenalan antara semua guru, karyawan beserta semua staff berlangsung lancar tanpa kendala, sampai jam menunjukkan pukul sebelas siang dan acara dibubarkan.

Setelah acara itu selesai, anak-anak dipersilahkan pulang atau berfoto dan lain sebagainya karena ini hari pertama sehingga proses kegiatan belajar mengajar belum dimulai.

*****

Hari-hari berganti begitu cepat, kini tepat tiga bulan Kayra berada di pondok. Tak lupa setiap malam Kayra selalu mencurahkan sesuatu apapun yang ia alami setiap harinya di buku. Meskipun tidak se-disiplin dulu, namun ia masih sering menuliskannya di buku khususnya.

Kayra syakila gunawan POV

Tidak terasa ya ini bulan ketiga aku berada di pondok yang jauh dari orangtua. Aku ingat sekali dulu aku masih manja ketika papa dan mama berpamitan padaku serta meninggalkanku di pondok ini. Lihat papa, mama, Kayra sudah bisa sedikit lebih mandiri selama tiga bulan ini, pasti kalian sangat bahagia. Meskipun dua minggu pertama tinggal di pondok, aku masih sering mengalami homesick. Aku rindu papaku, mamaku, rumahku, dan juga, masakan mamaku. Ah aku rindu semuanya.

He Is My Soldier [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang