EXTRA PART 2

1.3K 68 10
                                    

Bismillah :")

Jangan lupa vommentnya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Baru dua hari ditinggal tugas, rasa rindu sudah melanda seorang Kayra, ditambah lagi suasana hatinya yang sangat tidak mendukung, bagaimanapun firasatnya tak bisa diindahkan.

Bahkan, kemarin Kayra bermimpi kehilangan Arkeano dalam penugasan kali ini. Kayra menangis meraung saat jasad Arkeano bahkan tidak langsung dapat dibawa dan dikebumikan di tanah kelahirannya, Yogyakarta.

Ia harus menunggu sekitar empat hari lamanya hingga jasad Arkeano ditemukan, benar-benar tangisan itu sangat terasa nyata, Kayra sampai terbangun dibuatnya.

"Fokus, Kay. Nanti ada kuis lho," ucap Adellita seraya menjitak kepala Kayra.

Kayra terkesiap dan tersenyum.
"Iya."

"Masih ngga enak rasanya?" Tanya Nabila yang diangguki oleh Kayra.

"Aku takut terjadi apa-apa."

"Percaya sama ucapannya bang Kean, Kay, pasti ngga ada apa-apa kok." Ucap Adellita menenangkan Kayra, meskipun sama sekali tidak membuat Kayra tenang.

Tiba-tiba Tantri datang sembari mengonfirmasikan kepada para mahasiswa untuk segera menyiapkan diri untuk kuisnya.

Kuis selesai seiring selesainya jam kuliah. Kayra pulang mengendarai mobilnya menuju asrama, sedangkan Nabila sudah semenjak semester 3 memutuskan untuk tinggal di rumah tantenya, sehingga mereka kini tak pulang bersama.

"Assalamu'alaikum kaptenku, baik-baik ya di sana, aku merindukanmu."

Sebuah pesan yang Kayra kirimkan hari ini untuk Arkeano, dan mungkin sampai lima bulan ke depan karena Kayra tak bisa jika menahan semua kerinduannya sendiri.

Kayra berfikir, beginikah orang dewasa ketika menjalin sebuah komitmen? Bukan lagi menanyakan perihal kuantitas, melainkan menjadikan hubungan itu semakin berkualitas dengan menjaga komunikasi.

"Ma, seperti inikah beratnya? Dulu Kayra fikir ngga akan seberat ini, menjadi kekasih seorang abdi negara saja susah, apalagi menjadi istri seorang tentara, Ma?" ucap Kayra pada ibunya di ruang tengah.

Mira yang mengerti anaknya itu langsung mengelus surai rambut anaknya dengan lembut.
"Nduk, saat kamu jatuhkan hatimu padanya, kamu sudah pasti tau resiko dan segala konsekuensinya. Kamu memilih Arkeano karena apa, Nduk? Sabar ya sayang, penantianmu akan terbayarkan dengan kesetiaannya. Mama yakin Arkeano orang yang baik. Kamu pasti kuat, teruslah berdoa dan saling menggenggam, kalian pasti bisa melalui ini, apalagi untuk biduk rumah tangga nanti. Mama berharap yang terbaik untuk kalian."

Kayra tertegun dan mengangguk. "Mama dulu merasakan begini saat ditinggal tugas?"

"Tentu, khawatir itu pasti. Cuma kita harus yakin dan terus positif thingking. Semangat dan kepercayaan kita sumber kekuatan mereka. Kamu tenang," ucap Mira yang diangguki Kayra dengan pelan.

*****

Detik demi detik, tak terasa waktu sudah berlalu sampai empat bulan lebih 28 hari, selama itu Kayra gundah gulana bukan main, pasalnya perasaannya semakin menjadi-jadi. Tak karuan dan selalu berfikir yang tidak-tidak.

He Is My Soldier [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang