25.Tak terduga

1.3K 100 0
                                    

🌿🌿🌿🌿

Hargailah karya seseorang, sampai sini paham?

🌠🌠🌠🌠

Kayra Syakila Gunawan POV

Saat ku buka mataku pagi ini, tak terasa aku sudah diatas tempat tidur ternyaman ku. Yas, pastinya di kasur kesayanganku.

Ingatanku langsung menerawang pada satu minggu yang lalu, tepatnya si satu minggu lebih dua hari.

Saat itu adalah saat dimana kedua orangtuaku sangat menunggu kepulanganku dan sahabatku dari karimunjawa, benar-benar masih teringat sampai sekarang keestetikan pantai tersebut.

Ahh, mengingatnya saja membuat hatiku berbunga-bunga,ingin rasanya berkunjung kembali kesana.
Namun, tak ada waktu lagi untuk bersantai-santai ria.

Karna hariini adalah hari terahir liburan kenaikan kelas. Besok, tepatnya besok adalah hari senin, aku akan resmi menjadi senior. Wihiii

Tak terasa ya. Padahal rasanya baru kemarin menginjakkan kaki di SMA harapan bunda ini, eh udah mau lulus aja. banyak yang sudah terlewati, hari demi hari ternyata begitu berarti, kini kuakui.

Lupakan, berpikir tentang itu hanya menguras pikiran saja, tidak perlu dibahas panjang-panjang, karna sebenarnya sedih kala mengingat semua telah berlalu, sebab dikelas 12 ini waktu akan sangat singkat.

Harus bahagia atau sedih?

Tapi tak apa, karna dengan begitu kita akan memulai kehidupan yang sebenarnya, bukan? Dunia yang benar-benar dunia. Yaa, siapkan diri

Aku menghadapkan tubuhku kesamping sambil memeluk bantal gulingku lagi.
Rasanya malas sekali untuk beranjak dari kasur ternyaman ini.

Jadi jangan heran kalau nabila kerap kali memanggilku putri tidur:v

Ngomong-omong.
Nabila sudah tidak ada disebelahku, pasti dia sudah mandi. Biasalah, dia itu rajin sekali mandi pagi meskipun tidak ada acara ataupun apa.

Tidak seperti aku,kadang aku suka males-malesan untuk mandi pagi kalau tidak ada acara, contohnya seperti sekarang. Hehe

Lalu kupejamkan kembali kedua mataku.
Merasakan sejuknya udara pagi dengan sedikit cahaya yang mengintip dari balik korden. Tapi kedamaian itu tak berselang lama, sebab semakin kesini semakin kurasakan hawa dingin dan  percikan air.

Aku bertanya-tanya dalam keterpejamanku, 'apakah pagi yang cerah ini bisa tiba-tiba hujan deras? Bahkan sampai terciprat kedalam kamar. Tapi anehnya, tidak ada suara gemericik hujan.

Lalu aku berpikirr lagi..

Dann,

Aku langsung terduduk serta mengusap kasar wajahku. Aku tolehkan kepalaku kesamping dan aku temukan nabila sedang terkekeh serta tengah memegang baskom berisi air, asumsiku mengatakan air itu adalah air yang terciprat ke wajahku ini.

Dan jangan lupakan, air di baskom itu adalah air es. Pantas saja rasanya dingin.

Aku menghembuskan nafasku kasar.

Hahhh...

"Mandi gih ra, kita hangout yuk. Bosen nih, besok kan udah masuk sekolah" celoteh nabila

Aku memutar bola mataku malas. Ada ya, nabila bukannya sehari sebelum sekolah itu hari tenang dirumah, buat persiapan atau apalah. Lah ini ribut minta ditemenin buat hangout.

He Is My Soldier [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang