13.Pernyataan

1.3K 56 1
                                    

Pagi ini Kayra dan Nabila berangkat bersama seperti biasanya, Kayra sudah sedikit lebih mau menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang Nabila lontarkan.

“Mau sampai kapan kalian perang dingin gini.” Mulai Anna ketika menyadari Kayra dan Nabila tidak duduk bersama.
“Siapa yang perang?,” tanya Kayra menanggapi pertanyaan Anna.
“Lah kalian kan diem-dieman gini” sambung Adel
“Engga kok, biasa aja.” jawab Kayra.

Nabila mengisyaratkan untuk Anna dan Adel supaya diam. Anna dan Adel pun menurut. Jujur, Nabila dan Kayra sama-sama sedih mengingat persahabatannya yang harus retak hanya karena Danial.

Argh menyebutkan nama itu membuat Nabila teramat kesal. Ia merasa sendirinya dan Kayra seperti minyak dan air, berdampingan tapi tak pernah menyatu.

“Tapi kalau kalian diem-dieman gini hanya karena anggapan Nabila yang 'itu', kamu salah besar Kay, ngga seharusnya kamu semarah ini. Ini Nabila, sahabat kamu sahabat kita semua,” ucap Adel yang tak bisa lagi menahan keterdiamannya melihat dua sahabatnya perang dingin.

Kayra memikirkan ucapan Nabila, benar juga. Ia terlalu egois dan begitu childish, ia merasa bersalah sekali telah mendiamkan Nabila selama ini.
Mata Kayra pun memanas, hanya menungu beberapa detik hingga buliran bening itu jatuh, namun segera ia mendongak dan menghapus airmatanya sendiri.

“Aku minta maaf kalau anggapanku bikin kamu merasa ngga enak.” Mulai Nabila sambil menghadap Kayra.
Kayra yang tak tahan lagi, langsung memeluk Nabila dan berulangkali mengatakan maaf karena ia marah pada Nabila dan ia mendiamkannya.

“Kita sahabat until jannah kan?,” ucap Kayra disela-sela pelukannya.
Nabila mengangguk sebagai jawabannya. Anna dan Adel yang tak kuat melihat adegan inipun ikut terbawa suasana. Mereka ikut memeluk Nabila dan Kayra sampai bel masuk berbunyi dan mereka kembali fokus dengan pelajaran.

Jam kosong adalah jam paling dinantikan semua anak-anak. Dan kini kelas XA mendapatkan dua jam kosong tanpa tugas sedikipun karena guru pengampu izin tidak bisa mengajar hari ini. Hal itu dimanfaatkan Kayra dan ketiga sahabatnya untuk membaca novel di perpustakaan.

Diperjalanan menuju perpustakaan, mereka bercanda bersama sebelum mereka melihat Danial and the geng tergesa-gesa menuju bawah tangga.
Nabila mengisyaratkan ketiga sahabatnya untuk memelankan jalannya dan menguping apa yang Danial and the geng bicarakan.

Berhasil mendapatkan tempat yang pas untuk menguping, mereka berempat pasang telinga dengan baik.
“Dan, ini semua nggak bener,” ucap Irsya memulai pembicaraan.

“Lo keterlaluan tau nggak.” sahut Alfan
“Gue tarik dare yang gue kasih ke lo untuk naklukin hatinya,” ucap Irsya lagi
Sedangkan Kayra, Nabila Anna dan Adel semakin mengerutkan alisnya bingung, ada apa sebenarnya.

“Gabisa dong. Tanggung, tunggu gue tembak dia dulu, habis itu gue putusin. Sorry gue bukan pengecut.” jawab Danial tak terima.

“Tapi lo keterlaluan dan, lo permainin perasaannya. Lo gila? Ibu lo juga cewe man.” sahut Alfan.

Kayra semakin mempertajam pendengarannya, tidak mungkinkan yang mereka bicarakan adalah dirinya-pikir kayra.

“Jangan cemen lah, ayo lanjutkan permainan truth or dare itu,” ucap Danial dengan entengnya.
“Tapi kenapa lo dulu bilang truth tentang inisial K itu Kayra, kalo nyatanya lo gada rasa apa-apa sama dia!.” seru Alfan karena tak habis fikir dengan sikap Danial yang samasekali tidak merasa  bersalah.

“Cuma Permainan kan? Kalian fikir truth or dare sendiri bukan permainan?,” jawab Danial dengan angkuh.

"Gila kali gue naksir Kayra. Cewe gue sekelas Kania lah, bukan Kayra." Imbuhnya.

Cukup, Kayra tidak sanggup lagi mendengarnya. Ia tidak bisa lagi menahan suara tangisnya, ia mengeluarkan suara sesenggukan akibat menangisnya sedari tadi.

Hal itu membuat Danial and the geng mendengarnya, dan panik ketika melihat Kayra, Nabila, Anna dan Adel tengah melihat ke arah mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Tolong bawa aku pergi dari sini.” ucap Kayra susah payah.
Nabila, Anna dan Adel pun meninggalkan Danial and the geng, tapi sebelum itu Adel menatap bergantian Irsya, Danial dan terakhir Alfan serta mengatakan. “Gue nggak nyangka kalian sejahat itu.” Adel menatap mereka dengan tatapan sengitnya.

Setelah itu ia berlari mengejar Kayra, Nabila dan Anna yang sudah menjauh.
“Kay, maaf... ” ucap Anna berkali-kali.
“Maaf karena selama ini aku dukung banget kamu sama dia.” sambungnya lagi.

“Engga, kalian semua ngga salah, aku yang paling bersalah disini karena aku yang buat Kayra dan dia itu semakin dekat.” sahut Adel yang juga terus menyalahkan dirinya.

Tak memperdulikan itu, Kayra dengan wajah penuh airmata menghadap Nabila dan meminta maaf. “Maaf karena selama ini aku ngga dengerin apa yang kamu bilang. Maaf, maaf, maaf karena aku pernah merusak persahabatan kita hanya karena dia. Maaf.” ucap Kayra disela-sela sesenggukannya.

Mereka berempat sama-sama menangis karena tak menyangka dengan kenyataan yang baru saja mereka alami, terutama Kayra. Ia yang angat percaya dengan semua sikap Danial yang begitu manis, ternyata hanya permainan belaka.

Ruang UKS mejadi saksi keempat manusia yang tengah menangis itu. “Udah, udah ngga papa. Maaf kalau ternyata dugaanku benar. Aku juga kaget dan ngga nyangka semua ini bisa terjadi.” kata Nabila sambil berusaha memeluk Kayra.

Kayra balas memeluknya erat sambil menumpahkan airmatanya.
Anna dan Adel pun ikut memeluk Nabila dan Kayra.

Mereka semua menumpahkan tangisan mereka saat itu, dan mereka berjanji untuk lebih berhati-hati dengan ucapan laki-laki.

“Aku takut,” ucap Kayra setelah menangis hebat selama satu jam pelajaran.
“Kamu ngga usah takut, ada kita yang selalu ada buat kamu.” balas Adel menguatkan Kayra.

Kayra sudah tidak lagi memperdulikan penampilannya, meskipun ia yakin penampilannya sangat kacau, dimulai dari kerudungnya yang mentiung sana sini, mata sembabnya, dan hidung merah karena sedari tadi mengeluarkan ingus yang tak kalah banyak dengan airmatanya.

“Aku trauma banget.” ucap Kayra lagi.
Ketiga sahabatnya pun kembali memeluknya, mereka berusaha untuk menguatkan Kayra. Mereka tau Kayra sangat kacau dan hancur hari ini. Dan mereka berjanji akan menjaga Kayra lebih disiplin lagi dari sekarang.

🍁🍁🍁🍁🍁

Meskipun cerita ini sudah complete/tamat, semoga kalian tetap menghargai saya dengan cara vote dan komen ya.
.
.
Alhamdulillah part ini sudah direvisi pada Sabtu, 13 juni 2020..
.
.

Salam hangat dari saya.

He Is My Soldier [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang