Kayra tersenyum ceria ketika mengingat video yang dikirimkan Alfan—teman sekelasnya, tentang Danial yang juga mempunya perasaan terhadapnya.
Ah, ternyata jatuh cinta tidak seburuk itu—batin Kayra.
Ibunya Kayra yang tengah menyapu lantai terheran melihat gadisnya tersenyum-senyum seperti sedang bahagia sekali. "Seneng banget keliatannya," ucapnya.
Kayra menyalimi tangan ibunya. "Assalamu'alaikum mama," ucap Kayra tak lupa senyuman manisnya. "Assalamu'alaikum tante," ucap Nabila juga setelah menyalimi tangan ibunya Kayra.
"Seneng banget keliatannya, senyum terus daritadi, ada apa ini?." tanya ibunya lagi.
"Ah biasa aja kok ma, biasanya juga senyum kan," jawab Kayra.
"Tapi beda deh, wajahnya juga terpancar raut bahagianya," kata ibunya lagi.
"Perasaan mama aja kali, Kayra sama Nabila masuk dulu ya ma, mau mandi." ucap Kayra sambil menggandeng tangan Nabila untuk masuk.Mira hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingakah anak gadisnya itu, ia tidak bodoh. Ia faham masalah remaja eperti ini, ia juga pernah muda. Tentu saja ia bisa menebak hanya denga melihat sikap anaknya itu, sikapnya persis ketika ia remaja dulu. Mira kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya ketika mengingat romansa jatuh cintanya dulu pada tantra.
Seusai sholat isya berjama'ah, keluarga itu melanjutkan dengan sesi makan malam bersama. Disela-sela makan, ayah Kayra bertanya tentang apa saja yang dilakukan Kayra dan Nabila di hari libur ini. Mau tak mau Kayra jadi tersenyum mengingat momen dimana ia mengetahui kalau Danial juga da rasa untuknya.
Selesai makan, Kayra dan Nabila masuk ke kamar untuk belajar.
"Kay, ponsel kamu bunyi tuh," ucap Nabila sambil mengetik materi yang akan dipresentasikan besok. "Tolong liat dulu deh dari siapa?," balas Kayra.
Karena sekarang Kayra sedang melipat bajunya. "Sibuk ni tangan," jawab Nabila. "Ih aku juga tanggung." balas Kayra yang tak mendapat jawaban dari Nabila.Selesai melipat baju, kini Kayra mengambil ponselnya dan terkejut karena ada nomor baru yang menghubunginya.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam, siapa ya?"
Kayra segera membalas pesan itu. Ia ingat dulu Aksa pernah juga mengiriminya pesan, tapi ia membalasnya dengan judes, padahal ia sendiri yang memberikan nomornya. Barangkali kejadian saat ini sama seperti Aksa, sungguh Kayra sangat pelupa.
Tapi ia tak pernah melupakan Aksa, sahabat laki-laki satu-satunya yang ia punya. Kini Aksa menghilang entah kemana, ia tak pernah tau kabar tentang Aksa. Benar-benar ia sudah kehilangan kontak dengan Aksa setelah hari itu.
Flashback on
"Sa, mau lanjut SMA dimana?" tanya Kayra pada Aksa.
Kini mereka bertiga tengah berada di kantin sekolah seusai acara perpisahan lokal sekolahnya.
"Aku belum tau nih," jawab Aksa singkat.
"Yah, kok belum tau sih. Aku sama Kayra mau bareng loh di SMAN 1 Harapan bunda Jogja. Aku kembali merantau mencari ilmu yey hehehe." tukas Nabila setelah menyeruput cofee vanila latte favoritnya."Iya nih, aku masih bimbang. Antara nerusin disini aja tau di-," ucapan Aksa terpotong karena panggilan dari ponselnya.
Aksa segera mengangkat panggilan itu.
"........."
"Aksa naik ojek bun biar cepet," jawab Aksa terburu-buru.
Kayra dan Nabila melihat perubahan pada air wajah Aksa. Rahangnya menegang serta nafasnya memburu, apalagi ia sangat terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Soldier [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[ PART TIDAK LENGKAP, VERSI LENGKAP DAN SUDAH DI REVISI HANYA ADA DI VERSI CETAK ] Mari saya ajak berkelana dengan kisah cinta seorang abdi negara versi saya:) .. ƥƥƥƥ .. Kisah cinta yang dimulai dari sebuah pengkhiana...