Setelah mengantar Lesti hingga pesawatnya terbang, Fildan dan keluarga Lesti pun meninggalkan bandara. Fildan mengajak Ridwan untuk menuju kafenya karena sahabat mereka yang lain sudah menunggu disana.
"Dia bakal baik-baik aja Dan.."ucap Ridwan menenangkan sahabatnya.
Dua sahabat itu sudah berada di kafe dan bergabung dengan sahabat mereka yang lainnya.
"Dia pergi masih dalam keadaan belum ingat sama gue Wan, gue khawatir dia disana kenapa-napa. Dia ngelarang gue buat ngunjungin dia, gue takut Wan.."sahut Fildan
"Ap yang lo takutin bang?"tanya Randa ikut masuk dalam obrolan.
"Gue takut dia bakalan.."
"Pindah kelain hati?"potong Ridwan.
Fildan menunduk tak mampu memandang wajah Ridwan.
"Gue yang paling tau kakak gue Dan, dia orang yang setia meski dulu dia pernah buat lo kecewa tapi gue yakin hatinya selalu buat elo, jangan pernah meragukannya Dan. Percaya sama gue kalo kakak gue bakalan balik lagi sama lo.."ucap Ridwan.
"Iya bang, kak Lesti pasti bakal inget lagi sama kita dan balik lagi kayak dulu.."sahut Randa.
"Yo'i bro, kak Lesti pasti sembuh.. Lo jangan kayak gini ah, ini bukan Fildan yang gue kenal.."timpal Ical.
Putri, Rara, Aulia dan Rani hanya mengangguk menyetujui setiap ucapan dari sahabat mereka yang sedang menguatkan Fildan. Mereka semua tau betapa besarnya cinta Fildan untuk Lesti dan betapa beratnya perjuangan keduanya hingga sampai ke titik dimana mereka akan menyatukan perasaan masing-masing dalam sebuah ikatan suci.
Namun sepertinya takdir masih ingin menguji kekuatan cinta mereka. Hilangnya ingatan Lesti akibat kecelakaan membuat semua rencana yang sudah disusun harus dibatalkan karena Lesti tak bisa mengingat siapapun kecuali keluarganya. Fildan yang sangat terpukul kala itu berusaha bangkit lagi dan melakukan pendekatan lagi pada Lesti. Bahkan dia berpura-pura menjadi sosok yang lebih dewasa dari Lesti. Seorang calon dokter yang akan segera meraih gelarnya dan tunangan Lesti.
Lesti yang awalnya tidak percaya berusaha untuk menerima dan belajar untuk mengingat semua hal yang telah dilupakannya. Berada didekat Fildan dia merasakan kenyamanan meski tidak bisa mengingat Fildan seutuhnya tapi rasa cinta kembali hadir dihati Lesti untuk Fildan.
Fildan menatap semua sahabatnya yang sudah baik mau memberikan semangat dan dukungan untuknya selama ini. Hatinya mungkin masih takut, tapi semangat dan senyuman dari semua sahabatnya membuat dia semakin kuat menghadapi takdir untuk cintanya.
"Makasih ya kalian masih mau nyemangatin gue.."ucap Fildan.
"Putri akan selalu ada buat kakak.."ucap Putri seraya memeluk Fildan.
"Makasih Mput,.."
Fildan membalas pelukan adiknya, dalam hati dia berdo'a agar kekasihnya baik-baik saja selama jauh darinya dan bisa segera mengingat lagi siapa dirinya.
"Baik-baik disana Huma.. Aku akan selalu menunggumu disini.."batin Fildan.
***
Perjalanan jauh harus ditempuh untuk bisa mencapai mimpi. Itulah yang kini sedang dilakukan oleh Lesti, terbang melintasi samudra dan melewati beberapa benua. Menuju sebuah negara yang sangat dia ingin tinggali suatu saat nanti. Negara yang dia penuhi dengan mimpi bersama kekasih hatinya.
"Baru beberapa jam terbang udah kangen aja.. Semoga kamu memang tetap pada hatimu bocah tengil.. Aku mencintaimu.."gumam Lesti.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPT2 : KITA (FIN✅)
FanfictionSelama 4 tahun kepergian Lesti ke London , bagaimana kah kira-kira kehidupan mereka hingga Lesti kembali lagi ke Indonesia dan menikah dengan Fildan? peristiwa apa saja yang terjadi pada mereka semua? adakah orang-orang baru dalam kehidupan mereka...