PANJANG UMUR SAYANGKU

967 83 21
                                    

Ridwan sejak pagi disibukkan dengan kegiatan kuliahnya dan juga rencana pemberian surprise ulang tahun kekasihnya. Dia hampir saja lupa esok hari adalah hari kelahiran gadis kecil kesayangannya saking banyaknya masalah yang dia pikirkan tapi beruntung dia sudah memasang alarm pengingat diponselnya. Disela kegiatan perkuliahannya dia menghubungi sahabatnya untuk meminta bantuan, dia juga menghubungi toko kue langganannya untuk memesan kue ulang tahun istimewa.

Ridwan sangat bersyukur karena mata kuliah ketiga dan keempatnya diliburkan, dia bergegas menghampiri sahabatnya yang sudah menunggu di kantin fakultas kedokteran seperti biasa.

"Jadi lo mau kayak gimana kejutannya?"tanya Fildan.

"Enaknya gimana? Gue juga bingung tau, tapi tadi gue udah pesen kue tart-nya di tempat langganan.."jawab Ridwan.

"Candle light dinner aja Wan.."usul Aulia.

"Nah iya tuh, setuju gue sama Aul.. Cewek seumuran Rara pasti suka banget dengan hal-hal romantis gitu.."sahut Rani.

"Kayak elo nggak suka aja Ran.."ledek Ical.

"Ngeledek terus gue kempesin tuh perut.."ancam Rani.

"Pantes lo nggak laku-laku Ran, jadi cewek sadis bener.."ucap Ical.

"Ih kayak yang ngomong udah laku aja."balas Rani.

"Kok kalian malah berantem sih, awas saling suka loh.."celetuk Aulia dengan polosnya.

Ical dan Rani kompak menatap Aulia dengan tajam membuat gadis tembab itu bergidik takut.

"Fildaaann.."adu Aulia seraya memeluk lengan sahabatnya.

"Lah ngapa jadi ngadu ke gue??"seru Fildan.

"Lo kayak bapaknya kali.."kelakar Ridwan.

Fildan mendengus kesal seraya menjitak kepala Ridwan.

"Okay balik lagi ke laptop.."ucap Fildan mengikuti gaya seorang pembawa acara TV.

Semuanya kembali fokus pada topik pembahasan mereka yang sempat tertunda. Mereka serius membicarakan rencana kejutan ulang tahun itu dengan detail.

"Okay, jadi tempatnya di taman deket rumah gue ya biar nggak jauh-jauh persiapannya.."ucap Fildan.

"Sip, jadi ntar malem kita nginep lagi nih?"tanya Ical.

"Iyalah, masa' mau PP!?"jawab Rani.

"Nggak papa nih Dan, kak Gita kan lagi hamil ntar kalo keganggu gimana?"tanya Ridwan.

"Tenang, ntar gue yang ngomong.. Mereka pasti seneng kok kalo kalian nginep di rumah.."jawab Fildan.

"Oke deh, kalo gitu yuk mulai persiapannya.."ajak Aulia.

"Heh, kita masih ada kelas habis ini.."ucap Rani mengingatkan.

"Oh iya ya, yaudah kalo gitu abis kelas aja.."sahut Aulia.

Fildan dan ketiga sahabatnya memutar mata dengan malas menghadapi kelemotan sahabat yang satu itu. Setelah semua rencana disusun dengan matang dan Fildan juga yang lainnya harus masuk ke kelas mereka, Ridwan bergerak sendirian untuk mulai mempersiapkan semua kejutannya.

Ridwan tersenyum lebar membayangkan betapa bahagianya nanti gadisnya ketika melihat kejutan yang sudah dia siapkan. Dia tidak sabar menunggu malam tiba dan menikmati malam bersama gadisnya. Ridwan melajukan motornya untuk membeli beberapa keperluan yang dia butuhkan. Mengecek keadaan taman yang akan jadi tempat bersejarahnya.

Ridwan duduk disalah satu ayunan, menatap sekelilingnya, menikmati angin yang berhembus sepoi disiang yang belum terlalu terik.

"Kamu udah mau delapan belas besok, hubungan kita juga udah setengah tahun berjalan.. Aku bahagia Ra, bahagia banget bisa milikin kamu, ngebahagiain kamu.. Semoga kita akan terus bahagia seperti ini Ra.."gumam Ridwan.

MPT2 : KITA (FIN✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang