ANTARA LONDON - JAKARTA

1.1K 96 13
                                    

Seorang perempuan berhijab sedang menikmati malamnya di kota London dengan tenang walau di kepalanya terus terbayang wajah laki-laki yang dicintainya. Waktu sudah berlalu selama empat bulan sejak dia meninggalkan negara kelahirannya -Indonesia- untuk memulai karir baru sebagai staf kedutaan besar Indonesia di kota London.

"Hah, aku sangat merindukan dia.. Bocah tengilku.. Maafkan aku harus bersandiwara ya., aku hanya ingin tahu apakah kamu masih bisa bertahan dengan kondisiku seperti ini atau tidak... Semangat meraih mimpi ya sayangku.."gumam gadis itu seraya menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.

Dia kembali terbayang kenangan-kenangan yang tidak akan pernah busa dia lupakan. Kebersamaan yang akan selaku dia rindukan, senyuman yang selalu bisa membuatnya bersemangat.

"Senyam-senyum aja Les, awas dikira gila loh.."

Gadis yang ditegur itu menoleh dan menatap sebal kearah rekan kerjanya yang baru dia kenal beberapa bulan ini.

"Shiha, kamu membuatku kaget.."tukas Lesti.

Gadis berambut panjang bernama Shiha itu hanya cengengesan dan mencubit gemas pipi Lesti.

"Nona Lestira, kamu sangat menggemaskan sekali kalo marah seperti itu.. Pasti calon suamimu sangat senang membuatmu kesal deh kalo begini caranya.."ledek Shiha.

Lesti, gadis berhijab yang termenung tadi adalah Lestira Prameswari, tunangan seorang calon dokter yang masih menempuh pendidikannya di Indoneia dan karena suatu hal mereka harus berpisah untuk sementara waktu.

"Kamu dan dia sama-sama menyebalkannya, apa tidak ada kerjaan lain selain membuatku kesal hah?"tanya Lesti.

"Sepertinya tidak ada yang lebih menarik kecuali menggodamu Les.."jawab Shiha lalu terkikik.

Lesti mendengus sebal dan kembali menatap cincin ditangannya.

"Diliatin mulu tuh cincin, tapi dikawin ada aja alasannya.."cibir Shiha.

Pada dasarnya Lesti adalah orang yang mudah bergaul dan cepat akrab dengan orang lain. Dirinya dan Shiha memang baru beberapa bulan saling mengenal tapi Lesti sudah merasa nyaman bertukar cerita dengan gadis keturunan Indonesia-Malaysia itu. Apartemen mereka berdekatan, bekerjapun juga satu divisi sehingga jika mengobrol lebih cepat nyambung. Lesti beruntung menemukan orang baik seperti Shiha di kota yang belum pernah sama sekali dia kunjungi itu.

"Bukan alasan, kan awalnya memang aku kena musibah terus alhamdulillah masih dikasih kesempatan mengingat lagi setelah berbulan-bulan mencoba.."ucap Lesti membela diri.

"Iya, tapi kenapa pas sudah ingat tidak langsung mengaku saja?"tanya Shiha.

Shiha sedikit banyak sudah mengetahui kisah Lesti karena dia yang memiliki sifat kepo selalu melontarkan banyak pertanyaan u tuk lebih mengenal lawan bicaranya.

"Kisah kami sangat rumit dulu Shi, banyak sekali halangan untuk niat suci kami tapi alhamdulillah masih ada jalan untuk kami bersatu kembali walau harus jatuh dan saling menyakiti... Aku bukannya ragu dengan cintanya tapi sedikit memberi ujian lagi tidak masalah kan? Lagi pula dia juga masih kuliah dan aku mendapat kesempatan kesini,.."ucap Lesti.

"Ya, ya, nona Lesti terserah kau sajalah.. Aku doakan kalian langgeng.."sahut Shiha.

Lesti tersenyum geli karena rekannya itu tidak lagi bisa menjawab ucapannya.

"Aku rindu, apa kamu juga merindukan huma-mu ini?"batin Lesti.

***

Seorang pemuda terbangun dari tidur indahnya saat mendengar suara alarm yang berbunyi dari ponselnya. Dia mengambil ponsel diatas nakas itu dan melihat jam yang terpampang. Dia meregangkan otot tubuhnya sebelum akhirnya bangkit dan mengambil air wudhu.

MPT2 : KITA (FIN✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang