Pukul 17.00 sore waktu London, Lesti baru saja keluar dari kantornya bersama Shiha. Mereka hendak pulang ke apartemen mereka setelah lelah seharian bekerja di kedutaan. Mereka tinggal di satu gedung apartemen yang sama namun berbeda lantai saja, jadi jika bekerja mereka akan pulang dan berangkat bersamaan. Sejak menginjakkan kaki di London, Shiha lah yang selalu membantu Lesti untuk beradaptasi karena saat ini Lesti bekerja dibawah kepemimpinan Shiha.
"Akak, kita cari makan dulu ya.."ajak Lesti saat mereka berada di dalam mobil Shiha.
"Pulang saja dulu ya, lepas tu barulah kita keluar cari makan.. Badanku bau busuk tau.."ucap Shiha.
Lesti terkekeh geli melihat ekspresi Shiha saat menyebut bau badannya karena memang saat ini badannya mengeluarkan bau telur yang amis. Hari ini adalah ulang tahun Shiha, jadi tadi beberapa rekan kerjanya memberi dia kejutan tak terkecuali Lesti. Bahkan ide untuk menyiram tubuh Shiha dengan telur adalah usulannya tapi Lesti juga sudah menyiapkan baju ganti untuk sahabat barunya itu.
"Ketawa mulu, seronok ngerjain akak? Dah puas?"gerutu Shiha.
"Hehehe.. Tak lah kak, bercanda je... Kapan lagi akak kena siram telur kan?"ucap Lesti.
"Untung akak korang ni baik hati,.."
Shiha melajukan mobilnya meninggalkan basement parkir gedung kedutaan untuk segera pulang dan mengguyur badannya agar bau telur hilang dari tubuhnya.
Di jok samping pengemudi, Lesti berdiam diri sembari menatap layar ponselnya. Dia sedang melihat instastory milik adik dan sahabat-sahabatnya di Indonesia. Senyum sesekali tercetak dibibir mungil Lesti saat melihat wajah kekasihnya.
"Anak-anak ini bukannya ikut ngaji malah sibuk bikin stories, dasar ababil.."batin Lesti.
Sampai di apartemen, Shiha dan Lesti berpisah di lift karena kamar Shiha berada di lantai 3 sedangkan Lesti di lantai 5. Mereka berjanji akan bertemu di lobby pukul 18.00 untuk mencari makan. Baik Lesti maupun Shiha sebenarnya bisa memasak sendiri tapi entah kenapa, Lesti hari ini sedang malas untuk memasak. Sejak pagi dia terus teringat akan keluarganya di Indonesia hingga kadang tidak fokus dalam pekerjaan.
Lesti merebahkan tubuhnya diranjang empuk ukuran single bernuansa merah muda, warna kesukaannya. Dia meregangkan otot-ototnya yang tegang agar sedikit rileks karena terlalu lama duduk saat bekerja.
"Allahu Akbar.."seru Lesti.
"Hah.. Ya Allah, capek banget ya padahal cuma duduk doang.."
Lesti berguling-guling dirangjang layaknya ikan yang sedang dipanggang. Dia tampak gusar tapi bingung harus melakukan apa untuk menghilangkan kegelisahannya.
"Aarrgghh.. Aku tidak tahan, apa aku jujur saja dan pulang lalu menikah dengannya? Rasanya tidak sanggup jika harus seperti ini empat tahun lamanya..."
Lesti duduk dan menatap bingkai foto yang sengaja dia bawa. Foto kenangan saat pertunangannya dulu dengan seorang pemuda yang berusia empat tahun dibawahnya.
"Bocah tengil, aku rinduu.."
Suara perut yang keroncongan membuat Lesti tersadar akan janjinya dengan Shiha. Dia bergegas ke kamar mandi untuk bersiap, entah kenapa udara dingin membuat nafsu makan Lesti bertambah. Air hangat yang mengguyur badannya membuat Lesti merasa nyaman.
"Baby take my hand, I want you to be my husband.. Cause your my iron man, and I love you 3000..."
Lesti mandi sambil bersenandung lirih mengungkapkan rasa cintanya yang tidak tertahan lagi. Rasa cinta yang penuh perjuangan untuk bisa mengungkapkannya pada dunia.
Dering ponsel terdengar hingga ke dalam kamar mandi. Lesti mempercepat ritual mandinya karena takut jika yang menelpon adalah Shiha yang sudah menunggunya. Hanya mengenakan bathrobe berwarna senada dengan ranjangnya dan rambut yang masih terbungkus handuk, Lesti mengambil ponselnya yang dia letakkan diatas nakas.
![](https://img.wattpad.com/cover/189558177-288-k955971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MPT2 : KITA (FIN✅)
FanfictionSelama 4 tahun kepergian Lesti ke London , bagaimana kah kira-kira kehidupan mereka hingga Lesti kembali lagi ke Indonesia dan menikah dengan Fildan? peristiwa apa saja yang terjadi pada mereka semua? adakah orang-orang baru dalam kehidupan mereka...