Justin Bieber - I'll Show You.
"Pacarku The Death Night. Dan keluarganya adalah pembunuh terhebat diseluruh penjuru Korea. Kau meremehkan mereka lagi, paman."
Seungri merasakan dua buah moncong pistol kembali menekan kepala bagian kanan dan kirinya. "Maaf paman, hanya untuk memastikan anda mati dengan cepat."
"J-jennie?" Ucap Seungri lirih.
"Itu pacarku paman." Seungri sedikit menoleh, ia membulatkan matanya lagi saat melihat Lisa juga ikut menodongkan pistol kearahnya.
"Mommy pasti senang tidak jadi menikah denganmu paman. Dan by the way, kalau sekedar membunuh orang dengan pistol dalam jarak 1cm aku bisa kok paman." Ucap Lisa dengan cengirannya.
"K-kalian? B-bagaimana bisa?"
Namjoon menghela nafas, ia sedikit menggeser badannya saat 3 orang masuk ke dalam ruang santai ini. Hanbin, Bobby dan Yoongi.
Bobby mengambil minuman kaleng yang ada disana. Ia melemparkan satu pada Jisoo dan ditangkap mulus olehnya.
"Aku Bobby." Jin menengadahkan tangannya dan Bobby melemparkannya satu.
"Tae mau kopi?" Sebuah suara menginterupsi keheningan. Tae tersenyum dan mengangguk mendengar penawaran Jey, "Pake V60nya Jisoo ya? Aku mau lihat." Tae beranjak dan menghampiri lelaki yang sudah berdiri di balik bench dapur yang terhubung dengan ruangan ini.
Jisoo meminum minumannya, "Akan kami jelaskan paman. Agar kau tidak mati penasaran. Anggap saja rumah sendiri."
Jisoo berdiri dan berpindah duduk ke single sofa yang menghadap ke arah Seungri.
"Sebelumnya, aku adalah Kim Jisoo. Anak pertama dari mendiang Kim Woo Bin. Dan yang berada di kananmu itu adikku, Jennie Kim."
"Dia sudah tahu bitch!" Tae meminum kopi yang dibuatkan Jey sambil mengumpat.
Semua orang disana terkekeh, "Di belakangmu, Park Chaeyoung, putri tunggal tuan Park Siwon. Calon mertuaku." Ucap Jisoo lagi.
"Dan yang di kirimu, calon adik iparku, dan adikku, Lalisa Manoban. Mungkin akan jadi Kim Lalisa Manoban."
"Dan sisanya adalah keluarga Kim yang sangat kau benci." Jisoo berkata dengan nada sarkas.
"Hai paman!" Sapa Jin sambil tersenyum.
Tae mendecih, "Kau seharusnya mengatakan 'hai bajingan' Jin."
Seungri hanya menggertakan rahangnya.
Namjoon berjalan menghampiri Jisoo dan duduk di tatakan tangan sofa itu.
"Kami tahu anda yang membunuh paman Kim dulu. Dan juga Tuan Park. Mereka sengaja anda bunuh dan Tuan Park anda sabotase seakan-akan itu adalah kecelakaan. Sedangkan anda memfitnah Tuan Park untuk kematian paman Kim. Padahal anda sendiri yang membunuh ayah Jisoo." Jelas Namjoon.
"Ayahku juga.." Tambah Jennie.
"Anda juga yang menyuntikkan cairan kimia dengan dosis tinggi di infus uncle Jay saat itu kan paman?" Jimin memasuki ruangan dan menangkap kaleng minuman dari Bobby, "Dah cocok jadi tukang minuman Bob.." Kekeh Jimin.
"Sialan kau!"
"Semua pembunuhan dan misi-misi itu sebenarnya anda yang merencanakan kan?" Seungri menoleh ke arah Tae di bench dapur.
"Kakek tidak punya email. Dan anda membuat email palsu untuk mengirim setiap misi pada kami. Anda juga memaksa kakek untuk bungkam mulut dan menuruti keinginan anda. Betapa bangsat nya anda paman." Ucap Tae lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sisters
AcciónKim Jisoo dan Jennie Kim. Dua saudara yang memiliki alter ego dan merupakan seorang psychopath, harus memilih pilihan yang penting di hidup mereka untuk pertama kali. Antara keluarga, atau cinta? Keluarga, atau Rose dan Lisa? Jika bisa, mereka akan...