Dewi berlari dengan kecepatan sedang sambil membawa boneka, lama-lama Dewi merasa cape lalu dia pun duduk di salah satu bangku yang sudah diisi oleh seorang lelaki.
"Hay!" sapa Dewi pada lelaki itu, tapi lelaki itu malah mendiamkannya tanpa niatan membalas sapaannya.
"Kak Dewa itu sepertinya tidak mempunyai semangat untuk hidup ya" ujar Dewi kepada Dewa yang sedang memainkan handphone disampingnya.
"..." tidak ada jawaban lagi dari Dewa, membuat Dewi sangat kesal.
"Tiba-tiba kakak tidak bisa bicara ya?" tanya Dewi polos.
"Berisik!" ujar Dewa tanpa melirik Dewi.
"Sekalinya kakak menjawab pertanyaan Dewi, kakak selalu menjawabnya dengan galak" ujar Dewi memelas sambil memeluk bonekanya erat.
Dewa tak sengaja melihat boneka yang di peluk Dewi, boneka itu bagi Dewa sangat tidak asing.
Itu kan boneka yang gue ambil dari mesin pencapit batin Dewa.
"Lo demen sama gue?" tanya Dewa to the point tanpa melirik Dewi, dia masih sibuk dengan ponselnya.
"Demen itu apa kak?" tanya Dewi polos.
"Lupain aja!" ujar Dewa kemudian.
Dewi pun cemberut, dia merasa kecewa karena tidak di beritahu arti dari kata 'demen' itu.
"Oh iya kakak suka mendengar konser band tidak?" tanya Dewi.
"Gak!" ujar Dewa yang masih fokus pada handphonenya.
"Yah, padahal Dewi ingin mengajak kak Dewa menonton konser band abang ku" ujar Dewi kecewa.
Dan Dewa tidak menanggapi Dewi, dia masih sibuk pada handphonenya yang entah ada apa di dalamnya yang membuat Dewa fokus.
"Dewa!" sapa seorang perempuan yang sudah berada di depan Dewa dan Dewi.
Dewa menatap perempuan itu dan menyimpan handphonenya ke dalam saku celananya.
"Kenapa?" tanya Dewa datar.
"Lu ngapain disini?" tanya perempuan itu.
"Gak liat, gue lagi ngapain?" tanya Dewa balik.
"Dia siapa?" tanya perempuan itu menatap Dewi yang sedang memegang boneka dan menatap balik perempuan itu.
"Aku Dewi, kakak siapa?" ujar Dewi melihat perempuan itu.
"Gue pacarnya Dewa" ujar perempuan itu dan dia pun berusaha duduk di sela-sela antara Dewa dan Dewi.
Dewi pun bangkit dari duduknya merasa tidak enak menjadi kambing conge antara Dewa dan perempuan itu.
"Yasudah kalau begitu Dewi pergi dulu ya!" ujar Dewi.
Lalu Dewi pun pergi ke tempat band Rendi tampil.
D D D D
Dewi sudah berada di tempat band Rendi yang sedang tampil, Dewi berusaha masuk ke barisan paling depan karena di konser kecil-kecillan Rendi ini sudah dipadati oleh para wanita yang sepertinya sangat suka dengan band Rendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewi & Dewa (COMPLETED)
Teen FictionHidup seorang Dewa yang selalu dingin, sunyi, sendiri, kesepian, kini berubah saat dia bertemu dengan Dewi, perempuan periang, ceria, yang selalu mengatakan apa yang memang ingin dia katakan. Hidup Dewa kini berwarna, dengan kehadiran Dewi yang sela...