20

527 37 0
                                    

Kali ini Dewa menatap Dika, Dewa memang benar-benar tidak ingin menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Dika maupun Rendi, malas berdebat katanya.

"Udah? Gue balik!" ujar Dewa.

Dewa pun pergi meninggalkan kedua orang lelaki yang menatapnya penuh dengan kebencian.

"GAK BAKAL GUE RESTUIN LO SAMA DEWI!" teriak Rendi penuh dengan emosi.

Dewa tidak memikirkan ucapan Rendi, dia masih saja berjalan sampai di depan pintu punggung Dewa hilang.

"Sialan tu orang!" ujar Rendi kesal.

"Udah bro udah, jan terlalu kebawa emosi!" ujar Dika menenangkan.

D D D D

Dewa pun mengambil motornya yang berada di luar gerbang rumah Dewi, dia pun menaiki motor itu dengan perasaan yang tidak dapat diartikan.

Dewa pun mengambil helmnya dan menyalakan mesin motor, lalu pergi dari pekarangan rumah Dewi.

"Apa salah gue?" gumam Dewa pada dirinya.

Dewa merasa sangat kacau saat ini, sejujurnya Dewa sangat bersalah karena dia juga Dewi berjalan kaki sejauh itu, ingin rasanya Dewa memutar balikkan waktu.

Dewa masih memikirkan hal itu membuat dia tidak sadar kalau di depannya ada seorang nenek-nenek yang sedang menyebrang jalan.

"Awasss!" suara teriakan para warga yang melihat kejadian ini membuat Dewa terfokus lagi pada jalan.

Dewa pun berbelok supaya dia tidak menabrak nenek-nenek itu tapi hasilnya malah Dewa menabrak pohon membuat dirinya jatuh dari motor lalu pingsan.

D D D D

Dewi mulai merasa bosan dikamar, akhirnya dia memutuskan keluar kamar dan disana masih ada Rendi serta Dika yang sedang berbincang-bincang.

"Kak Dewa mana?" satu pertanyaan ini yang ingin dia keluarkan saat melihat diluar sini tidak ada seorang Dewa.

"Pulang" ujar Rendi.

"Oh!" ujar Dewi.

Dewi pun berjalan ke dapur, sesampainya di dapur, dia membuka lemari es dan mengambil eskrim yang ada di dalam freezer.

Sesudah itu, dia pun kembali ke ruang tengah dan duduk di soffa samping Rendi.

Kok Dewi merasakan hal yang aneh ya, ada apa ini? batin Dewi.

Entah mengapa kali ini Dewi tidak ingin memakan eskrim yang sudah di ambilnya tadi, dia malah memainkan eskrim tersebut menggunakan sendok.

"Kok eskrimnya gak dimakan?" tanya Dika yang melihat Dewi.

"Dewi sedang tidak mood bang" ujar Dewi dan dia menyimpan eskrim tersebut diatas meja.

"Harus mood dong, mau abang suapin?" tanya Dika dan pertanyaannya ini membuat Rendi ingin muntah.

"Tidak usah bang" ujar Dewi.

Rendi pun mengambil eskrim yang berada diatas meja.

"Aku mau eskrim dong bang, suapinn!" ujar Rendi dan dia membuka mulutnya.

Dewi & Dewa (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang