23

467 34 0
                                    

Mereka sudah berada di tempat parkir supermarket ini.

"Abang anggap Dewi apa?" tanya Dewi tiba-tiba.

Maunya sih lebih dari temen, tapi gue tau Dewi cuman anggap gue Abang batin Dika menjawab, ingin rasanya dia mengutarakan itu semua kepada Dewi tapi nyatanya tidak bisa.

"Adekk Abang" ujar Dika bohong.

Setelah mendengar jawaban dari Dika membuat Dewi masuk lagi ke dalam supermarket, Dika heran dengan kelakuan Dewi jadi dia mengikuti Dewi dari belakang.

Dewi sudah berada di dalam supermarket, lebih tepatnya dia sedang berada di dekat kasir yang tadi dia marahi oleh Dewi.

"Mbaa kasirr" ujar Dewi melihat kasir tersebut yang sedang sibuk men-scan belanjaan pembeli.

"Iya ada-" ucapannya terpotong karena dia melihat Dewi yang berada di sampingnya.

"Mba kasirnya jangan marah kepada Dewi, Dewi tau Dewi salah jadi Dewi ingin meminta maaf, karena bang Dika tadi mengaku bahwa Dewi dianggap adik oleh bang Dika" ujar Dewi jujur.

Dika yang baru saja datang mendengar semua yang di ucapkan oleh Dewi dengan jelas, seperti ada batu yang membentur hati Dika setelah mendengarkan ucapan yang Dewi sampaikan.

Salah ngomong berarti gue tadi batin Dika kesal.

Kasir yang mendengar ucapan Dewi langsung menatap kearah Dewi dengan tidak percaya.

"Mbaknya tidak mau memaafkan Dewi ya?" tanya Dewi merasa bersalah.

"Udah aku maafin kok dek, padahal Adek gak salah loh tapi kok minta maaf" ujar kasir itu ramah.

"Entahlah Mba, Dewi itu merasa bersalah karena sudah memarahi Mba tadi" ujar Dewi jujur.

"Padahal saya merasa biasa saja" ujar kasir itu jujur.

"Bohong, Dewi tau Mba kasirnya membenci Dewi" ujar Dewi.

"Ya iya sedikit sih dek" ujar kasir itu jujur sambil menscan belanjaan pelanggan tanpa melihat Dewi.

"Tuh kan, yasudah Dewi minta maaf" ujar Dewi lagi.

"Iya" ujar kasir itu.

Dika pun menghampiri Dewi dan dia menarik tangan Dewi supaya bisa pergi dari supermarket ini, mungkin Dika tidak akan ke supermarket ini gara-gara ulah Dewi.

Mereka sudah berada di parkiran motor, Dewi kesal karena sudah di tarik paksa oleh Dika.

"Abang kenapa menarik Dewi?" tanya Dewi.

"Pengen aja, ga boleh ya?" tanya balik Dika.

"Tidak, soalnya kan Dewi tadi sedang mengobrol dengan Mba kasirnya, kalau bang Dika menarik Dewi seperti tadi itu namanya tidak sopan bang" ujar Dewi menasihati Dika.

"Iya iya maaf Abang salah" ujar Dika merasa bersalah.

"Dewi tadi mengapa minta maaf ke kasirnya?" tanya Dika tidak mengerti.

"Ya karena Dewi salah, sudah terlalu kasar kepada kasir tadi" ujar Dewi jujur.

"Udahlah Dewi, pasti kasirnya maafin Dewi" ujar Dika.

"Yasudah kalau begitu, mari kita membeli bubur untuk kak Dewa" ujar Dewi akhirnya.

Dika pun tidak membalas ucapan Dewi, dia langsung menaiki motor lalu menyalakan motornya barulah Dewi menaiki motor itu.

Mereka mencari bubur ayam untuk Dewa.

Akhirnya mereka menemukan tukang bubur yang sedang berhenti di pinggir jalan.

Dewi & Dewa (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang