Dewi sedang duduk diatas kasurnya dengan perasaan khawatir terhadap Dewa, dia tidak ingin kejadian Dewa celaka terjadi kembali.
"Kak Dewa, tidak apa-apa kan ya?" tanya Dewi pada dirinya khawatir.
"Aishh, Dewi jadi takut, sebaiknya Dewi menghubungi kak Dewa" ujar Dewi was-was.
Dewi mengambil handphonenya yang berada diatas nakas dan segera menghubungi Dewa.
Dewi:
Kak Dewa, tidak apa-apa kan?Dewa belum membalas pesan Dewi, Dewa ini tipikal orang yang susah di hubungi, dia harus didatangi.
Kak Dewa:
Ga apa-apaAkhirnya setelah menunggu beberapa menit, Dewa membalas juga pesan dari Dewi, itu membuat Dewi sedikit merasa tenang.
"Syukurlah, kak Dewa tidak berubah masih tetap sama dingin dan tak punya hati" Dewi merasa lega.
Dewi:
BaguslahEntah kenapa Dewi sekarang membalas pesan dengan singkatnya, ini bukan Dewi sekali.
Dewi kembali menyimpan handphonenya diatas nakas dan dia mencoba tidur diatas kasurnya karena matahari telah kembali ke tempatnya.
D D D D
Pagi telah tiba, Dewi bangun dari tidurnya setelah mendengar ketukan pintu yang sangat berisik dari luar kamar.
"Dewiiii! Bangunnnn!" ujar Rendi sambil mengetuk pintu kamar.
"Berisik! Dewi sudah bangun" ujar Dewi sambil duduk diatas kasur.
"Buka dulu pintunya, gue mau ngomong" ujar Rendi masih sambil mengetuk pintu.
"Sebentar" jawab Dewi.
Dewi bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka pintu untuk Rendi, lalu Rendi memeluknya erat.
"Ada apa abang?" tanya Dewi bingung melihat sikap Rendi.
"Nenek meninggal" ujar Rendi dan dia menangis.
"Hah? Meninggal?" tanya Dewi tak percaya.
"Iyaa. Di panggil Tuhan Dewi" ujar Rendi yang sudah melepas pelukannya.
Dewi merasa Dunianya hancur seketika. Mengapa nenek yang sangat dia cintai tiba-tiba meninggal? Dewi tidak ingin ini terjadi. Dewi hancur sekarang.
"Sekarang lo mandi, kita sekarang kerumah nenek di Bandung" ujar Rendi dan dia keluar dari kamar Dewi lalu menutupnya.
Dewi masih menangis tersedu-sedu, dia tidak terima kenyataan bahwa neneknya sekarang sudah meninggal.
Dengan tenaga yang masih tersisa Dewi langsung pergi ke kamar mandi.
15 menit berlalu, Dewi keluar dengan baju handuknya dan dia mengambil busana muslim yang berada di dalam lemari, lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian.
Dewi keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang tadi diambilnya, dia kembali bergegas mengambil kerudung yang ada di dalam lemari, lalu memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewi & Dewa (COMPLETED)
Teen FictionHidup seorang Dewa yang selalu dingin, sunyi, sendiri, kesepian, kini berubah saat dia bertemu dengan Dewi, perempuan periang, ceria, yang selalu mengatakan apa yang memang ingin dia katakan. Hidup Dewa kini berwarna, dengan kehadiran Dewi yang sela...