pernikahan 2

3.8K 114 12
                                    

Tadi bunda yang nyuruh saya jemput kamu langsung " ucapnya
Embun tersenyum kaku , lalu berjalan maju , dan secara reflek azzam pun juga berjalan maju hingga ujung kaki mereka bertemu.

Embun masih menunduk , dia sama sekali tak berani mengangkat kepalanya. Pipinya memanas. Dia benar benar menunduk dalam.
Sementara azzam dia melihat gadisnya geli. Dia mengangkat dagu embun , hingga kepala gadis itu terangkat. Azzam tersenyum melihat gadisnya Merona , terlihat sangat cantik hingga ia tak mampu berkedip.

Tangan embun terulur menggapai tangan sang suami lalu menciumnya sebagai tanda baktinya. Hati azzam terenyuh menyaksikan itu.
Kemudian tangan kanannya menyentuh ubun ubun sang istri dan mendoakannya.
Tiba tiba embun terisak mendengar doa dari suaminya, hatinya bergetar hebat mendengar setiap kata yang keluar dari mulut sang suami.

Azzam menangkupkan tangannya pada wajah embun, dipandanginya wajah itu penuh arti. Embun menatap dalam pada mata azzam, terdapat ketulusan di sana.
Tiba tiba, ia mendekatkan wajahnya pada embun , sang empunya sontak memejamkan matanya
"Anna uhibbuki Fillah "

Embun membuka matanya cepat. Wajahnya merona hebat matanya melotot dan mulutnya terbuka. Apa yang baru saja ia fikirkan.
"Astaga malu sekali akuuu" ucapnya dalam hati lalu dengan spontan tangannya terangkat dan menutupi wajahnya.
Lagi lagi Azzam terkikik geli melihat kelakuan gadisnya. Terlihat begitu polos dan menggemaskan. Kemudian,
diraihnya tangan embun yang masih menutupi wajahnya lalu digandengnya lembut tangan itu. Azzam membawa sang istri keluar menemui sanak keluarga mereka.

***

Embun POV

Tepat hari ini aku telah resmi menjadi seorang istri dari Muhammad Azzam Alfarisi.
Ya Allah rasanya tidak bisa ku ungkapkan. Semua bercampur jadi satu. Setelah mas Azzam menjemput ku , dia membawa ku kedepan menemui sanak keluarga kami.
Terlihat aneh ya aku memanggilnya 'mas' tapi yaa bunda memaksa ku melakukannya. Kemarin beliau menceramahi ku banyak hal tentang pernikahan juga menjadi seorang istri yang baik.
Kata 'istri yang baik' haha apa bisa ?
Aku tak tahu , bahkan sampai saat ini aku tidak tau pasti apa alasan ku mau menikah dengannya.

Kami berjalan sampai ke ruang tengah, disana sanak keluarga kami berkumpul. Semua sepupu dan Tante Tante ku tiba tiba histeris melihatku.
" Mbak embun ya Allah cantik sekaliii"
"Dek embun Masya Allah cantik bangett"
"Sayang yaampun cantik banget siii"
"Cieee yaampun pasangan baruu"
"Ihh mbak embun sama mas Azzam serasi banget yaa"
"Cieilahhh mbak ku nikahhh"
"Dek embun sama dek Azzam cocok banget "

Itulah beberapa teriakan yang mereka lontarkan padaku. Aku sedikit risih dan sangat malu diperlakukan demikian. Aku mencoba bersikap biasa dan masih tetap menunduk sambil terus berjalan menuju orang tua kami berada.
"Kamu merona lagi" ucapnya tepat di telingaku. Mataku melotot spontan aku mengangkat kepala dan dia hanya tersenyum astagaaaa senyumnyaa
jantung ku maraton lagi, kenapa selalu seperti ini. Jantungku bermasalah sejak ia mengucapkan akad tadi. Kenapa dia begitu memesona sekaliii..
Astaga fokus embun. Fokus!

Kami sampai didepan orang tua kami dan aku melihat ayah..
Beliau menyambutnya dengan senyum bahagia , air mukanya bahagia meski matanya berkaca kaca. Ini bagian yang berat, aku tidak pernah sanggup jika itu berurusan dengan orang tua apalagi ayah karena aku sangat dekat dengan nya. Beliaulah cinta pertama ku , lelaki terhebat satu satu nya yang tidak pernah menyakitiku , pemegang tanggung jawab tertinggi atas ku tempat baktiku setelah ibu. Dan kini semua terlah berubah. Beberapa kalimat yang diucapkan dokter Azzam tadi merubah segalanya.
Kini.. bukan lagi terletak padanya bakti dan tanggung jawab atas ku. Semua berpindah pada seorang pria di samping ku kini.

Jodoh Pilihan Allah [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang